Sebagian Wilayah Kutsel Krisis Air Bersih
Perumda Air Minum Tirta Mangutama siapkan dua mobil tangki untuk mendistribusikan air bersih ke warga.
MANGUPURA, NusaBali
Hampir sepekan sebagian warga di wilayah Kuta Selatan, Badung, tidak mendapat pasokan air bersih yang memadai. Krisis ini dipicu oleh kebocoran pipa transmisi 600 milimeter (mm) atau 24 inci di Jalan Letda Tantular, sebelah utara kantor PLN Renon, Denpasar serta pekerjaan interkoneksi pipa discharge dan kabel LVMDP sistem 4 estuari, bersama dengan pengurasan reservoir 3 di IPA Estuari.
Direktur Teknik Perumda Air Minum Tirta Mangutama Made Suarsa, mengatakan gangguan pasokan air diakibatkan sedang ada perbaikan pipa yang bocor, karena alat pengaman lepas. Perbaikan sendiri sudah dilakukan sejak Sabtu (9/12). Pipa itu adalah pekerjaan di tahun 2017.
“Saat dioperasikan lagi ternyata giboult join tidak kuat karena bocornya besar, sehingga hari berikutnya pipa itu dipotong dan kemarin sudah selesai dan sekarang proses lanjutannya,” ujar Suarsa saat dihubungi pada Senin (11/12) sore.
Suarsa juga menambahkan, meski telah ada penambahan air dari estuari, pasokan air di daerah selatan terutama Pecatu masih terganggu karena kebocoran dan gangguan yang berlanjut. Akibatnya proses perpindahan air ke daerah tertinggi memerlukan waktu yang cukup lama yakni sekitar 4-5 hari, mengingat kondisi wilayah yang berbukit.
Dijelaskan Suarsa, pihaknya telah memasang pompa tambahan di Pecatu untuk mempercepat proses pengembalian suplai air ke kondisi normal. Meskipun demikian, pendataan masih berlangsung dan beberapa wilayah tinggi belum mendapatkan pasokan air bersih, terutama di daerah Labuan Sait dan Suluban.
“Kalau dahulu ada masalah serupa bisa seminggu lebih air baru mengalir, tetapi kami sudah pasang pompa tambahan di Pecatu, sehingga proses pengembalian ke semula itu bisa lebih cepat 3-4 hari bisa normal kalau suplainya sudah cukup,” kata Suarsa.
Masih menurut Suarsa, saat ini masih memerlukan interkoneksi kabel pompa yang akan memakan waktu tambahan satu hari. Diperkirakan bahwa seluruh pekerjaan dan perbaikan sistem akan selesai pada Rabu (13/12) besok, sehingga pasokan air bersih di wilayah selatan diharapkan dapat pulih dan stabil hingga tahun baru.
Terkait fenomena air yang kerap keruh, Suarsa menyebut itu akibat pipa kosong lalu dialirkan air dengan kecepatan tinggi, sehingga melarutkan kerak di dinding pipa. “Makanya ada sistem kalau setiap ada kebocoran itu pasti ada backwashing atau penggelontoran air kotor. Bukan produksinya kita yang bermasalah, air dari sumber tetap bersih, tetapi air dari pipa kita itu ada endapan, sehingga begitu ditembak air bertekanan, endapan itu ikut terbawa,” jelasnya.
Lantaran proses perbaikan dijadwalkan selesai dalam 2-3 hari ke depan, lanjut Suarsa, para pelanggan disiapkan air bersih dengan mengerahkan dua unit mobil tangki. Pengiriman air bersih dilakukan secara bergiliran. 7 ol3
Komentar