Atasi Pemalsuan, Kutus-Kutus Rencana Ganti Merk
GIANYAR, NusaBali - Menginjak usia 10 tahun, Minyak Kutus-Kutus Tamba Waras yang bermarkas di Gianyar dihadapkan pada maraknya pemalsuan produk. Owner Minyak Kutus-Kutus Bambang Pranoto mengakui dari 11 jenis produk Kutus-Kutus, 3 di antaranya terindikasi palsu karena dijual dengan harga di bawah standar.
Berbagai upaya telah dilakukan termasuk membentuk tim take down dan tim somasi, namun pemalsuan produk tak terbendung. Terutama yang dijual masif di online shop.
Bambang Pranoto yang akrab disapa Babe menyiapkan rencana ekstrem untuk mengatasi maraknya pemalsuan. Babe menyiapkan merk atau brand baru disebut Sanga-Sanga. “Mengganti brand memang berisiko. Pilihannya cuma dua, berani apa tidak,” ujar Bambang Pranoto didampingi CEO yang merupakan istrinya, Riva Effrianti saat jumpa media pra even satu dasawarsa Kutus-Kutus di Resto Mango Lango, Banjar Pacung, Kelurahan Bitra, Kecamatan Gianyar, Selasa (5/12).
Namun demikian, Bambang Pranoto tidak serta merta meninggalkan merk Kutus-Kutus yang sudah dikenal luas di masyarakat lalu mengganti dengan Sanga-Sanga. Babe mengatakan tetap melihat situasi. “Kami akan ujicoba Sanga-Sanga di tahun 2024 dengan produk sabun cair, skin care, dan lulur sementara Kutus-Kutus tetap kami pertahanan sembari melihat situasi,” jelasnya. Melihat banyak pemalsuan produk, Babe mengaku sangat risau. Taktiknya pun diketahui cukup beragam di setiap daerah. Ada yang sengaja mengumpulkan botol bekas Kutus-Kutus kemudian diisi minyak lain dan dijual murah. “Kami sebulan produksi sekitar 300.000-500.000 botol, bayangkan pasti banyak botol bekas. Itu dipalsukan, hingga orang susah membedakan mana palsu mana asli,” ungkapnya.
Mengatasi ini, Bambang Pranoto telah mencetuskan aksi penukaran botol bekas dengan produk Kutus-Kutus asli sehingga meminimalisir terjadinya penyalahgunaan botol bekas. Namun diakui, pemalsuan masih saja terjadi dengan berbagai cara. “Dalam posisi ini kami harus ambil langkah cukup drastis. Kalau memang para pemalsu bisa kami atasi, kami tunda Sanga-Sanga. Kalau tidak bisa diatasi, kami introduce merk baru. Cuma ganti merk, semua peralatan produksi tetap seperti dulu,” jelas Bambang Pranoto.
Sanga-Sanga berupa produk baru masih proses administrasi. Direncanakan siap tahun 2024 mendatang. Produknya seperti sabun cair, skincare, masker, krim wajah, lulur, dan jamu enak. “Jamu sudah kami tes drive pada bapak-bapak yang lesu dalam segala hal. Begitu minum, istri hamil. Banyak berhasil, ini bukan obat kuat tapi untuk kesehatan. Begitu Anda sehat, vitalitas meningkat pesat,” terangnya. Babe mengakui, jamu enak ini dicetuskan mencerminkan dirinya. Menjelang usia 69 tahun, Babe berupaya menjaga vitalitas mendampingi Rifa sang istri yang terpaut usia 23 tahun. “Karena usia saya gak muda lagi, punya istri muda saya panik maka muncul jamu enak ini,” ungkapnya sembari tertawa. 7 nvi
1
Komentar