Gunung Marapi ‘Mendadak’ Erupsi, Bagaimana dengan Gunung Berapi di Bali?
DENPASAR, NusaBali.com – - Tak diduga tak dinyana, Gunung Marapi di Sumatera Barat tiba-tiba erupsi pada Minggu (3/12/2023). Bahkan sebanyak 23 orang pendaki menjadi korban gunung yang semula dinilai ‘tenang’. Lalu bagaimana dengan gunung berapi di Bali?
I Made Rentin, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mengatakan, kondisi dua gunung api di Bali yakni Gunung Agung dan Gunung Batur masih dalam status normal.
Kondisi tersebut normal, artinya tidak ada aktivitas vulkanologi yang signifikan. “Dari pantauan kami, belum ada tanda-tanda kedua gunung tersebut aktif. Termasuk dari warga di lereng Gunung Agung yang saat ada upacara agama mengambil tirtha atau air suci di sana,” kata Rentin, Kamis (7/12/2023).
Di Bali, terdapat dua pos pemantauan gunung api yakni di kecamatan Rendang, Karangasem untuk memantau Gunung Agung, dan di Kintamani, Bangli untuk Gunung Batur.
“Potensi tetap ada, dan pemetaan mitigasi terus kami lakukan. Kita tidak boleh jumawa dan mesti terus waspada,” ujar pejabat kelahiran Badung ini.
Berkaca dari erupsi Gunung Agung pada 2017 silam, yang membuat bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup sementara, penanganan erupsi saat itu sudah sangat baik.
“Termasuk merelokasi para wisatawan yang hendak keluar Bali. Penanganan para pengungsi juga, kami saat itu membuat posko-posko tidak hanya di Karangasem, tapi juga di kabupaten-kabupaten lain di Bali,” jelas Made Rentin.
Dirinya mengingatkan, erupsi atau letusan gunung selalu diawali dengan tanda-tanda alam seperti hewan yang terlihat tidak nyaman berada di lingkar gunung api, tumbuhan yang layu, hingga kepulan asap yang keluar tidak seperti biasanya.
“Kita semua berharap Bali terhindar dari bencana alam. BPBD Bali terus siap-siaga, tidak kenal lelah bekerja, termasuk mengedukasi masyarakat terkait kebencanaan,” pungkas Rentin. *ol5
1
Komentar