ST Yowana Sari Banjar Uma Sari Siapkan Ogoh-Ogoh 'Taru Pramana' , Angkat Isu Lingkungan
DENPASAR, NusaBali.com - Sekaa Truna (ST) Yowana Sari Banjar Uma Sari, Jalan Nangka Selatan Gang Paksi Mas, Kecamatan Denpasar Utara, kembali berkarya dalam menyambut perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1946.
ST Yowana Sari yang meraih nominasi terbaik kedua di Kecamatan Denpasar Utara lewat 'Bah Bangun' pada perlombaan ogoh-ogoh Tahun Baru Caka 1945 lalu, kali ini mengangkat tema ‘Taru Pramana’ buah karya AA Ngurah Andika Trimahendra Putra selaku undagi ogoh-ogoh.
Menurut salah seorang anggota ST Yowana Sari, I Putu Agus Pranayoga, tema Taru Pramana dipilih sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
“Dalam agama Hindu tumbuhan memiliki fungsi dan disakralkan sebagai bentuk penghormatan dan bentuk cinta terhadap alam,” kata Yoga, Rabu (13/12/2023).
Yoga menjelaskan, latar belakang pemilihan tema Taru Pramana tak lepas dari keprihatinan banyaknya banjir, penebangan pohon, dan kurangnya kepedulian terhadap lingkungan. “Secara garis besar pohon memiliki segudang manfaat bagi kehidupan manusia,” ujarnya.
“Pohon memberikan oksigen bagi kelangsungan hidup manusia, memberikan sumber kebutuhan seperti buah untuk dimakan, daun-daunan untuk dijadikan sayuran (makanan), sebagai obat herbal, kayunya dapat dijadikan bahan rumah tangga, kerajinan seperti topeng dalam tarian dan mampu menyerap air hujan untuk mencegah banjir,” imbuhnya.
Yoga mengatakan, konsep ogoh-ogoh Taru Pramana digarap sejak bulan November lalu, dan di awal bulan Desember sudah mulai start pembuatan. Saat ini ogoh-ogoh sudah memasuki tahapan 10-15 persen.
“Rencananya kami visualisasikan atau kami rancang tanpa mesin penggerak. Kami berusaha memfokuskan gerakan tubuh di masing-masing karakter ogoh-ogoh yakni agem, tandang dan tangkis,” ujar Yoga.
Anggaran biaya yang disiapkan untuk pembuatan ogoh-ogoh Taru Pramana kurang lebih Rp 30-40 jutaan. Yoga mengatakan, pihaknya berusaha meminimalisir agar tidak terjadinya pembengkakan dana seperti pengalaman di tahun sebelumnya.
“Kami berusaha untuk menyelesaikan karya ogoh-ogoh ini dengan maksimal, mengingat bulan Januari sampai Maret 2024 banyak rentetan hari raya. Dan tahun politik tentunya semua anggota pasti akan sibuk dan keterbatasan waktu,” ujarnya.
Yoga berharap, ogoh-ogoh Taru Pramana dapat menjadi sarana untuk menyampaikan pesan moral kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. “Kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan,” pungkasnya. *m03
Komentar