Disdikpora Bali Didorong Gratiskan GOR Lila Buana
DENPASAR, NusaBali - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali didorong untuk menggratiskan pemanfaatan biaya fasilitas GOR Lila Buana serta sejumlah fasilitas olahraga yang dimiliki pemerintah.
Dorongan ini sebagai bentuk dukungan untuk memberi ruang sebesar-besarnya kepada masyarakat serta atlet dari berbagai cabang olahraga agar memanfaatkan fasilitas itu untuk berlatih demi meningkatkan prestasi.
Masih dipungut biayanya fasilitas GOR Lila Buana itu tidak dipungkiri oleh Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan. Yang mana, selama ini fasilitas GOR itu dikenakan tarif untuk setiap cabor yang menggelar event atau turnamen di sana. Selain itu, untuk masyarakat dan juga atlet juga dikenakan tarif jika ingin memanfaatkan fasilitas tersebut. "Memang sampai saat ini masih berbayar. Karena kewenangan itu sudah dari Disdikpora Provinsi. Itu sudah ada Perdanya," ungkapnya belum lama ini.
Menurut dia, pengelolaan GOR Lila Buana saat ini sudah dikembalikan ke Pemerintah Provinsi melalui Disdikpora. Maka dari itu, KONI Bali ke depannya akan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah dalam mencari solusi terbaik. Apalagi, lanjut dia, tahun depan fokus dengan berbagai pelatihan agar para atlet yang lolos PON 2024 bisa maksimal saat tampil di PON yang digelar di Aceh dan Sumatera Utara. "Memang tidak dipungkiri, fasilitas olahraga itu sangatlah penting. Kalau memang atlet-atlet kita ingin meraih prestasi yang gemilang dalam berbagai kejuaraan, termasuk saat PON mendatang, tentunya harus ada venue atau tempat latihan yang baik seperti GOR itu dan tidak berbayar," ungkapnya
Oka Darmawan pun berharap akan ada titik temu akan penyediaan fasilitas olahraga yang layak dan mumpuni, bukan hanya bagi atlet tapi juga masyarakat umum. GOR Lila Buana, menurut dia sangatlah representatif untuk berbagai kegiatan dan event. Ketika dimanfaatkan oleh banyak orang, maka pembangunan fasilitas tersebut bisa dikategorikan sukses, namun ketika tidak ada yang menggunakannya, tentu akan menjadi pertanyaan besar. "KONI Bali akan terus berkomunikasi soal ini. Kalau perlu digratiskan seperti dulu, ini untuk kepentingan atlet yang membawa nama Bali juga," harapnya.7dar
Komentar