Calon Pemimpin Harus Siap Hadapi Pemilih Rasional
Diskusi KJB Buleleng: Wahai Pemimpin Datanglah
SINGARAJA, NusaBali - Pesta demokrasi di tahun 2024 mendatang, baik Pemilu dan Pilkada, diprediksi akan menjadi persaingan ketat bagi calon legislatif maupun calon pemimpin daerah. Hal ini disebabkan oleh pergeseran tipe pemilih dari tradisional ke rasional.
Hal tersebut disampaikan Dosen STAHN Mpu Kuturan Singaraja Komang Agus Widiantara dalam Diskusi Akhir Tahun Komunitas Jurnalis Buleleng (KJB), Jumat (15/12). Widiantara menyebut, masyarakat kini sudah mulai menganalisa calon pemimpin mana yang akan dipilihnya. Para caleg dan calon pemimpin daerah seharusnya menawarkan gagasan untuk kemajuan Bali.
"Janji politik kita di sini jujur saja masih abu-abu dan belum pasti. Masih banyak keluhan di masyarakat, sehingga pemimpin ke depannya diharapkan mampu mengagendakan janji politik dan merealisasikan untuk masalah yang ada di daerah pemilihannya," kata Widiantara.
Ia menambahkan, isu demografi yang didominasi pemilih Gen Z juga harus disikapi dengan matang oleh caleg dan calon pemimpin daerah. Politik gagasan disebutnya bisa menjadi solusi dan dijadikan proposal masyarakat untuk merespons. “Sebab perkembangan era digital, ada pergeseran pemilih tradisional ke pemilih rasional. Pemilih Gen Z ini lebih kritis dan selektif dalam memilih pemimpin," jelas Widiantara.
Pada kesempatan yang sama, Ketua KPU Bali I Dewa Agung Lidartawan menilai Buleleng menjadi salah satu barometer politik di Bali. Luas wilayah dan jumlah pemilih terbanyak di Bali membuat peta perpolitikan di Buleleng sangat dinamis.
Lidartawan pun meyakinkan seluruh proses penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada di Buleleng akan berjalan dengan lancar. Salah satunya memberikan prioritas pengiriman logistik paling awal dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Bali.
Di tempat yang sama Komisioner Bawaslu Bali Gede Sutrawan menyebut, Bawaslu melakukan tugasnya dalam pencegahan, pendampingan dan pengawasan Pemilu, agar semua berjalan sesuai dengan regulasi.
"Kami akan mendorong semua pihak untuk mendorong pendidikan politik dan pelaksanaan serta pendampingan pelaksanaan Pemilu 2024," terang Sutrawan.
Pada kesempatan diskusi akhir tahun ini, KJB juga memberikan penghargaan istimewa kepada Gubernur periode 2018-2023 Wayan Koster. Presiden KJB I Ketut Wiratmaja mengungkapkan, penghargaan diberikan mengingat selama satu periode memimpin Bali, Koster yang asal Buleleng ini cukup membanggakan masyarakat.
Melalui program Nangun Sat Kerti Loka Bali, mantan gubernur asal desa Sembiran Buleleng itu telah membangun sejumlah peradaban sebagai penanda Bali era baru.
KJB Award juga diberikan kepada Made Pasda Gunawan. Sosok Kabag Umum Setda Buleleng ini dinilai sangat kooperatif dalam memberikan informasi dan data kepada jurnalis. k23
"Janji politik kita di sini jujur saja masih abu-abu dan belum pasti. Masih banyak keluhan di masyarakat, sehingga pemimpin ke depannya diharapkan mampu mengagendakan janji politik dan merealisasikan untuk masalah yang ada di daerah pemilihannya," kata Widiantara.
Ia menambahkan, isu demografi yang didominasi pemilih Gen Z juga harus disikapi dengan matang oleh caleg dan calon pemimpin daerah. Politik gagasan disebutnya bisa menjadi solusi dan dijadikan proposal masyarakat untuk merespons. “Sebab perkembangan era digital, ada pergeseran pemilih tradisional ke pemilih rasional. Pemilih Gen Z ini lebih kritis dan selektif dalam memilih pemimpin," jelas Widiantara.
Pada kesempatan yang sama, Ketua KPU Bali I Dewa Agung Lidartawan menilai Buleleng menjadi salah satu barometer politik di Bali. Luas wilayah dan jumlah pemilih terbanyak di Bali membuat peta perpolitikan di Buleleng sangat dinamis.
Lidartawan pun meyakinkan seluruh proses penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada di Buleleng akan berjalan dengan lancar. Salah satunya memberikan prioritas pengiriman logistik paling awal dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Bali.
Di tempat yang sama Komisioner Bawaslu Bali Gede Sutrawan menyebut, Bawaslu melakukan tugasnya dalam pencegahan, pendampingan dan pengawasan Pemilu, agar semua berjalan sesuai dengan regulasi.
"Kami akan mendorong semua pihak untuk mendorong pendidikan politik dan pelaksanaan serta pendampingan pelaksanaan Pemilu 2024," terang Sutrawan.
Pada kesempatan diskusi akhir tahun ini, KJB juga memberikan penghargaan istimewa kepada Gubernur periode 2018-2023 Wayan Koster. Presiden KJB I Ketut Wiratmaja mengungkapkan, penghargaan diberikan mengingat selama satu periode memimpin Bali, Koster yang asal Buleleng ini cukup membanggakan masyarakat.
Melalui program Nangun Sat Kerti Loka Bali, mantan gubernur asal desa Sembiran Buleleng itu telah membangun sejumlah peradaban sebagai penanda Bali era baru.
KJB Award juga diberikan kepada Made Pasda Gunawan. Sosok Kabag Umum Setda Buleleng ini dinilai sangat kooperatif dalam memberikan informasi dan data kepada jurnalis. k23
Komentar