Ditjen Bimas Hindu Pacu Kualitas Pendidikan
JAKARTA, NusaBali - Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) terus mengupayakan peningkatan mutu dan kualitas bidang pendidikan agama Hindu. Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI pun, turut andil dalam Peningkatan Kualitas Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu (PTKH) yaitu berupa peningkatan status dan penegerian.
Hal tersebut, menjadi legacy dari Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam Program Prioritas Kementerian Agama RI. "Rinciannya, Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma (STHD) Klaten saat ini sedang berproses menjadi Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STHDN) Jawa Dwipa," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Kemenag RI Prof I Nengah Duija melalui keterangan tertulisnya, Jumat malam (15/12).
Lalu Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja saat ini berproses menjadi Institut Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja. Kemudian, Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangkaraya memulai proses peningkatan menjadi Universitas Hindu Negeri Tampung Penyang Palangkaraya.
Selain itu, lanjut Prof Duija, pengembangan sumber daya manusia (SDM) PTKHN juga terus dikejar hingga melahirkan 18 guru besar yang dikukuhkan pada periode tahun 2023. Selanjutnya, meloloskan 6 orang pada Program beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Tercatat dua orang menempuh pendidikan S3 di dalam negeri dan empat orang di luar negeri.
Tak hanya itu, Ditjen Bimas Hindu juga tengah memproses berdirinya pendidikan Widyalaya, yaitu Pendidikan bercirikan keagamaan Hindu seperti Madrasah.
“Widyalaya merupakan satuan pendidikan yang sejenis Madrasah bagi umat Hindu yang nantinya akan ada dari jenjang TK hingga SMA," kata Prof Duija.
Di Widyalaya, jenjang itu disebut Pratama, Adi, Madya dan Utama. "Ini sudah dibuatkan Peraturan Menteri Agama (PMA) tinggal nunggu harmonisasi dengan Menkumham,” ucap Prof. Duija. Widyalaya, selain menjadi program prioritas Ditjen Bimas Hindu Kemenag juga menjadi legacy Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam bidang pendidikan.
“Mudah-mudahan tahun ini selesai, sehingga kami punya sekolah keagamaan yang sejenis Madrasah dari tingkat TK sampai SMA. Kami berharap program legacy dari Gus Yaqut dapat tuntas dirasakan oleh umat Hindu seluruh Nusantara di tahun 2024 nanti, khususnya terkait Pendidikan Umum berciri khas Keagamaan Hindu atau Widyalaya dari jenjang TK hingga SMA/SMK. Demikian juga alih status dan peningkatan status PTKHN. Semua ini legacy monumental untuk umat Hindu di masa kini dan masa depan,” pungkas Prof Duija. 7 k22
Komentar