Putra Jeremy Thomas Dianiaya dan Disekap
Diduga gunakan narkoba jenis Happy Five
JAKARTA, NusaBali
Anak sulung artis peran Jeremy Thomas, Axel Matthew Thomas, diduga dianiaya oleh 8 oknum polisi di salah satu kamar hotel di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (15/7) malam. Barang-barang seperti telepon genggam dan dompet milik Alex Matthew juga dirampas.
"Sepatu, ikat pinggang, iPhone, sama dompet," ujar Jeremy Thomas saat ditemui di Propam Mabes Polri, Jakarta, Senin (17/7).
Tak terima terhadap perlakuan yang dilakukan kepada anaknya, Jeremy melaporkan dugaan penganiayaan itu ke Polda Metro Jaya pada Sabtu (15/7) lalu. Ia juga melapor ke Propam Mabes Polri. "Dan akan saya laporkan juga ke Pak Kapolri," kata Jeremy dilansir kompas.
Kabar penganiayaan yang dialami Axel itu disampaikan Jeremy lewat pesan WhatsApp, Senin (17/7). Ia mengatakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 19.30 hingga 22.30 WIB.
"Telah terjadi penyekapan pengeroyokan dan penganiayaan terhadap putra saya," ujar Jeremy. Jeremy menuturkan, dari pengakuan putranya, sekitar pukul 19.00 WIB, Axel mendapat telepon dari seorang temannya dan diminta datang ke Hotel Crystal, Kemang, Jakarta Selatan. Axel yang posisinya tengah di daerah Cilandak, kemudian menuju lokasi.
Saat sampai di hotel tersebut, tiba-tiba beberapa orang yang mengaku anggota kepolisian Satuan Narkoba Polresta Bandara Soekarno Hatta langsung menciduknya. Axel tiba-tiba disekap dan dibawa ke salah satu kamar hotel tersebut.
"Semua (luka), dari lutut, punggung, kepala, rusuk, seluruh muka. Semua parah, ini penyiksaan, ini brutal sekali," ujar Jeremy saat ditemui di Gedung Sentra Pelayanan Propam Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/7).
Axel diduga melakukan penyalahgunaan narkoba jenis happy five. Namun karena tidak terbukti membawa narkoba, Axel dilepas. "Dia dipaksa mengaku menggunakan narkoba dan memilikinya," ujar Jeremy dilansir kompas.
Ia juga menyebut bahwa putranya yang masih berusia 19 tahun itu mengalami trauma secara psikis. Sebab, bukan hanya dipukuli, tetapi Axel juga ditodong dengan senjata serta diborgol.
"Sangat trauma secara psikoligis lah. Anak ini sangat trauma dan tidak ngerti apa-apa, tiba-tiba dipukulin, disiksa, dan ditodongin senjata di kepala dan diborgol ke belakang dengan kondisi baju yang terbuka," kata Jeremy.
Dari pengakuan Axel kepada Jeremy, setidaknya ada empat dari delapan pria yang mengaku oknum polisi yang memberinya bogem mentah.
Pengacara Jeremy Thomas, Yanuar Bagus keberatan dengan perlakuan polisi, ditambah barang buktinya kurang memadai. "Konspirasi, ini menyembunyikan (anak). Orangtuanya nyari nggak bisa," ungkap Yanuar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/7).
Axel, sudah menjalani pembuatan visum et repertum (surat keterangan dokter tentang hasil pemeriksaan medis) atas rujukan dari Polda Metro Jaya.
"Sudah. Hasil visum kami dikawal dengan baik oleh Jatanras PMJ, sudah visum langsung malam itu juga di RSCM dan hasil visumnya hari ini keluar bersama tim Jatanras PMJ dan yang akan diteruskan ke Paminal Propam," kata Jeremy. *
1
Komentar