Optimistis Pendapatan Melebihi Target
Perumda Air Minum Tirta Mangutama sedang menata subsidi silang ke masyarakat dengan menerapkan metode tarif listrik.
MANGUPURA, NusaBali
Setelah dihantam Pandemi Covid-19, pendapatan perusahaan umum daerah (Perumda) Air Minum Tirta Mangutama Kabupaten Badung terus membaik. Bahkan, pada 2023 ini pendapatan diperkirakan akan melebihi target yang ditetapkan sebelumnya yakni Rp 20 miliar.
Dirut Perumda Air Minum Tirta Mangutama I Wayan Suyasa, mengatakan pada 2022 berhasil meraih pendapatan Rp 16,4 miliar dengan keuntungan mencapai Rp 1,3 miliar. Tahun ini, kata dia, pendapatan diperkirakan akan melebihi target.
“Kami optimis dengan proyeksi pendapatan 2023 yang melebihi target. Ini didukung oleh peningkatan ekonomi masyarakat Badung yang pesat,” ujar Suyasa belum lama ini.
Keberhasilan itu juga, ungkap Suyasa, tidak lepas dari sejumlah langkah strategis dan optimalisasi layanan yang diimplementasikan oleh Perumda. Upaya efisiensi, seperti pengurangan Tunjangan Pekerja Pegawai (TPP) tanpa mengurangi gaji dan tanpa PHK, menjadi salah satu kunci kesuksesan dalam mempertahankan keuntungan di tengah situasi pandemi.
Suyasa menjelaskan selalu berupaya meningkatkan kinerja, yang terbukti dengan penghargaan yang diterima dari Kementerian Dalam Negeri sebagai juara 3 PDAM menengah. Penghargaan tersebut diberikan atas keterbukaan informasi publik dan tata kelola perusahaan yang baik, terutama dalam menjalankan kegiatan di tengah situasi pandemi.
“Menanggapi tantangan peningkatan kebutuhan air pascapandemi, kami telah meningkatkan produksi di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Estuary sejak awal Januari 2023. Awalnya direncanakan selesai pada 2024, kondisi normalisasi yang cepat membuat proses tersebut agak lambat. Jadi kami harus melakukan perubahan business plan dengan dilakukan penyesuaian,” jelas Suyasa.
Soal target ke depan, Suyasa berencana akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Akademi Teknik Tirta Wiyata Magelang (AKATIRTA) untuk program magang dan kajian akademisi. Kerja sama dengan Universitas Udayana (Unud) juga direncanakan untuk pembuatan sumur resapan (biopori) guna menjaga ketersediaan air baku.
Selain itu, pihak Perumda sedang menata subsidi silang ke masyarakat dengan menerapkan metode tarif listrik. Jika penggunaan air oleh rumah tangga tergolong besar, berarti rumah tangga tersebut dianggap mampu dan akan membayar tarif yang lebih tinggi. Hal ini menjadi langkah penyesuaian untuk mencapai keadilan dalam memberikan subsidi.
“Dari 77.000 pelangan kami, 64.000 lebih itu merupakan kalangan rumah tangga dan sisanya bisnis. Tarif bisnis ini bisa memenuhi full cost recovery, bahkan di atas rata-rata. Tarif untuk masyarakat berada di bawah rata rata, yaitu sebesar seharga Rp 8.000,” jelas Suyasa.
“Tarif itu diatur oleh provinsi, terkait batas atas dan bawah. Kita di Badung mengambil tengah-tengah, itu bisa produktif jika pariwisata hidup dan akomodasi wisata memakai air perumda. Dari sanalah nanti dipergunakan untuk subsidi silang ke masyarakat,” imbuhnya.
Dengan strategi dan langkah-langkah ini, Perumda Air Minum Tirta Mangutama berharap dapat terus memberikan pelayanan air yang handal, efisien, dan berkelanjutan kepada masyarakat. Sambil terus mengoptimalkan pendapatan dan meningkatkan kontribusi terhadap perkembangan ekonomi daerah. 7 ol3
Komentar