Minimal Raih Perak
Bila atlet Pelatda hanya meraih perak, mereka akan dievaluasi serius. Sedangkan yang tidak meraih medali di Porprov, jelas-jelas akan dicoret.
Tuntutan Atlet Pelatda di Porprov
DENPASAR, NusaBali
"Kami mewajibkan mereka (atlet pelatda Bali) meraih medali emas, dengan toleransi minimun meraih medali perak, Jadi, mari kita awasi bersama atlet Pelatda Bali," kata Wakil Ketua Umum I Bidang Organisasi dan Hukum KONI Bali, Oka Darmawan, di Denpasar, Senin (17/7).
Mengapa masih diberikan toleransi ? Menurut Oka Darmawan bisa saja di cabor dan nomor yang dipertandingkan di Porprov nanti, ada atlet sekelas pelatnas yang turun maupun yang biasa tampil di ajang international. Sebab banyak atlet Bali yang membela Indonesia dan berprestasi internasional, seperti SEA Games. Namun mereka tidak masuk dalam Pelatda Bali. Itu artinya, di nomor untuk tertentu itu masih diberikan toleransi.
"Nanti atlet Pelatda bersaing bebas di Porprov. Makanya masih ada batas toleransi untuk cabor dan nomor tertentu, jika ada rival berat," tutur Oka Darmawan, yang juga ketua umum Pemprov Perbasi Bali itu.
Hal ini mengingat, atlet Pelatda Bali itu merupakan atlet dengan usia muda namun masih potensial membela daerah Bali di level PON Papua. Namun di cabor dan nomor tertentu yang memang tidak ada rival berat, hukumnya memang wajib meraih medali emas.
"Itu yang kami tekankan. Makanya mari awasi bersama-sama ke-41 atlet Pelatda yang akan turun. Mari kita pelototi bersama. Nama-nama atlet Pelatda akan kami beber sebelum Porprov. Dengan begitu pengawasannya akan semakin mudah," tandas Oka Darmawan.
Sementara Wakil Ketua Umum II KONI Bali yang membidangi Prestasi, Maryoto Subekti juga menyampaikan hal yang sama. Bila atlet Pelatda hanya meraih medali perak, mereka akan dievaluasi serius. Apalagi atlet pelatda yang tidak meraih medali di Porprov, jelas akan dicoret nantinya.
“Di Porprov Bali saja tidak bisa berprestasi, terus bagaimana nanti di ajang sekelas PON," tandas Maryoto Subekti.
Maryoto pun menambahkan, logikanya di Porprov itu pembuktian awal. Guna meraih medali emas dan batas toleransi itu hanya semacam kebijakan. Jadi, tidak berlaku untuk semua atlet Pelatda.
"Bagi atlet Pelatda yang tidak ada rival dari kalangan Pelatda yang sudah terbiasa berprestasi di ajang international, hukumnya wajib medali emas," harap Maryoto.
Medali emas di Porprov adalah tuntutan KONI Bali. Apalagi, peraih medali di Porprov dijadikan atlet bayangan Pra PON dan PON Papua. Sebab multi event dua tahunan itu waktunya singkat dan jangan dianggap lama.
"Jika tidak bergerak mulai sekarang, bisa saja nanti prestasi Bali tergerus diajang PON. Makanya, beban itu ada sesungguhnya di atlet Pelatda Bali," papar Maryoto Subekti. *dek
Komentar