Pengelola Taman Kupu-kupu Dicap Pembohong
Manajemen mengaku menutup kunjungan jika cuaca gerimis untuk menghindari kekecewaan pengunjung.
TABANAN, NusaBali
Sejumlah pengunjung kecewa berekreasi di Taman Kupu-kupu Bali, Desa Wanasari, Kecamatan/Kabupaten Tabanan. Pasalnya, para pengunjung hanya melihat kepompong, sementara kupu-kupu entah terbang kemana. Pengelola dituding tak professional bahkan cenderung membohongi pengunjung. Semestinya, saat kupu-kupu sepi pihak pengelola tak memungut karcis masuk atau stop kunjungan buat sementara waktu.
Pimpinan Taman Kupu-kupu Bali, Arbaimun membantah tudingan di objek wisata yang dikelolanya hanya ada kepompong tanpa kupu-kupu. Pengusaha asal Medan, Sumatera Utara ini berdalih, kupu-kupu keluar dan beterbangan tergantung cuaca. Sebaliknya, Arbaimun menyebut pengunjung yang protes datang berekreasi saat cuaca kurang bagus. “Jika cuacanya panas, kupu-kupu tak banyak yang keluar,” dalihnya, Senin (4/1).
Dikatakan, jika cuaca terlalu panas, kupu-kupu cepat mati. Pun saat gerimis maupun hujan, kupu-kupu tak akan beterbangan, termasuk rentan mati.
Pihaknya mengaku menutup kunjungan ke Taman Kupu-kupu jika cuaca sedang gerimis untuk menghindari kekecewaan pengunjung. Sebab saat ada gerimis hujan sulit lihat kupu-kupu beterbangan. “Kalau gerimis kami tutup, tetapi ada juga wisatawan asing yang memaksa masuk,” tambahnya. Dikatakan, ada 28 jenis kupu-kupu yang dikembangbiakkan di taman ini, salah satunya kupu-kupu Barong. “Kupu-kupu akan banyak beterbangan pada pagi dan sore hari karena keluar mencari makanan,” imbuh Arbaimun.
Ditambahkan, Taman Kupu-kupu Bali dibangun pada tahun 1996, beroperasi dari tahun 1997. Manajemen mempekerjakan tenaga ahli untuk memelihara serta menangkarkan kupu-kupu. Dengan tiket masuk Rp 30 ribu untuk wisatawan domestik, Rp 85 ribu untuk wisatawan asing, dan Rp 15 ribu untuk anak-anak, pengunjung bisa melihat penetasan kupu-kupu. Berinteraksi sekaligus foto dengan kupu-kupu barong. Usai kunjungan, menuju pintu keluar juga disuguhkan aneka kupu-kupu yang telah diawetkan di museum. Luas lahan Taman Kupu-kupu Bali mencapai 1 hektare termasuk parkir.
Arbainum menambahkan, selama ini pihaknya belum pernah dapat protes atau komplin dari pengunjung. Sebaliknya, wisatawan asing dari Austria, Eropa, Jepang, dan Australia antusias dan ramai kunjungi Taman Kupu-kupu Bali. “Mereka tidak pernah protes, malahan sangat senang,” aku Arbainum. 7 cr61
Komentar