Bali–Jiangxi Kerja Sama Pengobatan Tradisional
DENPASAR, NusaBali - Provinsi Bali dan Provinsi Jiangxi, China, sepakat memperkuat kerja sama sebagai ‘Sister Province’, salah satunya di bidang pengembangan pengobatan tradisional.
Hal itu mengemuka saat Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menerima kunjungan kehormatan Wakil Gubernur Provinsi Jiangxi, China, Mr Shi Ke beserta jajaran di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jayasabha, Denpasar, Jumat (8/12).
“Dengan kerja sama yang dibangun dalam kerangka ‘Sister Province’, kita bisa saling transfer pengetahuan dan pengalaman dan mempererat hubungan persahabatan kedua belah pihak,” ujar Mahendra Jaya.
Mahendra Jaya mengungkapkan bahwa sebelum pandemi Covid-19, wisatawan China menduduki peringkat pertama di tahun 2018 dan peringkat kedua di 2019 untuk negara dengan jumlah kunjungan wisatawan terbanyak ke Bali. Namun setelah pandemi, kunjungan wisatawan Negeri Tirai Bambu ke Bali mengalami penurunan.
“Untuk itu melalui pertemuan ini kami mohon Bapak Wakil Gubernur dapat menyampaikan kepada warga Jiangxi untuk berwisata ke Bali. Bali sangat aman untuk dikunjungi,” tuturnya.
Mahendra Jaya juga menyampaikan Bali saat ini sedang mengembangkan pengobatan tradisional di samping pengobatan modern, dan juga mendorong peningkatan sumber daya manusia. Tidak hanya itu, Bali juga terus melakukan pembangunan dan perbaikan infrastruktur penunjang pariwisata serta terus mendorong keberadaan UMKM, sehingga dapat membawa peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Ke depannya kami berharap kerja sama yang sudah terjalin dapat terus ditingkatkan baik itu dalam bidang kesehatan, kebudayaan, pendidikan maupun sektor industri perdagangan. Kami memiliki beragam produk kerajinan yang bagus dan unik serta hasil pertanian khususnya buah tropis seperti buah markisa dan salak yang nantinya bisa menjadi komoditas ekspor ke China,” tutur Mahendra Jaya.
Wagub Jiangxi yang didampingi oleh Konsul Jenderal China di Denpasar Mr Zhu Xinglong, menyampaikan kehadirannya ke Pulau Dewata beserta rombongan adalah untuk meningkatkan kerja sama persahabatan Jiangxi dan Bali, di mana selama pandemi beberapa kerja sama mengalami kendala. Selain itu pihaknya juga ingin memperkuat kerja sama dan pertukaran kebudayaan serta kerja sama dalam bidang pariwisata, serta mendorong penguatan dalam bidang kesehatan khususnya pengobatan tradisional.
“Kami berharap kerja sama yang sudah ada tidak terputus, namun meningkat. Momentum pertemuan ini akan menjadikan jalinan kerja sama yang lebih besar ke depannya, baik dalam bidang pendidikan, kebudayaan, perdagangan, dan tentunya pengobatan tradisional,” tuturnya.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Bappeda Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha, Kepala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Bali I Ketut Sukra Negara. 7 cr78
“Dengan kerja sama yang dibangun dalam kerangka ‘Sister Province’, kita bisa saling transfer pengetahuan dan pengalaman dan mempererat hubungan persahabatan kedua belah pihak,” ujar Mahendra Jaya.
Mahendra Jaya mengungkapkan bahwa sebelum pandemi Covid-19, wisatawan China menduduki peringkat pertama di tahun 2018 dan peringkat kedua di 2019 untuk negara dengan jumlah kunjungan wisatawan terbanyak ke Bali. Namun setelah pandemi, kunjungan wisatawan Negeri Tirai Bambu ke Bali mengalami penurunan.
“Untuk itu melalui pertemuan ini kami mohon Bapak Wakil Gubernur dapat menyampaikan kepada warga Jiangxi untuk berwisata ke Bali. Bali sangat aman untuk dikunjungi,” tuturnya.
Mahendra Jaya juga menyampaikan Bali saat ini sedang mengembangkan pengobatan tradisional di samping pengobatan modern, dan juga mendorong peningkatan sumber daya manusia. Tidak hanya itu, Bali juga terus melakukan pembangunan dan perbaikan infrastruktur penunjang pariwisata serta terus mendorong keberadaan UMKM, sehingga dapat membawa peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Ke depannya kami berharap kerja sama yang sudah terjalin dapat terus ditingkatkan baik itu dalam bidang kesehatan, kebudayaan, pendidikan maupun sektor industri perdagangan. Kami memiliki beragam produk kerajinan yang bagus dan unik serta hasil pertanian khususnya buah tropis seperti buah markisa dan salak yang nantinya bisa menjadi komoditas ekspor ke China,” tutur Mahendra Jaya.
Wagub Jiangxi yang didampingi oleh Konsul Jenderal China di Denpasar Mr Zhu Xinglong, menyampaikan kehadirannya ke Pulau Dewata beserta rombongan adalah untuk meningkatkan kerja sama persahabatan Jiangxi dan Bali, di mana selama pandemi beberapa kerja sama mengalami kendala. Selain itu pihaknya juga ingin memperkuat kerja sama dan pertukaran kebudayaan serta kerja sama dalam bidang pariwisata, serta mendorong penguatan dalam bidang kesehatan khususnya pengobatan tradisional.
“Kami berharap kerja sama yang sudah ada tidak terputus, namun meningkat. Momentum pertemuan ini akan menjadikan jalinan kerja sama yang lebih besar ke depannya, baik dalam bidang pendidikan, kebudayaan, perdagangan, dan tentunya pengobatan tradisional,” tuturnya.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Bappeda Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha, Kepala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Bali I Ketut Sukra Negara. 7 cr78
1
Komentar