Jumlah Perempuan Diharapkan Meningkat di Parlemen
JAKARTA, NusaBali - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau biasa disapa Bamsoet mengatakan masih terbuka banyak ruang dan peluang yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh kaum perempuan. Misalnya, keterlibatan perempuan dalam parlemen. Bamsoet berharap, tahun 2024 bisa menjadi momentum meningkatkan jumlah perempuan di parlemen.
“Kuota perempuan masih belum memenuhi 30% yang disediakan bagi keterwakikan perempuan di parlemen. Momentum Pemilu 2024 mendatang harus dimanfaatkan agar menjadi titik balik penguatan pemberdayaan perempuan,” ujar Bamsoet saat sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan Keluarga Besar Wirawati Catur Panca di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Rabu (29/11).
Berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ditetapkan KPU, lanjut Bamsoet, jumlah pemilih perempuan lebih banyak ketimbang pemilih laki-laki. Dari 204,81 juta jiwa daftar pemilih, sebanyak 102,58 juta adalah pemilih perempuan. Hal tersebut menunjukan, lebih dari 50% adalah pemilih perempuan.
Oleh karenanya, Bamsoet berharap besar jumlah perempuan di parlemen semakin meningkat dari periode sebelumnya. Terlebih di era disrupsi dan digitalisasi semua lini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan kesempatan yang setara bagi kaum perempuan dan laki-laki untuk maju dan berkembang.
“Banyak peluang kemandirian dalam berbagai bidang yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi informasi. Faktor gender tidak lagi menjadi penghalang. Di sisi lain, peran strategis perempuan dalam pembangunan, sejatinya telah melekat secara alamiah dalam diri setiap perempuan,” kata politisi dari Partai Golkar ini.
Saat ini, imbuh Bamsoet, tantangan pembangunan meniscayakan hadirnya sumber daya manusia berkualitas sebagai prioritas dan sekaligus modal dasar. Dalam konteks itu, penting bagi semua pihak membangun kesamaan persepsi dan perspektif, bahwa perempuan memiliki kontribusi penting dan strategis sebagai ‘ibu bangsa’.
“Seiring dinamika dan tantangan dalam pembangunan yang semakin kompleks, kita membutuhkan sumber daya manusia yang tidak sekedar memiliki kompetensi dan daya saing. Namun juga berkarakter. Artinya, pendidikan yang holistik menjadi faktor menentukan. Disinilah peran dari ibu bangsa,” ujar Bamsoet.k22
1
Komentar