Wamenkeu Sebut Kontribusi Ekonomi Daerah Masih Segitu-gitu Saja
JAKARTA, NusaBali - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyatakan belum ada perubahan signifikan dalam persebaran produk domestik regional bruto (PDRB). Ketimpangan yang sudah berlangsung cukup lama masih menjadi masalah.
“Hidup adalah perubahan. Di seluruh daerah di Indonesia terjadi perubahan luar biasa dalam waktu 50 tahun, namun perekonomian (daerah) kita begini, berubah cuma segitu-segitu aja,” kata Suahasil dalam Regional Chief Economist Forum di Grand Hyatt Bali, Jumat (8/12) seperti dilansir detikcom.
Suahasil menjabarkan pada tahun 1970-an kontribusi ekonomi Pulau Jawa terhadap ekonomi nasional sebesar 54 persen dan hanya tumbuh sedikit menjadi 57,1 persen di kuartal III-2023. Bahkan kontribusi ekonomi Pulau Sumatera terhadap ekonomi nasional turun menjadi 22,2 persen di kuartal III-2023, dari 29 persen di tahun 1970.
“Pertumbuhan ekonomi kita harus kita cari sumber-sumber baru. Produktif aja nggak cukup, kita mesti berpikir kreativitas yang berasal dari inovasi, ini kuncinya,” tuturnya.
Pemerataan dan konvergensi PDRB dinilai dapat dilakukan melalui pembangunan infrastruktur transportasi dan energi, serta dengan mendorong pusat pertumbuhan ekonomi baru yang dapat bersumber dari industrialisasi dan digitalisasi. “Dalam proses digitalisasi, human harus selalu ada di driver seat,” ujar Suahasil.
Pemerataan juga dilakukan via kebijakan fiskal lewat Undang-Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (HKPD). Menurutnya, perlu dilakukan penyesuaian dengan tantangan kapasitas fiskal yang berbeda-beda tiap daerah.
“Desentralisasi dilakukan terhadap pengelolaan ekonomi indonesia, sehingga tidak hanya dilakukan oleh pemerintah pusat, tetapi juga oleh pemerintah daerah,” imbuhnya.
Sinergi regional diarahkan menuju status standar pelayanan minimum di mana daerah memiliki pemerataan akses dan mutu pelayanan publik pada sektor pendidikan, kesehatan, pengembangan diri, kesempatan kerja, sosial, pensiun dan jaminan hari tua. “APBN harus senantiasa menjadi alat alokasi, distribusi, dan stabilisasi, dan perlu dijaga akuntabilitasnya,” ucapnya. 7
1
Komentar