Pemkot Optimis Imbas KEK Sanur akan Berdampak pada Hotel di Sekitarnya
DENPASAR, NusaBali - Pemkot Denpasar optimistis akan mendapatkan imbas dengan adanya pembangunan dan penataan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur yang saat ini masih dikerjakan. Sebab, ada berbagai fasilitas megah yang akan dibangun di kawasan ini termasuk salah satunya convention center yang diharapkan mampu menampung hingga 5.000 orang.
Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Rabu (13/12) mengatakan, hotel di KEK Sanur diprediksi tidak akan bisa menampung 5.000 orang ke depannya. Hal itu membuat keberadaan convention center tersebut akan menjadi angin segar bagi pendapatan Kota Denpasar.
Sehingga luberan wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut juga akan diprediksi berdampak pada hotel-hotel di sekitarnya. Arya Wibawa meyakini dampak positif tersebut akan berpengaruh pada peningkatan PAD Kota Denpasar. “Kalau ada 5 ribu wisatawan, tentu tidak akan mampu menampung luberan atau luapan wisatawan yang berkunjung ke sana, sehingga mereka akan bergerak ke hotel di sekitarnya,” jelasnya.
Meskipun begitu, pihaknya belum melakukan perhitungan berapa tambahan PAD yang akan didapat jika KEK Sanur beroperasi.
Menurutnya, PAD itu kan bisa dirasakan langsung maupun tidak langsung. Yang langsung, sumbernya didapatkan dari yang ada di sekitar KEK. Sedangkan yang tidak langsung dari luberan pengunjung di hotel-hotel wilayah sekitar.
Menurutnya, nantinya juga akan ada pusat UMKM layaknya Sarinah di kawasan tersebut yang memberikan ruang bagi pelaku UMKM di Denpasar. “Kan nanti konsep Sarinah itu tidak boleh mengambil produk luar. Harus khas Indonesia dan Bali,” ujarnya.
Politisi asal Kelurahan Pedungan, Denpasar Selatan ini menambahkan, untuk pembangunan hotel dan rumah sakit termasuk pusat UMKM akan rampung pertengahan September 2024. Sedangkan untuk convention center kemungkinan tahun 2025.
Terkait potensi kemacetan seperti halnya pembangunan Dermaga Sanur, Arya Wibawa mengaku tak mau berandai-andai. “Karena belum jadi kami tidak mau berandai-andai, yang pasti kami yakin akan memberikan dampak positif bagi kawasan Sanur dan Denpasar,” katanya.7 mis
Sehingga luberan wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut juga akan diprediksi berdampak pada hotel-hotel di sekitarnya. Arya Wibawa meyakini dampak positif tersebut akan berpengaruh pada peningkatan PAD Kota Denpasar. “Kalau ada 5 ribu wisatawan, tentu tidak akan mampu menampung luberan atau luapan wisatawan yang berkunjung ke sana, sehingga mereka akan bergerak ke hotel di sekitarnya,” jelasnya.
Meskipun begitu, pihaknya belum melakukan perhitungan berapa tambahan PAD yang akan didapat jika KEK Sanur beroperasi.
Menurutnya, PAD itu kan bisa dirasakan langsung maupun tidak langsung. Yang langsung, sumbernya didapatkan dari yang ada di sekitar KEK. Sedangkan yang tidak langsung dari luberan pengunjung di hotel-hotel wilayah sekitar.
Menurutnya, nantinya juga akan ada pusat UMKM layaknya Sarinah di kawasan tersebut yang memberikan ruang bagi pelaku UMKM di Denpasar. “Kan nanti konsep Sarinah itu tidak boleh mengambil produk luar. Harus khas Indonesia dan Bali,” ujarnya.
Politisi asal Kelurahan Pedungan, Denpasar Selatan ini menambahkan, untuk pembangunan hotel dan rumah sakit termasuk pusat UMKM akan rampung pertengahan September 2024. Sedangkan untuk convention center kemungkinan tahun 2025.
Terkait potensi kemacetan seperti halnya pembangunan Dermaga Sanur, Arya Wibawa mengaku tak mau berandai-andai. “Karena belum jadi kami tidak mau berandai-andai, yang pasti kami yakin akan memberikan dampak positif bagi kawasan Sanur dan Denpasar,” katanya.7 mis
Komentar