nusabali

FYI Buleleng Kunjungi Pengprov Bali

  • www.nusabali.com-fyi-buleleng-kunjungi-pengprov-bali

DENPASAR, NusaBali - Pengurus Kabupaten Federasi Yongmoodo Indonesia (Pengkab FYI) Buleleng berguru ke Pengprov FYI Bali dan Pengkot FYI Denpasar pada Jumat (15/12). Momentum itu menjadi bagian dari usaha mengenal lebih dekat, serta mempelajari cara pembinaan khususnya atlet muda.

Sekretaris Umum (Sekum) FYI Buleleng, Gede Wardana mengaku kalau rombongannya berjumlah 9 orang itu diterima Sekretaris Umum (Sekum) Pengprov FYI Bali yang juga Ketua Harian Pengkot FYI Denpasar, Imanuel Djo Njoera Bersama Bidang Pelatihan dan Perwasitan IGB Arjoni, termasuk beberapa pengurus dan pelatih Pengkot FYI Denpasar. 

Menurut Wardana, kunjungan itu untuk menggali cara melakukan pembinaan atlet yongmoodo di Buleleng agak sulit karena semuanya juga terkait pendanaan. 

"Pendanaan kami memang kecil sehingga sulit untuk bisa merekrut atau menggelar kejuaraan yongmoodo di kalangan pelajar. Inilah kendala kami makanya kami berguru ke FYI Bali dan Denpasar. Kira-kira bagaimana solusi terbaiknya," ungkap Wardana.

Diceritakan oleh Wardana, saat Walikota Cup 2023 dan even lokal pelajar, Denpasar merekrut 30 atlet. Bahkan di Porsenijar Bali 2023 Denpasar turun setidaknya delapan atlet sementara dari Buleleng hanya sekitar empat atlet. 

"Inilah yang ingin kami lakukan ke depannya seperti apa trik dan strategi dalam pembinaan dan perekrutan atlet muda di Denpasar," beber Wardana

Sementara itu Imanuel Djo Njoera memaparkan jika Denpasar melakukan terobosan dengan melobi dan melakukan pendekatan dengan pihak Disdikpora Kota Denpasar, agar yongmoodo bisa masuk ekstra Kulikuler di setiap sekolah di Denpasar. 

"Malah Disdikpora Kota Denpasar akan memanggil sekolah-sekolah dan guru olahraganya agar yongmoodo dibuatkan ekstra kulikuler," jelas Djo Njoera. 

Kalau soal anggaran, Dji Njoera mengaku yongmoodo merupakan cabang olahraga baru menggeliat. Maka dari itulah yang sarankan ke FYI Buleleng termasuk melakukan sosialisasi ke masyarakat umum dan sekolah. 

"Selain itu kami juga sarankan agar membuat klub atau dojang yongmoodo. Dengan demikian, pengetahuan masyarakat terkait Yongmoodo ini semakin luas," kata Dji Njoera. dar

Komentar