Tahun Politik, Usaha Konveksi Banjir Orderan Kaos
SINGARAJA, NusaBali - Tahun politik nampaknya menjadi berkah tersendiri bagi pengusaha konveksi. Pada Pemilu 2024 ini industri konveksi kebanjiran pemesanan atribut kampanye, terutama kaos partai politik (parpol), calon presiden (capres), maupun calon anggota legislatif (caleg). Bahkan dari pemesanan itu, omzet pun melesat.
Salah satu pemilik konveksi baju di Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Kadek Dipta Aryaman, 28, mengaku sudah mulai kebanjiran orderan sejak bulan November 2023 lalu. Saat itu ia menerima pesanan sebanyak 4.000 baju dari sejumlah caleg. Rata-rata satu caleg bisa memesan 100 hingga 2.000 kaos dalam satu desain.
Selain kaos, ia juga menerima pesanan tote bag umbul-umbul, hingga bendera. Hanya saja, pemilik usaha konveksi ‘Husky’ ini mengaku masih terkendala pekerja yang terbatas. Sehingga ia membatasi jumlah pesanan yang diterima. Saat ini ia memiliki 7 karyawan tetap dan 2 karyawan paruh waktu.
“November kemarin, kami terima pesanan dari partai sekitar 4.000 yang kami produksi. Kami di sini masih terkendala SDM tidak bisa ngambil banyak. Di samping baju kaos, banyak juga yang pesan tas, dan baju polo,” ujarnya, Minggu (17/12).
Dipta mengatakan, harga baju buatan konveksinya beragam tergantung kualitas kain. Harga terendah dibanderol Rp 25 ribu per kaos hingga yang termahal Rp 60 ribu per kaosnya, dengan minimal pemesanan satu lusin. Dari ribuan pesanan baju yang diterimanya, desain baju sudah disiapkan caleg atau parpol yang memesan.
“Biasanya desainnya sudah ditentukan, kami langsung cetak saja. Jarang buat desain lagi mungkin mereka sudah ada tim kreatif,” kata dia.
Menurut Dipta, pesanan baju pada tahun politik kali ini merupakan yang terbanyak dibanding musim Pemilu tahun 2019 lalu. Dari sebelumnya ia hanya memproduksi rata-rata 5.000 baju kaos per bulan, kini ia bisa memproduksi 10.000 hingga 15.000 per bulannya. Hal itu mempengaruhi omzetnya yang juga meningkat.
“Meningkat 80 persen omzetnya. Kotornya kalau sekarang hampir Rp 350 juta per bulan dipotong biaya produksi 30 persen sampai 40 persen dari hasil. Tahun ini yang terbanyak, kalau 2019 lalu masih sedikit, mulai tahun ini ramai banyak mencari kami untuk produksi kaosnya,” ucapnya.
Dipta menambahkan, tingginya pesanan baju kaos kampanye Pemilu ini diperkirakan akan terjadi hingga Januari 2024 mendatang. Selain baju kaos, dia juga memproduksi tote bag serta bendera. Untuk tas di harga Rp 3.500 per buah dengan minimal pemesanan 1.000 tas. Sementara untuk bendera dihargai sesuai dengan ukuran bendera yang dipesan.
“Harga benderanya harga Rp 40 ribu yang kecil sampai Rp 100 ribu ukuran 120 centimeter x 80 centimeter. Kalau yang besar ada sampai Rp 500 ribu ukuran 5 meter x 3 meter. Perkiraan kami sampai bulan Januari 2024 ramai, Januari ada pengadaan bendera parpol juga,” tandasnya. 7mzk
Selain kaos, ia juga menerima pesanan tote bag umbul-umbul, hingga bendera. Hanya saja, pemilik usaha konveksi ‘Husky’ ini mengaku masih terkendala pekerja yang terbatas. Sehingga ia membatasi jumlah pesanan yang diterima. Saat ini ia memiliki 7 karyawan tetap dan 2 karyawan paruh waktu.
“November kemarin, kami terima pesanan dari partai sekitar 4.000 yang kami produksi. Kami di sini masih terkendala SDM tidak bisa ngambil banyak. Di samping baju kaos, banyak juga yang pesan tas, dan baju polo,” ujarnya, Minggu (17/12).
Dipta mengatakan, harga baju buatan konveksinya beragam tergantung kualitas kain. Harga terendah dibanderol Rp 25 ribu per kaos hingga yang termahal Rp 60 ribu per kaosnya, dengan minimal pemesanan satu lusin. Dari ribuan pesanan baju yang diterimanya, desain baju sudah disiapkan caleg atau parpol yang memesan.
“Biasanya desainnya sudah ditentukan, kami langsung cetak saja. Jarang buat desain lagi mungkin mereka sudah ada tim kreatif,” kata dia.
Menurut Dipta, pesanan baju pada tahun politik kali ini merupakan yang terbanyak dibanding musim Pemilu tahun 2019 lalu. Dari sebelumnya ia hanya memproduksi rata-rata 5.000 baju kaos per bulan, kini ia bisa memproduksi 10.000 hingga 15.000 per bulannya. Hal itu mempengaruhi omzetnya yang juga meningkat.
“Meningkat 80 persen omzetnya. Kotornya kalau sekarang hampir Rp 350 juta per bulan dipotong biaya produksi 30 persen sampai 40 persen dari hasil. Tahun ini yang terbanyak, kalau 2019 lalu masih sedikit, mulai tahun ini ramai banyak mencari kami untuk produksi kaosnya,” ucapnya.
Dipta menambahkan, tingginya pesanan baju kaos kampanye Pemilu ini diperkirakan akan terjadi hingga Januari 2024 mendatang. Selain baju kaos, dia juga memproduksi tote bag serta bendera. Untuk tas di harga Rp 3.500 per buah dengan minimal pemesanan 1.000 tas. Sementara untuk bendera dihargai sesuai dengan ukuran bendera yang dipesan.
“Harga benderanya harga Rp 40 ribu yang kecil sampai Rp 100 ribu ukuran 120 centimeter x 80 centimeter. Kalau yang besar ada sampai Rp 500 ribu ukuran 5 meter x 3 meter. Perkiraan kami sampai bulan Januari 2024 ramai, Januari ada pengadaan bendera parpol juga,” tandasnya. 7mzk
1
Komentar