Ditolak Warga, Lokasi Dipindah
Bupati Pimpin Sosialisasi Pembangunan TPST Sangeh
MANGUPURA, NusaBali - Lokasi pembangunan TPST yang sebelumnya direncakan di Balai Benih Ikan (BBI) Sangeh akan dipindah ke lokasi lain. Walau begitu lokasinya tetap berada di wilayah Desa Sangeh, Kecamatan Mengwi. Saat ini pihak terkait mengkaji lokasi baru ini yang notabene merupakan usulan dari desa setempat.
Lokasi pembangunan TPST Sangeh yang bakal dipindah itu terungkap dalam sosialisasi dilaksanakan, Sabtu (9/12) di Rumah Jabatan Bupati, Puspem Badung. Sosialisasi yang dihadiri sejumlah pihak ini dipimpin langsung Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Turut mendampingi Bupati Giri Prasta, yakni Sekda Wayan Adi Arnawa dan Ketua Komisi II DPRD Badung I Gusti Lanang Umbara.
Turut hadir Inspektur Luh Suryaniti, Asisten Perekonomian dan Pembangunan IB Gede Arjana, Kepala Badan Kesbangpol Nyoman Suendi, Kadis LHK Wayan Puja, Kadis PUPR IB Surya Suamba. Kemudian Perwakilan Bappeda, perwakilan Camat Abiansemal, Perbekel Desa Sangeh Made Werdiana, Bendesa Adat Sangeh serta perwakilan tokoh masyarakat Sangeh.
Pada kesempatan itu, Bupati Giri Prasta menegaskan TPST Sangeh akan dibangun dengan teknologi yang canggih. “Saya jamin dengan adanya pembangunan TPST Sangeh tidak akan ada bau yang ditimbulkan. Ini diperkuat dengan kesepakatan antara bupati dengan krama Desa Sangeh. Apabila ada sampah yang tidak diolah dalam kurun waktu satu hari dan sampai menimbulkan bau, maka TPST akan langsung ditutup, sesuai dengan arahan Pemerintah Pusat,” ujar Bupati Giri Prasta.
Lebih lanjut Bupati Giri Prasta mengatakan keberadaan Desa Sangeh sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) saat ini juga sudah memiliki TPS3R. Kemudian Pemkab Badung ingin membentuk TPST Sangeh untuk dijadikan role model yang didukung oleh teknologi dari Jepang, di mana tidak akan ada yang namanya penumpukan atau penimbunan sampah, sehingga Desa Sangeh sebagai DTW akan tetap bersih dan nyaman.
Pada kesempatan itu Bupati Giri Prasta juga mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada Perbekel Sangeh, Bendesa Adat Sangeh dan tokoh masyarakat yang tetap mendukung program pemerintah terkait dengan pembangunan TPST Sangeh. Terlebih dengan mencarikan solusi atau lokasi baru yang lebih representatif.
“Saya tugaskan Kadis PUPR dan Kadis LHK untuk melakukan kajian teknis terkait dengan lokasi pembangunan TPST yang disampaikan Perbekel Sangeh tersebut, agar tidak melanggar dari ketentuan yang ada,” ucap Bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang ini.
Sementara Perbekel Sangeh Made Werdiana, mengatakan desa sebagai ujung tombak dari Pemkab Badung tentu memiliki kewajiban serta mengamankan dan melaksanakan program dari Bupati Badung. Namun terkait dengan pembangunan TPST yang didukung dengan teknologi Jepang yang berlokasi di bekas BBI Sangeh belum bisa diterima karena lokasi tersebut akan direncanakan sebagai Taman Desa sebagai pendukung objek wisata yang ada di Desa Sangeh.
“Mengingat lokasi itu merupakan wajah Desa Sangeh di sisi selatan. Terkait dengan pembangunan TPST Sangeh, dari desa mengajukkan lokasi baru di tanah milik desa adat yang lokasinya dipandang jauh lebih representatif,” jelasnya. @ ind
Turut hadir Inspektur Luh Suryaniti, Asisten Perekonomian dan Pembangunan IB Gede Arjana, Kepala Badan Kesbangpol Nyoman Suendi, Kadis LHK Wayan Puja, Kadis PUPR IB Surya Suamba. Kemudian Perwakilan Bappeda, perwakilan Camat Abiansemal, Perbekel Desa Sangeh Made Werdiana, Bendesa Adat Sangeh serta perwakilan tokoh masyarakat Sangeh.
Pada kesempatan itu, Bupati Giri Prasta menegaskan TPST Sangeh akan dibangun dengan teknologi yang canggih. “Saya jamin dengan adanya pembangunan TPST Sangeh tidak akan ada bau yang ditimbulkan. Ini diperkuat dengan kesepakatan antara bupati dengan krama Desa Sangeh. Apabila ada sampah yang tidak diolah dalam kurun waktu satu hari dan sampai menimbulkan bau, maka TPST akan langsung ditutup, sesuai dengan arahan Pemerintah Pusat,” ujar Bupati Giri Prasta.
Lebih lanjut Bupati Giri Prasta mengatakan keberadaan Desa Sangeh sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) saat ini juga sudah memiliki TPS3R. Kemudian Pemkab Badung ingin membentuk TPST Sangeh untuk dijadikan role model yang didukung oleh teknologi dari Jepang, di mana tidak akan ada yang namanya penumpukan atau penimbunan sampah, sehingga Desa Sangeh sebagai DTW akan tetap bersih dan nyaman.
Pada kesempatan itu Bupati Giri Prasta juga mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada Perbekel Sangeh, Bendesa Adat Sangeh dan tokoh masyarakat yang tetap mendukung program pemerintah terkait dengan pembangunan TPST Sangeh. Terlebih dengan mencarikan solusi atau lokasi baru yang lebih representatif.
“Saya tugaskan Kadis PUPR dan Kadis LHK untuk melakukan kajian teknis terkait dengan lokasi pembangunan TPST yang disampaikan Perbekel Sangeh tersebut, agar tidak melanggar dari ketentuan yang ada,” ucap Bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang ini.
Sementara Perbekel Sangeh Made Werdiana, mengatakan desa sebagai ujung tombak dari Pemkab Badung tentu memiliki kewajiban serta mengamankan dan melaksanakan program dari Bupati Badung. Namun terkait dengan pembangunan TPST yang didukung dengan teknologi Jepang yang berlokasi di bekas BBI Sangeh belum bisa diterima karena lokasi tersebut akan direncanakan sebagai Taman Desa sebagai pendukung objek wisata yang ada di Desa Sangeh.
“Mengingat lokasi itu merupakan wajah Desa Sangeh di sisi selatan. Terkait dengan pembangunan TPST Sangeh, dari desa mengajukkan lokasi baru di tanah milik desa adat yang lokasinya dipandang jauh lebih representatif,” jelasnya. @ ind
1
Komentar