Pencak Silat Didorong Masuk Olimpiade
Rencana aksi menuju Olimpiade 2036 perlu dukungan minimal 50 negara di lima benua. Selain itu, mendorong peningkatan jumlah atlet serta penyelenggaraan kejuaraan nasional dan internasional.
JAKARTA, NusaBali
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora) Dito Ariotedjo mendukung langkah Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) menjadikan pencak silat sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade 2036.
Di laman resmi Kemenpora pada Kamis (30/11), PB IPSI melakukan audiensi ke Kemenpora untuk mendapat dukungan dari pemerintah guna membawa pencak silat dipertandingkan di Olimpiade 2036.
"Kita dukung penuh rencana besar IPSI ke depan, yakni pencak silat dipertandingkan di Olimpiade," kata Menpora Dito.
PB IPSI sedang berupaya membawa pencak silat menjadi bagian dalam Olimpiade. Karena itulah, Ketua Harian PB IPSI Benny Gautama Sumarsono mengatakan, dukungan dari pemerintah menjadi salah satu pondasi yang dapat membantu langkah besar tersebut.
“Kami menyampaikan tentang rencana aksi menjadikan pencak silat sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade 2036. Dengan bantuan pemerintah Insyaallah mimpi kita bisa terlaksana," kata Benny Gautama.
Sekjen PB IPSI Teddy Suratmadji mengatakan rencana aksi menuju Olimpiade 2036 perlu dukungan minimal 50 negara di lima benua dan mendorong peningkatan jumlah atlet serta penyelenggaraan kejuaraan nasional dan internasional.
"Mendukung pengembangan pencak silat di luar negeri dengan mengirimkan pelatih untuk menghasilkan pelatih dan wasit-juri internasional. Dan mendukung peralatan lomba kepada seluruh federasi pencak silat nasional seperti matras, pelindung tubuh, sistem skor IT dan VAR (video assistant wasit)," kata Teddy Suratmadji.
Selain itu untuk membawa pencak silat menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpade terdapat prasyarat yaitu meningkatkan aturan dan ketentuan kompetisi pencak silat lebih menarik, menghibur, dan dapat menghasilkan pendapatan serta bergabung dengan International Federation (IF) dan National Federation (NF) untuk mengikuti piagam olympic hingga melobi negara anggota International Olympic Committee (IOC).
Dalam upaya pencak silat masuk Olimpiade, PB IPSI melalui Duta Besar RI untuk
Kazakhstan Fadjroel Rachman menjadikan Kazakhstan sebagai kiblat pencak silat di Asia Tengah dan Eurasia. Langkah itu menyusul kemajuan dan prestasi yang diraih asosiasi pencak silat di negara tersebut.
Fadjroel menyebut Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan yang berdiri pada 2019 kini telah ada di 15 daerah dan memiliki 30 klub resmi, dengan sekitar 4.000 pesilat. Sedangkan prestasi yang ditorehkan, antara lain dua medali di World Pencak Silat Championship Malaka 2022, Malaysia, dua medali di Asian Pencak Silat Championship 2022 di India, dan 11 medali di Asian Championship.
“Sebagai salah satu warisan budaya kami, Indonesia akan mendukung pengembangan pencak silat di Kazakhstan," kata Fadjroel.
Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan menggelar kejuaraan nasional pada 24-26 November 2023 di Karaganda, Kazakhstan. Kejuaraan ini diikuti 200 peserta dari 12 daerah di Kazakhstan.
“Acara ini (kejuaraan nasional) untuk persiapan dan seleksi untuk mengikuti kompetisi di Singapura pada Desember tahun ini dan kompetisi Indonesia tahun depan," ujar Presiden Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan, Gadzhiev Gadzhi. ant
Komentar