Libur Nataru, TPK Hotel Diprediksi 80 Persen
Aparat diminta lebih atensi ke masalah kemacetan lalu lintas
DENPASAR, NusaBali
Kalangan pelaku pariwisata Bali optimistis keramaian wisatawan pada liburan Natal dan Tahun Baru 2023, lebih ramai dibanding tahun 2022. Hotel-hotel di kawasan Nusa Dua, Kuta, Sanur dan Ubud diprediksi penuh. Namun secara keseluruhan rata-rata tingkat hunian hotel diperkirakan 80 persen, meningkat dari tahun 2022 yang berkisar 65 persen.
Wisnu Arimbawa, salah seorang pelaku pariwisata Bali menyatakan hal itu. “Tahun 2023 ini astungkara menggembirakan,” ujar pria yang Managing Director PT Gema Destinasi Tour and Travel, Senin (11/12).
Menurutnya keramaian itu sejalan dengan membaiknya perekonomian masyarakat Bali pasca pandemi Covid-19.
“Jadi setelah kita terkurung akibat pandemi tahun 2020 sampai dengan pertengahan 2022, perekomian mulai membaik,” ujarnya.
Khusus selama puncak liburan Nataru 29 Desember sampai dengan 31 Desember 2023, sekitar 1,2 juta wisatawan diperkirakan akan mengisi kamar hotel di Bali. Masing- masing 400 ribu orang perhari.
Kawasan wisata Bali selatan yakini akan penuh wisatawan yang merayakan tahun baru.
Karena itulah pemerintah, khususnya aparat dari instansi diminta lebih intensif mengatensi masalah ancaman kemacetan lalu lintas di jalan raya. Harapannya agar kenyamanan relatif bisa terjamin.
“Karena memang kira-kira akan full sekali,” ucapnya.
Sehubungan dengan itu kendaraan dengan kapasitas muat untuk keluarga atau family akan lebih dicari, dibanding kendaraan besar seperti bus.
“Hal itu, karena liburan Nataru memang lebih banyak merupakan family holiday,” ujarnya. Dia kemudian menyebut beberapa nama brand seperti Ertiga, Anvaza sampai dengan Hiace.
Sedangkan untuk permintaan tour menggunakan kendaraan besar yakni bus tetap juga ada. Namun tidak seramai permintaan kendaraan dengan kapasitas penumpang keluarga.
“Bus itu lebih sering untuk tur kooperasi, karena jumlah kursinya banyak,” terang Wisnu Arimbawa.
Dia berharap, informasi Covid yang kembali mencuat di negara lain seperti di Singapura tidak berpengaruh atau menekan rencana orang berwisata ke Bali. k17
1
Komentar