Longsor Tutup Akses Jalan Dua Desa di Tegallalang
Jalan Subak Tertimbun Longsor di Petiga, Tabanan
GIANYAR, NusaBali - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Tegallalang, Gianyar pada, Kamis (30/11) malam menyebabkan tanah longsor dari ketinggian 8 meter di Banjar Delod Blumbang, Desa Kenderan, Tegallalang, Gianyar.
Tanah longsor sepanjang 10 meter ini juga menumbangkan sejumlah pohon kelapa. Longsor terjadi karena hujan deras mengikis kondisi tanah yang labil. Material longsor pun menimbun akses jalan yang menghubungkan Desa Kenderan dengan Banjar Bayad, Desa Kedisan, Kecamatan Tegalalang.
Kejadian tersebut pertama kali diketahui salah seorang warga I Wayan Merta,45, saat melintas di jalan tersebut selanjutnya dilaporkan kepada Kelian Dinas Banjar Delod Blumbang, Made Suda. Selanjutnya kelian menghubungi Tim PRC Tegallalang serta Babinsa Kenderan Serma Dewa Aris Darmawan dan Bhabinkamtibmas Desa Kenderan Aiptu I Gede Wira yang datang langsung ke lokasi kejadian. Karena tumpukan tanah sangat tebal sehingga diperlukan alat berat untuk membersihkannya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, Ida Bagus Putu Suamba, Jumat (1/12) mengatakan tanah longsor terjadi pada Kamis malam sekitar pukul 22.00 Wita. Setelah menerima laporan, BPBD mengirimkan alat berat jenis Junder lengkap dengan personel melakukan penanganan. Meski gelap disertai gerimis, tim gabungan dari BPBD Gianyar, PUPR, TNI, Polri dan masyarakat berjibaku melakukan gotong royong membersihkan longsoran.
Tim membersihkan material dengan menggunakan alat berat dan alat waterpump. "Proses pembersihan material berlangsung kurang lebih selama 5 jam. Jumat dinihari pukul 02.00 Wita pembersihan selesai dilaksanakan dan akses jalan sudah kembali normal," jelasnya. Akibat kejadian tersebut nihil korban jiwa. Masih di kecamatan Tegallalang, TRC BPBD Gianyar juga menerima laporan tanah longsor menimbun akses jalan di sebelah utara Genah melukat Desa Sebatu. "Volumenya sekitar 10 meter, longsoran tanah dan pohon kecil. Menutup akses menuju perkampungan Banjar Sebatu, menuju jalur pengelukatan," jelas Camat Tegallalang Ari Trisna Handayani.
Kejadian tersebut pertama kali diketahui salah seorang warga I Wayan Merta,45, saat melintas di jalan tersebut selanjutnya dilaporkan kepada Kelian Dinas Banjar Delod Blumbang, Made Suda. Selanjutnya kelian menghubungi Tim PRC Tegallalang serta Babinsa Kenderan Serma Dewa Aris Darmawan dan Bhabinkamtibmas Desa Kenderan Aiptu I Gede Wira yang datang langsung ke lokasi kejadian. Karena tumpukan tanah sangat tebal sehingga diperlukan alat berat untuk membersihkannya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, Ida Bagus Putu Suamba, Jumat (1/12) mengatakan tanah longsor terjadi pada Kamis malam sekitar pukul 22.00 Wita. Setelah menerima laporan, BPBD mengirimkan alat berat jenis Junder lengkap dengan personel melakukan penanganan. Meski gelap disertai gerimis, tim gabungan dari BPBD Gianyar, PUPR, TNI, Polri dan masyarakat berjibaku melakukan gotong royong membersihkan longsoran.
Tim membersihkan material dengan menggunakan alat berat dan alat waterpump. "Proses pembersihan material berlangsung kurang lebih selama 5 jam. Jumat dinihari pukul 02.00 Wita pembersihan selesai dilaksanakan dan akses jalan sudah kembali normal," jelasnya. Akibat kejadian tersebut nihil korban jiwa. Masih di kecamatan Tegallalang, TRC BPBD Gianyar juga menerima laporan tanah longsor menimbun akses jalan di sebelah utara Genah melukat Desa Sebatu. "Volumenya sekitar 10 meter, longsoran tanah dan pohon kecil. Menutup akses menuju perkampungan Banjar Sebatu, menuju jalur pengelukatan," jelas Camat Tegallalang Ari Trisna Handayani.
Foto: Penanganan longsor di Desa Petiga, Kecamatan Marga, Tabanan, Jumat (1/12). -IST
TRC BPBD Gianyar hingga Jumat petang masih mengupayakan pembukaan akses jalan dan pembersihan lumpur. "Untuk pembersihan got atau saluran irigasi, kami sangat harapkan partisipasi dari masyarakat setempat untuk gotong royong," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, IGN Dibya Presasta. Sementara di Kabupaten Tabanan hujan deras pada, Kamis malam menyebabkan akses jalan ke Banjar Petiga Kangin di Desa Petiga, Kecamatan Marga, Tabanan tertimbun longsor. Akibat longsor dengan ketinggian material mencapai 15 centimeter (Cm) menutup jalan itu sempat tak bisa dilewati warga semalaman.
Selain membuat warga tak bisa lewat, longsor ini juga menyebabkan terganggunya petani menuju Subak Bena. Material yang longsor ini adalah tanah tegalan warga yang sebelumnya adalah lahan persawahan.
Perbekel Petiga, I Wayan Sugita mengatakan longsor terjadi Kamis malam pukul 23.30 Wita. Kebetulan ada seorang warga yang hendak lewat tiba-tiba jalan menuju Banjar Petiga Kangin ini longsor. "Kamis sore hingga malam hujan sangat deras," ujar Sugita, Jumat kemarin. Disebutkan material yang longsor ini adalah tanah tegalan milik warga. Awalnya tanah persawahan karena sebagian besar di Desa Petiga mengembangkan usaha tanaman hias, maka lahan tersebut dialihkan ke lahan tanaman hias. "Material yang longsor cukup tebal mencapai setengah meter," katanya.
Dengan kondisi itu, warga Jumat pagi langsung membersihkan material longsor. Tim Pemadam Kebakaran juga membantu membersihkan sisa tanah supaya jalan tidak licin. "Pembersihan dari pagi sampai pukul 11.00 Wita. Sekarang jalan sudah normal untuk dilalui," imbuhnya. Menurut Sugita akibat longsor ini merupakan akses jalan ke Banjar Petiga maupun ke Subak Bena terganggu. Namun masih ada jalan alternatif ke arah utara yang bisa tembus ke Banjar Belanban. "Kebetulan jalan kami melingkar jadi tidak membuat warga di Banjar Petiga terjebak," tandas Sugita.
Terpisah Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, I Nyoman Sri Nadha Giri ketika dikonfirmasi mengatakan belum ada laporan bencana yang signifikan masuk ke BPBD Tabanan. Terbaru hanya di daerah Petiga. "Astungkara masih normal laporan bencana di Tabanan. Ya mudah-mudahan seterusnya aman. Hanya di Petiga saja itu pun jalan Subak dan sudah diatasi," tegasnya. Kendati demikian, petugas BPBD Tabanan siaga 24 jam. Personel stand by berjaga di Kantor BPBD Tabanan setiap hari. 7 nvi, des
Komentar