Cokorda Alit Artawan: Seniman Topeng Singapadu yang Menjaga Warisan Budaya
The Faces of Indonesia
The Apurva Kempinski Bali
Seniman
Topeng Bali
Singapadu
Cokorda Alit Artawan
Cok Alit
MANGUPURA, NusaBali.com - Keindahan seni topeng Bali dari Singapadu, Kabupaten Gianyar, akan diperlihatkan kepada wisatawan asing dan lokal yang berkunjung ke The Apurva Kempinski Bali hingga akhir Januari 2024 mendatang.
Dalam pameran bertajuk ‘The Faces of Indonesia: Singapadu - Bali,’ sebanyak 16 topeng karya Cokorda Alit Artawan diperlihatkan kepada pengunjung, mempersembahkan warisan seni dan budaya yang kaya dari daerah tersebut.
Cokorda Alit Artawan adalah seorang maestro topeng Bali yang telah berkecimpung dalam seni ini selama lebih dari 30 tahun. Ia merupakan generasi ke-10 dalam keluarga yang telah mewarisi seni pembuatan topeng sejak abad ke-18.
Dalam seni pembuatan topeng ala Singapadu, Cok Alit tidak hanya memahami proses membuat topeng secara fisik, tetapi juga mengutamakan kemampuan menari dengan topeng tersebut. Ia percaya bahwa keindahan sebuah topeng muncul ketika topeng tersebut dapat ditarikan.
“Menurut saya, topeng yang bagus jika topeng sudah ditarikan. Kalau di Singapadu, jika ada yang kurang topeng itu lagi diperbaiki agar menemukan format yang lebih bagus. Dalam pembuatan topeng gaya Singapadu, si pembuat juga harus bisa menarikan topeng, sehingga topengnya tidak diam dan ada taksunya,” ungkapnya.
Cok Alit mengatakan bahwa proses pembuatan topeng yang dia pamerkan saat ini memerlukan waktu yang cukup panjang, kira-kira hampir satu tahun. Namun, ia mulai intens mengerjakan topeng itu sejak tiga tahun lalu.
Dalam proses belajarnya, ia telah menciptakan sekitar 25 koleksi topeng khas Singapadu, tetapi untuk pameran kali ini, ia memilih membawa 16 topeng, beberapa di antaranya adalah koleksi terbaru.
“Mungkin ada yang menjadi favorit bagi orang lain, tetapi saya memposisikan semua koleksi saya sama semua. Kalau topeng rangda lebih dari 50. Namun, saya hanya membawa 16 topeng saja untuk pameran kali ini, ada beberapa topeng yang saya buat baru,” pungkasnya.
Cok Alit berharap melalui pameran ini, para pengunjung dapat merasakan keindahan dan kompleksitas seni topeng ala Singapadu, serta mengapresiasi warisan budaya yang kaya dan berharga.
Cokorda Alit Artawan adalah seorang maestro topeng Bali yang telah berkecimpung dalam seni ini selama lebih dari 30 tahun. Ia merupakan generasi ke-10 dalam keluarga yang telah mewarisi seni pembuatan topeng sejak abad ke-18.
Dalam seni pembuatan topeng ala Singapadu, Cok Alit tidak hanya memahami proses membuat topeng secara fisik, tetapi juga mengutamakan kemampuan menari dengan topeng tersebut. Ia percaya bahwa keindahan sebuah topeng muncul ketika topeng tersebut dapat ditarikan.
“Menurut saya, topeng yang bagus jika topeng sudah ditarikan. Kalau di Singapadu, jika ada yang kurang topeng itu lagi diperbaiki agar menemukan format yang lebih bagus. Dalam pembuatan topeng gaya Singapadu, si pembuat juga harus bisa menarikan topeng, sehingga topengnya tidak diam dan ada taksunya,” ungkapnya.
Cok Alit mengatakan bahwa proses pembuatan topeng yang dia pamerkan saat ini memerlukan waktu yang cukup panjang, kira-kira hampir satu tahun. Namun, ia mulai intens mengerjakan topeng itu sejak tiga tahun lalu.
Dalam proses belajarnya, ia telah menciptakan sekitar 25 koleksi topeng khas Singapadu, tetapi untuk pameran kali ini, ia memilih membawa 16 topeng, beberapa di antaranya adalah koleksi terbaru.
“Mungkin ada yang menjadi favorit bagi orang lain, tetapi saya memposisikan semua koleksi saya sama semua. Kalau topeng rangda lebih dari 50. Namun, saya hanya membawa 16 topeng saja untuk pameran kali ini, ada beberapa topeng yang saya buat baru,” pungkasnya.
Cok Alit berharap melalui pameran ini, para pengunjung dapat merasakan keindahan dan kompleksitas seni topeng ala Singapadu, serta mengapresiasi warisan budaya yang kaya dan berharga.
-IST
Sementara itu Melody Siagian, Director of Marketing and Communications of The Apurva Kempinski Bali mengungkapkan bahwa inisiatif pameran ini adalah bagian dari upaya merayakan Indonesia.
“Kami mau celebrating Bali, karena dari awal tahun kita sudah celebrate Indonesia dari Sumatera sampai Papua,” ujarnya saat ditemui Jumat (1/12/2023) sore.
Selain menampilkan karya Cokorda Alit Artawan, event kali ini menampilkan karya Franklin Firdaus, fashion designer kebanggaan Bali.
“Pada saat eksibisi ini kita ada video saat Cokorda membuat topeng, nantinya yang membuat topeng akan menari juga,” tambah Melody.
Proses pembuatan topeng menjadi daya tarik tersendiri, memungkinkan para pengunjung untuk lebih memahami keunikan dan keindahan dari setiap karya.
Rencana ke depan, Meody membeberkan jika The Apurva Kempinski Bali akan terus berkomitmen untuk menampilkan seni dan budaya Indonesia lainnya.
“Rencana tahun 2024 kami akan tetap celebrating Indonesia, nanti kami akan launching campaign itu di tahun 2024, akan tetap dengan tema powerful Indonesia yang mana kita akan berkolaborasi dengan talenta Indonesia membanggakan yang membawa harum nama bangsa,” ungkap Melody. *ris
1
Komentar