Desa Dukuh Penaban Gelar Festival Pelestarian Budaya Lontar
Festival Pelestarian Budaya Lontar
Persiapan
Museum Pustaka Lontar
Banjar Dukuh Bukit Ngandang
Lontar Culture Experience 2023
AMLAPURA, NusaBali - Desa Adat Dukuh Penaban, Kecamatan Karangasem, merancang festival pelestarian budaya lontar. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk Lontar Culture Experience 2023. Kegiatan akan digelar pada 27 Desember 2023 - 2 Januari 2024, di Museum Pustaka Lontar, Banjar Dukuh Bukit Ngandang, Desa Adat Dukuh Penaban.
"Selama ini Desa Adat Dukuh Penaban berupaya melestarikan kebudayaan lontar. Mulai dari membuat kertas lontar hingga teknis nyurat aksara Bali di di daun lontar, kali ini kami kemas dalam bentuk festival," jelas Bendesa Adat Dukuh Penabah I Jro Nengah Suarya, di ruang kerjanya, museum Pustaka Lontar, Banjar Dukuh Bukit Ngandang, Desa Adat Dukuh Penaban, Kamis (7/12).
Lanjut Jro Nengah Suarya, dalam festival akan ditampilkan merupakan aktivitas yang telah terbiasa dilaksanakan di Museum Pustaka Lontar. Kemasan festival ini ada acara pendukung lainnya. Seperti, pergelaran musik, kuliner khas Desa Adat Dukuh Penaban, dolanan game, camping, dan lain-lain.
Museum Pustaka Lontar yang berdiri tahun 2017, dengan melibatkan seluruh warga masyarakat Desa Adat Dukuh Penaban. Sejak awal pendirian museum ini bertujuan untuk melestarikan budaya lontar, memromosikan budaya dengan cara menerima titipan lontar milik Masyarakat. Kemudian perawatannya di Museum Pustaka Lontar, atau dengan menginventaris lontar milik Desa Adat Dukuh Penaban.
Jelas Jro Nengah Suarya, museum itu untuk pusat pembelajaran. Mulai dari tata cara menyurat aksara Bali di daun lontar, hingga teknis membacanya, karena ada pemandunya Ida I Dewa Gede Catra.
Dalam festival nanti, katanya, ada proses membuat kertas lontar, mendemonstrasikan lontar sebagai media gambar (prasi), ada bedah lontar, kuliner lawar don jepun khas Desa Adat Dukuh Penaban, soto sawan, tuak, pagelaran musik, dolanan game dan camping.
"Culture experience itu kan bentuk pelestarian budaya melalui terjun langsung ke dalam sebuah pengalaman kultural dalam hal ini melibatkan masyarakat langsung," katanya.
Terlebih lagi, jelas Jro Nengah, festival itu di saat liburan sekolah, sehingga berharap banyak siswa yang datang, terutama siswa pencinta sastra Bali, sehingga bisa mencoba nyurat aksara Bali di daun lontar.
Penyarikan Desa Adat Dukuh Penaban yang juga Ketua Panitia I Nengah Sudana Wirawan mengatakan, acara nanti lebih banyak workshop. "Workshop tentang menyurat aksara Bali di daun lontar, workshop tata cara membuat kertas lontar," jelasnya.
Dia menambahkan, selama ini secara konsisten melakukan penyelamatan lontar, dengan mendirikan Objek Wisata Museum Pustaka Lontar, sehingga menyabet gelar Indonesia Museum Award 2022. Penghargaan itu, masuk kategori museum inspiratif, dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia , Depok, Jakarta Barat, Selasa (20 Desember 2022).
Lontar-lontar yang disimpan, di antaranya, widhi sastra, puja lan mantra, kepamangkuan, sesana, tatwa, tutur, kidung lan peparikan, gaguritan, kakawin, plelutuk bebantenan, babad, parwa kanda, usadha, wariga, awig, usada Bali, dewasa ayu, pangeling-eling dan sebagainya. Semua tersimpan rapi di salah satu bangunan di lahan 1,5 hektare.7k16
1
Komentar