700 LPD di Bali Terapkan Core Banking
Teknologi yang digunakan LPS sudah mendekati lembaga keuangan lainnya
MANGUPURA, NusaBali
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) terus menerapkan dan meningkatkan digitalisasi sesuai dengan kemajuan teknologi IT. Hal itu sudah menjadi prinsip awal LPD, berteknologi barat, namun tetap berjiwa timur, untuk kemajuan LPD.
Ketua Badan Kerjasama/BKS LPD Provinsi Bali, I Nyoman Cendikiawan mengatakan dalam peringatan HUT ke -39 LPD se-Bali di Balai Budaya Giri Nata Mandala Puspem Badung, Sabtu(2/12)
Cendikiawan menyebut digitalisasi LPD antara lain core banking, sudah ada 700 LPD dari 1.439 LPD di Bali yang mengaplikasikannya. Selanjutnya peningkatan mobile banking dengan ATM-nya. Juga penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standar), bekerjasama dengan Bank BPD Bali.
“Sehingga teknologi LPD sudah mendekati lembaga keuangan (lainnya),” ujarnya.
Digitalisasi kata Cendikiawan untuk keamanan, kenyamanan transaksi. Dan juga ‘kedekatan’ LPD dengan krama adat, selaku pemilik. “Karena sekarang ini semua ada dalam genggaman (melalui HP),” terangnya.
Untuk upaya peningkatan digitalisasi tersebut, BKS LPD Bali sedang berupaya untuk memberikan subsidi sebesar 40 persen kepada LPD sesuai dengan aset. Misalnya program (digitalisasi) harganya Rp10 juta, maka LPD membayar Rp6 juta. Kekurangan atau sisanya Rp4 juta disubsidi BKS LPD.
Selain itu peningkatan SDM melalui pelatihan, sertifikasi. Untuk sertifikasi BKS LPD Bali sedang mengusahakan membuat Lembaga Sertifkasi Profesi (LSP) sendiri.
“Sertifikasi kompetensi manggala LPD, petengen (bendahara), penyarikan (sekretaris), pengawas dan karyawan LPD,” terangnya.
Cendikiawan juga menyebut peran LPD mendorong usaha mikro kecil menengah (UMKM), khususnya di desa adat. “Ini sudah banyak dilakukan teman- teman di masing-masing LPD,” terangnya.
Ke depan, peran tersebut diharapkan terus berkembang.Jumlah LPD se-Bali saat ini 1.439. Karyawannya 8.381 orang. Total Asset Rp 29,4 Triliun. Perolehan Laba Rp378 miliar.
Sebelumnya Cendikiwaan menyatakan sejak mulai berdiri 39 tahun lalu (tahun 1984) LPD telah menunjukkan eksistensi dan jati diri sebagai lembaga keuangan milik desa adat/pakraman.
“Ini berkat dukungan dari Pemprov Bali, melalui penguatan dengan Perda dan Pergub, disepakati lembaga adat, prajuru adat. Terutama warga desa adat sebagai pemilik LPD,” kata tokoh LPD asal Desa Adat Telepud, Desa Pujung Kaja, Tegallalang, Gianyar.
Perayaan Hut ke-39 LPD se-Bali dihadiri 2.000 orang,yang merupakan kalangan pengurus LPD se-Bali dan pihak lain terkait. Juga hadir Kabid Cagar Budaya, Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, Ni Luh Putu Miarmi, mewakili sekaligus membacakan sambutan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.
‘Melalui HUT LPD Bali ke -39, Kita Tingkatkan Kemajuan Ekonomi Berbasis Digitalisasi’ Berlandaskan Tri Hita Karana, menjadi thema Hut LPD -Bali tahun 2023. K17.
Komentar