Cucu Charge Ponsel, Rumah Pensiunan Guru Terbakar
Rumah milik I Nengah Watuguna, 66, warga Banjar/Kelurahan Kawan, Kecamatan/Kabupaten Bangli, terbakar pada Minggu (16/7).
BANGLI, NusaBali
Watuguna yang seorang pensiunan guru SMP Negeri 1 Bangli, diperkirakan mengalami kerugian Rp 50 juta. Pemicu kebakaran diduga akibat arus pendek listrik (korsleting).
Informasi yang terhimpun, sekitar pukul 05.35 Wita, I Gede Krisna, cucu korban sedang bermain game di handphone. Ketika itu handphone dicharge dan posisi berada di atas kasur di ruang tamu.
Sementara itu Watuguna membantu istri mempersiapkan bahan lauk untuk dijual di Pasar Kidul, Bangli. Tidak berselang lama Krisna memberitahukan bahwa ada kebakaran. “Cucu saya (Krisna) sempat menyampaikan kalau di kamar ada kebakaran. Dibilang ada kebakaran, saya seketika itu langsung bergegas menuju kamar, namun tidak lihat ada api,” tutur Watuguna.
Setelah dicek tidak melihat api, dia pun kembali ke dapur. Namun Krisna terus mengatakan ada kebakaran. “Setelah cucu terus merengek mengatakan ada kebakaran, ternyata benar, di ruang tamu terlihat api berkobar,” imbuhnya.
Akibat kejadian tersebut satu bangunan yang terdiri dari ruang tamu dan dua kamar tidur dilalap si jago merah. Syukur tabung gas yang ada di depan rumah tidak meledak dan meludeskan semua bangunan. Dugaan kuat, kebakaran akibat korsleting listrik.
Mengetahui terjadi kebakaran, warga sekitar sempat memukul kentongan (kulkul bulus). Warga yang mendengar suara kulkul bulus itu berhamburan keluar dan langsung menuju lokasi kebakaran untuk membantu memadamkan api dengan air menggunakan alat seadanya. Kemudian satu unit Damkar milik Pemkab Bangli tiba di lokasi untuk menjinakkan api. Sekitar 30 menit api berhasil dipadamkan.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Kota Bangli Kompol Dewa Mahaputra mengatakan pihaknya menerima laporan tersebut, anggota langsung turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan penyebab kebakaran itu. “Dugaan awal penyebab kebakaran karena arus pendek listrik. Untuk kerugian belum bisa dipastikan,” ujarnya. *e
Komentar