Dinas Kesehatan Karangasem Gagal Rekrut 7 Dokter Spesialis
Rencana, Ditugaskan di RS Pratama, Desa Tianyar Barat
Karena belum ada warga Karangasem yang lulus sekolah dokter spesialis yang dibutuhkan itu. Selain itu, dokter dari luar Karangasem enggan bertugas di wilayah ini.
AMLAPURA, NusaBali
Dinas Kesehatan Karangasem gagal merekrut tujuh dokter spesialis melalui jalur penerimaam PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Tujuh dokter ini sedianya ditempatkan di RS Pratama, Banjar Labuhan Sari, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu.
Karena tidak satu pun ada dokter melamar PPPK itu. Testing rekrutmen ini dilaksanakan pada 20 - 21 November 2023.
“Formasi telah kami buka dan sudah dapat persetujuan dari Kementerian Kesehatan RI. Kenyataannya setelah dibuka pengumuman rekrutmen tenaga PPPK, tidak ada yang melamar,” jelas Kadis Kesehatan Karangasem dr I Gusti Bagus Putra Pertama MM, di ruang kerjanya, Jalan Ahmad Yani, Amlapura, Kamis (30/11).
Kata dia, dari tujuh formasi yang dibuka dimaksud, yakni dua dokter spesialis anak. Dua dokter spesialis obstetri dan ginekologi (SpOG) dengan ruang lingkup kerjanya meliputi, menjaga kesehatan organ reproduksi, mendeteksi gangguan pada organ reproduksi wanita, operasi panggul, dan menangani penyakit pada organ reproduksi, atau lebih lazim disebut dokter kandungan.
dua dokter spesialis bedah, dan satu dokter spesialis internis. Dokter internis ini bertugas menangani penyakit alergi imunologi, gastroenterohepatologi (gangguan pencernaan), geriatrik (penyakit penunaan), ginjal hipertensi menangani penyakit ginjal dan hipertensi, infeksi saluran kemih, batu ginjal, gagal ginjal akut dan lain-lain.
“Sesuai kajian, di RS Pratama memang membutuhkan tujuh dokter spesialis. Hanya saja untuk sementara gagal merekrut dokter spesialis,” kata Bagus Putra Pertama.
Menurutnya, kegagalan rekrutmen itu karena belum ada warga Karangasem yang lulus sekolah dokter spesialis yang dibutuhkan itu. Selain itu, dokter dari luar Karangasem enggan bertugas di wilayah ini. Namun dia tak memberikan alasan keengganan itu.
Bagus Putra Pertama menambahkan, pihaknya mesti bersabar menunggu keberadaan lulusan dokter spesialis sesuai kebutuhan RS Pratama. Sedangkan kuota untuk tenaga PPPK kesehatan tersedia 556 jatah. Pelamar yang ikut testing 604 orang. Pelamnar tidak lulus nantinya 48 pelamar.
Direktur RS Pratama dr Kadek Ari Hartati mengakui RS Ini memerlukan tujuh dokter spesialis. Kini baru ada enam dokter umum, 15 perawat ASN, 20 perawat non ASN, delapan bidang ASN, dan delapan bidan non ASN. RS Ini memiliki 30 bed rawat inap. “Tenaga dokter spesialis ini sanbat kami perlukan. Tapi, belum kami dapatkan,” katanya.
Di bagian lain, Sekda I Ketut Sedana Merta mengatakan, pengumuman hasil testing tenaga PPPK, baik untuk tenaga guru maupun tenaga kesehatan pada Sabtu (2/12) besok.7k16
1
Komentar