PDIP Programkan KTP Sakti Guna Wujudkan Kesejahteraan Rakyat
JAKARTA, NusaBali - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memprogramkan KTP Sakti guna mewujudkan kesejahteraan rakyat jika pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD terpilih pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.
“Kita bekerja keras untuk memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud sebagai presiden dan wakil presiden periode 2024-2029,” kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam safari politik di Kabupaten Lebak, Minggu (10/12/2023).
Program KTP Sakti, kata Hasto, singkatan dari Satu Kartu Terpadu Indonesia, sehingga rakyat miskin lebih mudah untuk menerima bantuan jaminan sosial.
Penyaluran program KTP Sakti tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin penerima manfaat.
Mereka hanya menyertakan KTP Sakti dapat menerima Kartu Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu PKH juga ada program satu keluarga satu sarjana, beras miskin (raskin).
“Untuk mendapatkan program bantuan jaminan sosial itu cukup menunjukkan KTP Sakti, sehingga pelayanan mudah dan tidak repot-repot,” kata Hasto.
Menurut dia, program KTP Sakti untuk rakyat miskin tidak perlu banyak kartu, karena nantinya dengan satu data terintegrasi dengan pusat data.
Sebab, program KTP Sakti itu merupakan komitmen pemerintah terhadap rakyatnya, sehingga wajib diberikan pelayanan yang lebih mudah dan tidak boleh berbelit-belit.
Saat di Kabupaten Pandeglang, Hasto menyatakan Ganjar-Mahfud tidak memiliki baliho yang masif dipasang di ruang publik di seluruh Indonesia. Sebab baliho itu digantikan oleh satu kartu, karena pasangan itu mengusung program KTP Sakti. Menurut Hasto, jumlah baliho milik Ganjar-Mahfud berbeda dengan kandidat lain yang masif dipasang pada ruang publik.
“Kalau di sana pakai truk-truk memasang baliho dan kita enggak tahu siapa yang memasang dan dari mana dananya," kata Hasto saat berpidato pada acara konsolidasi yang dilaksanakan di kantor DPC PDIP Kabupaten Pandeglang, Kecamatan Kaduhejo, Banten.
Hasto meminta kader PDIP tidak khawatir dengan sedikitnya jumlah baliho Ganjar-Mahfud. Lantaran kandidat nomor urut 3 punya cara lain mengenalkan diri ke masyarakat. Satu di antara caranya, kata Hasto, kandidat Ganjar-Mahfud punya program KTP Sakti yang bisa dikenalkan ke rakyat sebagai pengganti baliho.
“Kami cukup ini (sembari menunjukkan KTP, Red) menjadi balihonya Ganjar-Mahfud MD saudara-saudara sekalian. Jadi, sampaikan kepada rakyat, ketika Anda memegang KTP, maka kepemimpinan Ganjar-Mahfud itu kepemimpinan yang membawa program-program konkret untuk rakyat. Melalui KTP Sakti di sinilah baliho dari Ganjar dan Mahfud MD,” kata Hasto seperti dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu kemarin.
Toh, kata Hasto, dana membuat baliho bisa diganti sebagai uang membeli kopi dan pisang untuk bertemu rakyat sembari mendengarkan keluhan wong cilik.
“Jadi, mendingan kalau ada dana dipakai untuk bertemu rakyat. Membeli kopi dan membeli pisang goreng, sehingga kita bisa bertemu bersama-sama dengan penuh gembira. Biar mereka yang memasang baliho di mana-mana. Yang mencoblos itu bukan pohon-pohon yang dipakai untuk baliho, yang mencoblos itu rakyat saudara-saudara sekalian,” kata pria yang hobi mendaki gunung itu.
Untuk diketahui, program KTP Sakti bertujuan untuk menyelesaikan persoalan rakyat, utamanya berkaitan kemudahan akses terhadap kebutuhan pokok. KTP Sakti menjadi program yang menyempurnakan kebijakan era Presiden Joko Widodo (Jokowi) demi mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Nantinya, rakyat tidak perlu memiliki banyak kartu demi mendapat bantuan. Cukup menunjukkan KTP, maka ada akses untuk berbagai kepentingan pendidikan, kesehatan, sembako, dan lain-lain. 7 ant, k22
Komentar