Nataru, Bali Siap-siap ‘Dibanjiri’ Wisatawan
Diprediksi 30.000-an Wisatawan Per Hari di Puncak Nataru
Prediksi berdasarkan pola saat pariwisata Bali normal seperti sebelum pandemi dan kini kondisi pariwisata Bali sudah mendekati keadaan seperti sebelum pandemi
MANGUPURA, NusaBali
Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), sektor pariwisata di Bali bersiap menghadapi lonjakan kunjungan wisatawan. Kalangan pariwisata di Bali memprediksi 30.000-an wisatawan, baik domestik maupun mancanegara akan datang per harinya saat puncak libur Nataru, yakni antara 20 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024 mendatang.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya memprediksi tingkat hunian hotel di Bali akan mencapai puncaknya, bahkan mencapai kondisi fully booked. Agung Ray menjelaskan situasi tingkat hunian hotel regional di Bali saat ini rata-rata sudah mencapai 70 persen. Dengan proyeksi peningkatan pemesanan kamar yang lebih tinggi menjelang libur Natal dan Tahun Baru, dia optimis tingkat okupansi hotel akan mencapai puncaknya. “Kita harapkan saat hari Natal bisa mencapai 80 persen dan saat Tahun Baru saya harapkan bisa fully booked atau ketersediaan kamar yang sudah habis, artinya bisa mencapai 95-100 persen,” ungkap Agung Ray saat dihubungi, Rabu (6/12) siang.
Lebih lanjut dijelaskan, prediksi itu didukung oleh lonjakan aktivitas pemesanan tiket transportasi baik melalui darat maupun udara dengan banyaknya extra flight yang diantisipasi menuju Bali. Meskipun promotional rate dari PHRI telah ditutup karena sudah memasuki high season, namun minat wisatawan terus meningkat menjelang akhir tahun.
“Tiket transportasi baik darat maupun udara sangat diminati pada minggu ketiga Desember. Extra flight dari dalam dan luar negeri semakin banyak datang ke Bali. Infrastruktur yang baik di Bali juga mendukung perjalanan darat, terutama melalui Pelabuhan Gilimanuk,” jelas Wakil Ketua PHRI Bali ini. Agung Ray mengakui jika jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) yang berkunjung ke Bali saat Nataru bisa mencapai 18.000 orang per hari, sedangkan wisatawan domestik (Wisdom) diperkirakan masuk mencapai 20.000 orang per hari. Sementara dia menilai destinasi favorit di Bali masih dipegang oleh Kabupaten Badung yang disusul oleh Gianyar dan Denpasar.
Foto: CEO PT Melali Bali MICE, I Ketut Jaman. -DOK.NUSABALI
Masih menurut Agung Ray, tingkat hunian di tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Tingkat hunian di tahun 2022 rata-rata hanya mencapai 60 persen. Sehingga dia optimis tahun ini Bali tidak hanya mengalami peningkatan hunian saja, namun jumlah wisatawan, okupansi serta pertumbuhan ekonomi masyarakat juga akan meningkat. Peningkatan kunjungan tersebut akan terjadi pada minggu terakhir Desember, dipicu oleh liburan panjang dan momen khusus Natal dan Tahun Baru.
“Saat ini di tahun 2023 sudah mulai merangkak. Saya lihat di bulan Agustus juga tinggi hampir 90 persen dan Desember juga di minggu ketiga dan keempat juga tinggi,” tuturnya. Dia berharap kebijakan pemerintah dapat membuka kembali penerbangan khusus, terutama direct flight ke Bali untuk menarik lebih banyak wisatawan. Dia juga menekankan perlunya menjaga keamanan daerah, terutama mengingat tahun 2024 akan menjadi tahun pemilu.
“Kita berharap dapat bekerja lebih keras lagi untuk memberikan peluang kepada semua negara yang ingin berkunjung ke Bali. Kita juga harus menjaga kondusivitas daerah kita, karena pariwisata sangat dekat dengan keamanan. Kalau tidak, wisatawan tidak ada. Maka wajib bagi kita menjaga keamanan daerah sehingga pariwisata bisa meningkat,” tegasnya.
Dalam menghadapi Pemilu 2024, pihaknya juga tidak hanya bersifat antisipatif terhadap kemungkinan kerawanan keamanan, tetapi juga secara aktif mendukung upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas selama proses pemilihan berlangsung. Agung Ray menegaskan bahwa kebijakan keamanan sepenuhnya berada di tangan pemerintah. PHRI bersedia berpartisipasi aktif dalam menjaga keamanan selama periode pemilu. “Sementara ini, astungkara masih kondusif, meskipun eskalasi politik meningkat. Namun kita harus selalu waspada dan ingat bahwa pemilu itu hanya sekali dalam 5 tahun. Usaha atau bisnis kita sepanjang tahun harus tetap dijaga, dirawat, dan dipelihara dengan baik,” harapnya.
Sementara CEO PT Melali Bali MICE dan Melali Bali DMC, I Ketut Jaman mengungkankan 30.000-an wisatawan, baik wisatawan domestik dan mancanegara diperkirakan akan ‘membanjiri’ Bali jelang akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024 atau saat libur Nataru. Okupansi atau tingkat hunian kamar hotel juga akan meningkat mendekati full, rata-rata 90 persen. Perkiraan tersebut menyusul telah pulihnya pariwisata Bali pasca pandemi Covid-19. “Biasanya mulai tanggal 20 Desember sampai dengan sepekan setelah tahun baru atau sekitar tanggal 6 Januari tahun berikutnya,” ujar Ketut Jaman, Rabu kemarin.
Untuk wisatawan domestik kunjungan diperkirakan rata-rata 15.000-an per hari. Demikian juga wisman antara 15.000-16.000 orang per hari. Menurut Jaman, hal itu berdasarkan pola saat pariwisata Bali normal, seperti sebelum pandemi. Kini karena kondisi pariwisata Bali sudah mendekati keadaan seperti sebelum pandemi, maka kecenderungan itu akan terulang kembali. “Optimis angka itu riil nanti di lapangan,” ucapnya. Apalagi jumlah penerbangan, khususnya penerbangan internasional ke Bali semakin banyak.
Kecuali, ada sesuatu yang bersifat luar biasa, barulah kemungkinan perkiraan kehadiran wisatawan itu terkoreksi. “Namun sekali lagi perkiraan itu antara tanggal 20 Desember sampai dengan 6 Januari 2024. Karena itu merupakan puncak kunjungan,” ujar Jaman, praktisi pariwisata yang juga akademisi ini. Disampaikan Jaman, Bali memang menjadi tujuan kunjungan dominan pada akhir tahun, termasuk wisata MICE (Meeting, Insenstive, Covention dan Exhibition). Untuk MICE, antara lain kegiatan berupa rapat-rapat atau pertemuan yang digelar lembaga pemerintah, BUMN, korporasi, seperti swasta maupun perusahaan multinasional.
Foto: Wakil Ketua GIPI Bali, I Nyoman Astama. -DOK.NUSABALI
”Biasanya paling akhir 15 Desember, karena programnya sudah demikian,” terangnya. Terpisah Wakil Ketua Gabungan Industri Pariwisata Bali (GIPI) I Nyoman Astama menyatakan hal senada. “Wisatawan domestik memang sudah mulai ramai,” ujarnya. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara, puncak keramaian kunjungan biasanya setelah tanggal 26 Desember sampai 31 Desember. “Sebelum Natal memang ada yang datang. Tetapi biasanya belum begitu keramaiannya,” lanjut Astama.
Contohnya wisman asal Australia. Sebagian besar biasanya datang ke Bali setelah tanggal 26 Desember. Hal itu karena setelah Natal (25 Desember), hari berikutnya pada 26 Desember ada perayaan lagi di Australia yakni Boxing Day. “Jadi setelah itulah barulah mereka ke luar, termasuk ke Bali,” jelas Astama. Namun demikian, secara umum, karena merupakan salah satu tujuan wisatawan favorit, Astama yakin kunjungan wisatawan, domestik dan internasional semakin ramai pada liburan Nataru. 7 ol3, k17
1
Komentar