Sebulan Lebih, Gadis ABG Pergi dari Rumah
Bawa Sepeda Motor, Diatensi KPPAD Bali
GIANYAR, NusaBali - Seorang gadis belia alias anak baru gede (ABG), Pande Putu TPL,14, dikabarkan meninggalkan rumahnya di Banjar Medahan Sumampan, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar sejak 3 November 2023.
Sebulan lebih, Putu yang pergi dengan mengendarai sepeda motor ini belum juga kembali ke rumah hingga Kamis (14/12). Pihak keluarga telah melakukan pencarian, namun tidak membuahkan hasil. Bahkan kabar hilangnya Putu juga sudah diposting di media sosial dengan harapan lebih cepat mendapatkan respons.
Terkait Putu yang meninggalkan rumah selama sebulan lebih ini mendapat atensi dari Komisioner Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Bali, Ir I Made Ariasa. Komisioner KPPAD Bali asal Desa Mas, Kecamatan Ubud ini pun melakukan kunjungan ke rumah Putu bersama Perbekel Kemenuh Dewa Nyoman Neka, Ketua BPD Desa Kemenuh, Kepala Dusun Banjar Medahan, Babinkantibmas, Babinsa, Intel Polsek Sukawati, dan UPTD PPA dan LK3 Gianyar, Kamis kemarin.
"Pertemuan diawali di kantor Desa Kemenuh untuk koordinasi awal kondisi riil dari keluarga dan si anak," ujar Ariasa saat dikonfirmasi usai kunjungan, Kamis kemarin. Dari kunjungan tersebut terungkap, ternyata Putu memang cukup sering pergi meninggalkan rumah lebih dari sehari. Putu juga diketahui telah putus dari sekolahnya di salah satu SMP di Ubud. Kepergian Putu kali ini diduga diajak oleh seorang temannya.
Terkait Putu yang meninggalkan rumah selama sebulan lebih ini mendapat atensi dari Komisioner Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Bali, Ir I Made Ariasa. Komisioner KPPAD Bali asal Desa Mas, Kecamatan Ubud ini pun melakukan kunjungan ke rumah Putu bersama Perbekel Kemenuh Dewa Nyoman Neka, Ketua BPD Desa Kemenuh, Kepala Dusun Banjar Medahan, Babinkantibmas, Babinsa, Intel Polsek Sukawati, dan UPTD PPA dan LK3 Gianyar, Kamis kemarin.
"Pertemuan diawali di kantor Desa Kemenuh untuk koordinasi awal kondisi riil dari keluarga dan si anak," ujar Ariasa saat dikonfirmasi usai kunjungan, Kamis kemarin. Dari kunjungan tersebut terungkap, ternyata Putu memang cukup sering pergi meninggalkan rumah lebih dari sehari. Putu juga diketahui telah putus dari sekolahnya di salah satu SMP di Ubud. Kepergian Putu kali ini diduga diajak oleh seorang temannya.
Foto: Pande Putu TPL,14. -IST
Namun keluarga Putu tidak mengetahui ke mana tujuan mereka pergi. Orangtua Putu kini dalam kondisi sakit, sehingga tak kuasa membuat laporan ke Polsek Sukawati. Kerabat Putu hanya berharap gadis belia ini ada yang menemukan dan menunjukkan jalan pulang atau dibawa ke kantor polisi terdekat. "Ternyata dari berbagai informasi yang terangkum, anak tersebut sudah pergi dan menghilang dari rumah dan keluarga sejak tanggal 3 November 2023," ujar Ariasa. Berbagai upaya koordinasi dan usaha juga sudah dilakukan oleh berbagai pihak terkait, seperti kepala dusun bersama kepala desa untuk mencari tahu keberadaan Putu agar menemukan dan mengembalikan ke rumahnya, namun masih nihil. "Sempat seminggu lalu diinfo sudah pulang, ternyata dari awal sampai saat ini belum pernah kembali. Untuk hilang yang terakhir ini yang paling lama. Sebelumnya paling pergi dan hilang beberapa hari saja," ungkap Ariasa.
Saat kunjungan KPPAD kemarin, keluarga Putu seluruhnya hadir termasuk nenek yang mengasuhnya selama ini. Dari berbagai penjelasan keluarga disebutkan bahwa Putu mulai berubah sejak kelas 8 SMP dan kenal dengan seorang teman perempuan. Sejak saat itu, Putu sering tidak masuk sekolah sampai mendapat peringatan.
Selain bolos sekolah, Putu juga sering hilang dari rumah tapi kisaran beberapa hari saja. Orang tua sudah sering mengingatkan Putu, namun bukannya nurut anak ini justru memutuskan untuk berhenti sekolah. Untuk melanjutkan pendidikan, Putu ikut kejar paket B di sebuah PKBM di wilayah Gianyar. Tetapi ternyata tidak banyak mengubah mental si anak untuk belajar. "Sampai akhirnya sejak awal November hingga kini pergi dari rumahnya," jelas Ariyasa.
Menyikapi hasil kunjungan dan diskusi dengan pejabat terkait di desa, KPPAD Provinsi Bali mendorong aparat kepolisian untuk segera menelusuri jejak si anak hilang tersebut melalui nomor kontak yang sudah diberikan ditambah dengan informasi dari orangtua si anak. Termasuk posisi teman dekat yang mengajak si anak berkegiatan di luar rumah selama ini yang infonya teman satu sekolah SMP. "Selain upaya menemukan si anak, KPPAD Bali juga mendorong upaya konseling psikologis si anak dan keluarga bersinergi dgn UPTD PPA dan LK3 Gianyar ke depan jika sudah ditemukan," terang Ariyasa.
"KPPAD Bali juga mengajak masyarakat untuk ikut lebih peduli dengan memberikan langkah dan solusi yang kongkret. Mari bersama gotong royong membantu pendidikan dan perlindungan anak yang memiliki masalah keterbatasan seperti si anak hilang ini agar tidak berpotensi berdampak lebih fatal," harapnya. 7 nvi
Namun keluarga Putu tidak mengetahui ke mana tujuan mereka pergi. Orangtua Putu kini dalam kondisi sakit, sehingga tak kuasa membuat laporan ke Polsek Sukawati. Kerabat Putu hanya berharap gadis belia ini ada yang menemukan dan menunjukkan jalan pulang atau dibawa ke kantor polisi terdekat. "Ternyata dari berbagai informasi yang terangkum, anak tersebut sudah pergi dan menghilang dari rumah dan keluarga sejak tanggal 3 November 2023," ujar Ariasa. Berbagai upaya koordinasi dan usaha juga sudah dilakukan oleh berbagai pihak terkait, seperti kepala dusun bersama kepala desa untuk mencari tahu keberadaan Putu agar menemukan dan mengembalikan ke rumahnya, namun masih nihil. "Sempat seminggu lalu diinfo sudah pulang, ternyata dari awal sampai saat ini belum pernah kembali. Untuk hilang yang terakhir ini yang paling lama. Sebelumnya paling pergi dan hilang beberapa hari saja," ungkap Ariasa.
Saat kunjungan KPPAD kemarin, keluarga Putu seluruhnya hadir termasuk nenek yang mengasuhnya selama ini. Dari berbagai penjelasan keluarga disebutkan bahwa Putu mulai berubah sejak kelas 8 SMP dan kenal dengan seorang teman perempuan. Sejak saat itu, Putu sering tidak masuk sekolah sampai mendapat peringatan.
Selain bolos sekolah, Putu juga sering hilang dari rumah tapi kisaran beberapa hari saja. Orang tua sudah sering mengingatkan Putu, namun bukannya nurut anak ini justru memutuskan untuk berhenti sekolah. Untuk melanjutkan pendidikan, Putu ikut kejar paket B di sebuah PKBM di wilayah Gianyar. Tetapi ternyata tidak banyak mengubah mental si anak untuk belajar. "Sampai akhirnya sejak awal November hingga kini pergi dari rumahnya," jelas Ariyasa.
Menyikapi hasil kunjungan dan diskusi dengan pejabat terkait di desa, KPPAD Provinsi Bali mendorong aparat kepolisian untuk segera menelusuri jejak si anak hilang tersebut melalui nomor kontak yang sudah diberikan ditambah dengan informasi dari orangtua si anak. Termasuk posisi teman dekat yang mengajak si anak berkegiatan di luar rumah selama ini yang infonya teman satu sekolah SMP. "Selain upaya menemukan si anak, KPPAD Bali juga mendorong upaya konseling psikologis si anak dan keluarga bersinergi dgn UPTD PPA dan LK3 Gianyar ke depan jika sudah ditemukan," terang Ariyasa.
"KPPAD Bali juga mengajak masyarakat untuk ikut lebih peduli dengan memberikan langkah dan solusi yang kongkret. Mari bersama gotong royong membantu pendidikan dan perlindungan anak yang memiliki masalah keterbatasan seperti si anak hilang ini agar tidak berpotensi berdampak lebih fatal," harapnya. 7 nvi
1
Komentar