nusabali

Budidaya Ikan Air Tawar di Tabanan Meningkat

  • www.nusabali.com-budidaya-ikan-air-tawar-di-tabanan-meningkat

TABANAN, NusaBali - Setiap tahun budidaya ikan air tawar di Tabanan meningkat. Hanya saja seiring minat itu tinggi, justru mereka dihantui dengan harga pakan yang mahal. Dinas Perikanan dan Kelautan Tabanan pun sudah turun ke lapangan untuk memberikan pelatihan membuat pakan.

Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil (P2H) Dinas Perikanan dan Kelautan Tabanan I Nyoman Arta Sukma mengakui tiap tahun minat masyarakat untuk berbudidaya ikan air tawar tinggi. Hanya saja mereka terganjal di harga pakan atau jenis pelet yang tinggi. "Tercatat jumlah pembudidaya ikan air tawar sekarang mencapai ratusan orang lebih," ujarnya, Rabu (29/11). 

Disebutkan harga pakan sekarang naik signifikan. Harga pakan pelet jenis apung 781 dengan ukuran 30 kilogram yang dulunya tahun 2022 Rp 400 ribu kini sudah harganya mencapai Rp 450 ribu. Pakan lele jenis apung ini alami kenaikan setiap tahun dari dulu harga Rp 270 ribu per 30 kilogramnya. "Bahkan saat pandemi dulu harga pakan bukan turun, tapi alami kenaikan,” sebutnya. 

Naiknya pakan ini, untuk membantu masyarakat dinas kerap turun untuk memberikan pelatihan pembuatan pakan ikan alami kepada kelompok buidya ikan air tawar. Agar para pembudidaya ikan ini dapat memanfaatkan bahan-bahan alami lokal yang ada. "Contohnya dengan membuat pakan dari bahan dedek dan bahan tepung jagung. Bahan-bahan ini difermentasikan untuk menjadi pakan," jelasnya. 

Sebab kata Sukma dengan pembuatan pakan alami ini bisa mensiasati kenaikan harga pakan. Apalagi  banyak tumbuh-tumbuh kelompok budidaya ikan di Tabanan. "Selain membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Juga budidaya ikan dapat meningkat PAD, namun itu sifatnya terselubung yang terlihat," katanya. 

Dia menambahkan pembudidaya ikan di Tabanan salah satu kabupaten yang mensuplai bibit ikan nila dan mujair ke Kintamani. Tiap tahunnya mengirim 10 juta ekor benih. "Jadi kita di Tabanan kirim benih bibit saja, pembesaran dan penggemukan di Kintamani. Itu belum termasuk ikan yang siap panen untuk kebutuhan ke rumah makan dan nasi lalapan," tandasnya.7des

Komentar