BPBD Evaluasi Penanganan 4 Bencana Longsor
AMLAPURA, NusaBali - BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem mengevaluasi kegiatan penanganan empat lokasi bencana longsor, sejak Senin (4/12). Pendataan ini sekaligus sosialisasi anti bencana.
"Semua lokasi telah kami data, memasuki musim hujan, warga masyarakat agar meningkatkan kewaspadaannya," harap Kepala Pelaksana BPBD Ida Ketut Arimbawa usai evaluasi di ruang kerjanya, Jalan Nenas Amlapura, Selasa (5/12).
Dia mengakui, bencana longsor cukup mengejutkan terjadi di Pondok Pesantren At-Taqwiim Banjar Kampung Anyar, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem, Minggu (3/12) malam menelan korban. "Kami tengah persiapan administrasinya untuk kami usulkan ke Gubernur Bali melalui BPBD Provinsi Bali, agar keluarga korban yang meninggal dapat santunan, Rp 15 juta," katanya.
Bencana longsor di Pondok Pesantren At-Taqwiim itu, menelan tiga korban satu meninggal dunia atas nama Mirafsul Aulia,17, santriwati kelas XII MA At-Taqwiim asal Desa Musi, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Dua santriwati lainnya mengalami luka-luka atas nama Siti Anisa, 18, kelas XII MA At-Taqwiim asal Lingkungan Penaban, Kelurahan/Kecamatan Karangasem dan Ulva Izzah, 18, santriwati kelas XII MA At-Taqwiim asal Lingkungan Juuk Manis, Kelurahan/Kecamatan Karangasem.
Bencana longsor lain, katanya, di Banjar Pangejeroan, Desa Pesaban, Kecamatan Rendang terjadi, Minggu (3/12) malam, baru dilaporkan, Selasa (5/12). Tebing longsor setinggi 3 meter yang terjadi di rumah warga I Nyoman Muntung, 65, tidak menyebabkan kerusakan, hanya halaman rumahnya kemasukan material tanah.
Longsor terjadi di Banjar Jumenang, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem, Senin (4/12), yang jebol berupa senderan tinggi 7 meter, panjang 10 meter dan lebar 3 meter, menyebabkan kerugian Rp 30 juta. "Longsor di Banjar Jumenang, menyebabkan tembok panyengker palinggih Padmasana Siwa Pratiwi, rusak," katanya.
Senderan juga jebol di bangunan Mushola Al-Fallah, Banjar Bukit Tabuan, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem, dengan tinggi senderan 7 meter, panjang 15 meter, dan lebar 2 meter menyebabkan kerugian sekitar Rp 60 juta.
Kepala Seksi Trantib Kantor Camat Karangasem I Gede Parwata mengaku telah mendata di semua lokasi tanah longsor. "Selain turut mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati karena musim hujan, apalagi di lokasi yang struktur tanahnya labil, rawan longsor, juga melaporkan kejadian itu sebagai bahan kajian," katanya.7k16
1
Komentar