KK Miskin Dapat Tabungan Rp 350.000 Per Bulan
Data awal kemiskinan ekstrem di Kabupaten Gianyar sebanyak 5.746 KK, 48 KK memenuhi kriteria.
GIANYAR, NusaBali
Penjabat Bupati Gianyar Dewa Tagel Wirasa menyerahkan bantuan sembako dan tabungan kepada KK miskin saat peringatan HUT ke-52 Korpri di Balai Banjar Petak, Desa Pejeng Kaja, Kecamatan Gianyar, Rabu (29/11). Penerima bantuan sebanyak 142 orang dari keluarga miskin ekstrem. Mereka mendapatkan tabungan Rp 350.000 per bulan selama 3 bulan. Dewa Tagel Wirasa menegaskan, tabungan ini sebagai upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Gianyar
Kadis Sosial Gianyar Anak Agung Gde Putrawan menegaskan, Pemkab Gianyar telah menindaklanjuti Inpres Nomor 4 Tahun 2022 tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem dengan melakukan verifikasi dan validasi data P3KE. “Data awal kemiskinan ekstrem di Kabupaten Gianyar 5.746 KK, sebanyak 48 KK memenuhi kriteria kemiskinan ekstrem,” jelas Agung Putrawan. Data tersebut tertuang dalam SK Bupati Gianyar Nomor 900/F- 01/HK/2023 tentang penetapan data pendaftaran percepatan penghapusan keluarga miskin ekstrem di Kabupaten Gianyar.
Didukung dengan SK Bupati Gianyar nomor 1026/E20/HK/2023 tentang penetapan penerimaan manfaat bantuan sosial uang dalam rangka penanganan kemiskinan ekstrem Kabupaten Gianyar tahun 2023. “BSU (bantuan subsidi upah) cair selama 2 bulan dan sisa 1 bulan lagi akan cair di bulan Desember dalam rangka mengatasi kemiskinan ekstrem di Kabupaten Gianyar,” tegas Agung Putrawan. Di saat bersamaan, semua OPD juga menyerahkan bantuan sembako bagi KK miskin yang ada di desa binaan masing-masing.
Perbekel Desa Pejeng Kaja I Wayan Jana mengatakan, ada 8 KK mendapatkan bantuan. “Kemiskinan ekstrem sebanyak 8 KK, menerima bantuan sebanyak 17 orang,” ujar Wayan Jana. Dia berharap bantuan yang diberikan oleh Penjabat Bupati Gianyar dimanfaatkan sebaik-baiknya dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jangan sampai disalahgunakan. Tahun 2024, Pemerintah Desa Pejeng Kaja menargetkan nihil kemiskinan ekstrem. “Target kami kemiskinan harus nol persen di tahun 2024 atau paling lambat tahun 2025,” ujar Wayan Jana. 7 nvi
Komentar