Hari Pertama Temukan 413 Surat Suara Rusak
KPU Badung Mulai Sortir dan Lipat Surat Suara
MANGUPURA, NusaBali - KPU Kabupaten Badung mulai melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara Pemilu 2024 khususnya surat suara DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Bali dan DPRD Kabupaten Badung di dua gudang logistik mereka pada, Minggu (17/12).
Sejak hari Minggu pagi, petugas di gudang logistik yang terletak di Jalan Gatot Subroto Barat Nomor 400X Denpasar mulai melipat surat suara DPR RI Dapil Bali. Sedangkan, petugas di gudang logistik di Jalan Kebo Iwa Utara Nomor 39A Denpasar melipat surat suara DPRD Kabupaten Badung.
Anggota KPU Badung Divisi Hukum dan Pengawasan, I Putu Yogi Indra Permana menjelaskan dari progres penyortiran dan pelipatan surat suara hari pertama kemarin ditemukan 413 suara dalam kategori rusak. "Jenis surat suara DPR RI sebanyak 129 yang dalam kategori rusak. Sementara yang jenis DPRD Kabupaten (Badung), 284 surat suara," tutur Yogi ketika dijumpai di gudang logistik Jalan Gatot Subroto Barat pada Minggu sore.
Surat suara kategori rusak ini berupa lembar surat suara yang kondisinya robek dan bernoda. Noda yang dimaksud adalah noda luberan tinta yang merusak visual esensial surat suara seperti logo dan nama partai serta kolom dan nama calon. Kata Yogi, per jenis surat suara di Kabupaten Badung berjumlah 411.986 lembar. Jumlah surat suara DPR RI yang sudah terlipat di hari pertama ini terhitung sejumlah 19.500 lembar, yakni 5 persen dari total surat suara. Kemudian, surat suara DPRD Kabupaten Badung yang sudah terlipat sebanyak 40.500 lembar. Surat suara yang terlipat ini merupakan surat suara untuk Dapil Badung 1/Mengwi saja.
"Total petugas pelipatan di hari pertama ini sebanyak 39 orang dan dibagi menjadi tujuh tim, ini belum semua," beber Yogi, penyelenggara pemilu asal Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Badung ini. Sementara Ketua KPU Badung, I Gusti Ketut Gede Yusa Arsana Putra mengungkapkan untuk jumlah tenaga pelipat suara dirasa masih kurang, sehingga masih dibuka kesempatan bagi masyarakat untuk menjadi tenaga pelipat surat suara.
Yusa Arsana menjelaskan, penyortiran dan pelipatan surat suara dibagi di dua tempat, yakni di Gudang KPU Badung Jalan Gatsu Barat dan Jalan Kebo Iwa Denpasar. Pelipatan surat suara diawali dengan varian surat suara DPRD Kabupaten dan DPR RI. “Di sini (Gudang Jalan Gatsu Barat) ada tujuh kelompok dengan masing-masing kelompok lima orang. Sisanya di Gudang Kebo Iwa. Untuk tahap pertama kita akan selesaikan varian surat suara DPR RI dan DPRD Kabupaten/Kota dulu,” ujarnya di sela pemantauan pelipatan surat suara, Minggu kemarin.
Yusa Arsana menambahkan, untuk satu varian surat suara ditargetkan rampung selama empat hari ke depan. Menurutnya, total surat suara yang dilipat masing-masing varian, yakni 500.000 surat suara. Hal ini ditentukan oleh jumlah pemilih yakni 403.326 orang dan masing-masing TPS akan mendapatkan tambahan 2 persen surat suara. “Sehingga dengan lima varian surat suara, kita harapkan dalam dua minggu sudah selesai. Harapan kita selesai di akhir Desember 2023 atau di awal Januari 2024,” ungkap penyelenggara pemilu asal Jimbaran, Kuta Selatan ini.
Anggota KPU Badung Divisi Hukum dan Pengawasan, I Putu Yogi Indra Permana menjelaskan dari progres penyortiran dan pelipatan surat suara hari pertama kemarin ditemukan 413 suara dalam kategori rusak. "Jenis surat suara DPR RI sebanyak 129 yang dalam kategori rusak. Sementara yang jenis DPRD Kabupaten (Badung), 284 surat suara," tutur Yogi ketika dijumpai di gudang logistik Jalan Gatot Subroto Barat pada Minggu sore.
Surat suara kategori rusak ini berupa lembar surat suara yang kondisinya robek dan bernoda. Noda yang dimaksud adalah noda luberan tinta yang merusak visual esensial surat suara seperti logo dan nama partai serta kolom dan nama calon. Kata Yogi, per jenis surat suara di Kabupaten Badung berjumlah 411.986 lembar. Jumlah surat suara DPR RI yang sudah terlipat di hari pertama ini terhitung sejumlah 19.500 lembar, yakni 5 persen dari total surat suara. Kemudian, surat suara DPRD Kabupaten Badung yang sudah terlipat sebanyak 40.500 lembar. Surat suara yang terlipat ini merupakan surat suara untuk Dapil Badung 1/Mengwi saja.
"Total petugas pelipatan di hari pertama ini sebanyak 39 orang dan dibagi menjadi tujuh tim, ini belum semua," beber Yogi, penyelenggara pemilu asal Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Badung ini. Sementara Ketua KPU Badung, I Gusti Ketut Gede Yusa Arsana Putra mengungkapkan untuk jumlah tenaga pelipat suara dirasa masih kurang, sehingga masih dibuka kesempatan bagi masyarakat untuk menjadi tenaga pelipat surat suara.
Yusa Arsana menjelaskan, penyortiran dan pelipatan surat suara dibagi di dua tempat, yakni di Gudang KPU Badung Jalan Gatsu Barat dan Jalan Kebo Iwa Denpasar. Pelipatan surat suara diawali dengan varian surat suara DPRD Kabupaten dan DPR RI. “Di sini (Gudang Jalan Gatsu Barat) ada tujuh kelompok dengan masing-masing kelompok lima orang. Sisanya di Gudang Kebo Iwa. Untuk tahap pertama kita akan selesaikan varian surat suara DPR RI dan DPRD Kabupaten/Kota dulu,” ujarnya di sela pemantauan pelipatan surat suara, Minggu kemarin.
Yusa Arsana menambahkan, untuk satu varian surat suara ditargetkan rampung selama empat hari ke depan. Menurutnya, total surat suara yang dilipat masing-masing varian, yakni 500.000 surat suara. Hal ini ditentukan oleh jumlah pemilih yakni 403.326 orang dan masing-masing TPS akan mendapatkan tambahan 2 persen surat suara. “Sehingga dengan lima varian surat suara, kita harapkan dalam dua minggu sudah selesai. Harapan kita selesai di akhir Desember 2023 atau di awal Januari 2024,” ungkap penyelenggara pemilu asal Jimbaran, Kuta Selatan ini.
Kata Yusa Arsana, hingga saat ini belum diketahui ada surat suara yang rusak. Namun pihaknya sudah menerangkan kepada penyortir dan pelipat suara mengenai standar kerusakan surat suara yang ditetapkan oleh KPU RI. Seperti noda yang mengganggu gambar partai, nama partai, nama calon, mengesankan sudah dicoblos, itu tidak bisa dipakai ulang.
Kemudian jika ditemukan ada robek dan mengkerut surat suaranya itu juga dianggap tidak bisa digunakan. “Selain itu kalau masih ada noda-noda kecil di luar kotak nama dan gambar partai, itu masih digunakan. Baru sementara ada dua yang kita sisihkan yang lain masih oke, masih dalam batas-batas yang layak digunakan sebagai surat suara,” sebutnya.
Akan tetapi, Yusa Arsana mengaku pihaknya saat ini masih kekurangan tenaga untuk melipat surat suara. Sehingga KPU Badung pun masih membuka kesempatan untuk masyarakat yang ingin mencari pekerjaan sampingan sekaligus berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan Pemilu. Keberadaan surat suara, kata Yusa Arsana, sangat penting dalam Pemilu. Terlebih jika surat suara tidak berhasil dilipat dan tidak terdistribusi, maka Pemilu tidak bisa berlangsung.
“Kalau sekarang kita lihat ada tujuh kelompok, itu sebetulnya masih kurang. Kami menyiapkan banyak meja untuk bisa mendatangkan kelompok-kelompok pelipat suara. Di awal tadi kami sudah sampaikan ke teman-teman pelipat, seandainya masih punya teman atau kerabat yang biasa melipat surat suara, minimal lima orang dalam satu kelompok, mulai besok sudah bisa dihadirkan. Kami tetap mengharapkan partisipasi seluruh lapisan mayarakat,” ajaknya.
“Di satu sisi, ini adalah kesempatan kerja paruh waktu yang buat mereka bisa menambah penghasilan. Yang paling penting adalah keterlibatan masyarakat ketika Pemilu berlangsung, sebagai relawan penyelenggara pemilu,” ucapnya sembari menjelaskan upah lipat surat suara Capres-Cawapres per lembarnya Rp 100, sedangkan surat suara lainnya Rp 200 per lembar. Yusa Arsana melanjutkan, setelah selesai pelipatan surat suara, tahapan selanjutnya akan dilanjutkan dengan merakit kotak suara. Kemudian surat suara akan dibagi per masing-masing TPS. “Nantinya surat suara akan langsung berada dalam kotak suara dan akan dikirimkan ke masing-masing desa. Pengirimannya akan dimulai 11 Februari 2024 atau tiga hari sebelum pencoblosan,” pungkasnya. 7 ind, ol1
Kemudian jika ditemukan ada robek dan mengkerut surat suaranya itu juga dianggap tidak bisa digunakan. “Selain itu kalau masih ada noda-noda kecil di luar kotak nama dan gambar partai, itu masih digunakan. Baru sementara ada dua yang kita sisihkan yang lain masih oke, masih dalam batas-batas yang layak digunakan sebagai surat suara,” sebutnya.
Akan tetapi, Yusa Arsana mengaku pihaknya saat ini masih kekurangan tenaga untuk melipat surat suara. Sehingga KPU Badung pun masih membuka kesempatan untuk masyarakat yang ingin mencari pekerjaan sampingan sekaligus berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan Pemilu. Keberadaan surat suara, kata Yusa Arsana, sangat penting dalam Pemilu. Terlebih jika surat suara tidak berhasil dilipat dan tidak terdistribusi, maka Pemilu tidak bisa berlangsung.
“Kalau sekarang kita lihat ada tujuh kelompok, itu sebetulnya masih kurang. Kami menyiapkan banyak meja untuk bisa mendatangkan kelompok-kelompok pelipat suara. Di awal tadi kami sudah sampaikan ke teman-teman pelipat, seandainya masih punya teman atau kerabat yang biasa melipat surat suara, minimal lima orang dalam satu kelompok, mulai besok sudah bisa dihadirkan. Kami tetap mengharapkan partisipasi seluruh lapisan mayarakat,” ajaknya.
“Di satu sisi, ini adalah kesempatan kerja paruh waktu yang buat mereka bisa menambah penghasilan. Yang paling penting adalah keterlibatan masyarakat ketika Pemilu berlangsung, sebagai relawan penyelenggara pemilu,” ucapnya sembari menjelaskan upah lipat surat suara Capres-Cawapres per lembarnya Rp 100, sedangkan surat suara lainnya Rp 200 per lembar. Yusa Arsana melanjutkan, setelah selesai pelipatan surat suara, tahapan selanjutnya akan dilanjutkan dengan merakit kotak suara. Kemudian surat suara akan dibagi per masing-masing TPS. “Nantinya surat suara akan langsung berada dalam kotak suara dan akan dikirimkan ke masing-masing desa. Pengirimannya akan dimulai 11 Februari 2024 atau tiga hari sebelum pencoblosan,” pungkasnya. 7 ind, ol1
1
Komentar