GWK Cultural Park Tambah Wahana Baru
MANGUPURA, NusaBali - Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park, yang berlokasi di Jalan Raya Uluwatu, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, berencana mengembangkan wahana baru. Pengembangan tersebut untuk memanjakan para wisatawan yang datang berkunjung.
Direktur Operasional GWK Cultural Park, Stefanus Yonathan Astayasa mengatakan pembaruan ini dilakukan untuk meningkatkan pengalaman pengunjung dan menjaga daya tarik unik dari destinasi ini. “Kami berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik kepada pengunjung GWK Cultural Park, dengan memperkenalkan fasilitas-fasilitas baru yang akan semakin menambah keberagaman pengalaman wisata di Bali,” ujarnya, Selasa (19/12) sore.
Lanjut Stefanus, salah satu wahana unggulan yang tengah dibangun adalah Doom Amphitheater, sebuah amfiteater dengan kapasitas 2.000 orang. Doom Amphitheater diharapkan akan menjadi pusat hiburan yang memukau, memberikan pengalaman yang tak terlupakan melalui pertunjukan dan acara khusus yang akan diselenggarakan di sana.
Selain itu, Galeri Taman Budaya Bali menjadi bagian integral dari pembaruan ini. Galeri tersebut akan menampilkan tradisi budaya Bali dengan pendekatan interaktif, memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk terlibat lebih dalam dengan kekayaan budaya pulau tersebut.
Bukan itu saja, pembangunan jembatan ikonik yang akan menghubungkan kawasan Plaza Garuda ke patung GWK. Saat ini pengerjaan jembatan telah mencapai 90 persen. Dengan jembatan ini, lanjut Stefanus, dapat mempersingkat perjalanan pengunjung yang ingin mengunjungi bagian-bagian dari GWK Cultural Park. Dengan panjang sekitar 100 meter dan lebar 6 meter, jembatan ini diharapkan akan memberikan pengalaman yang menyenangkan sambil menawarkan pemandangan eksotis.
“Untuk jembatan, kami bangun merespons masukan pengunjung. Dari survey kami masyarakat banyak mengeluhkan jalan yang jauh dan panas. Dengan adanya jembatan itu maka akan mempersingkat perjalanan bagi orang yang tidak kuat berjalan jauh,” tambahnya.
Sementara, Corporate Communication Division Head Alam Sutra Grup Rossie Andriani menambahkan juga akan membangun menara tahun baru, terinspirasi oleh tradisi bola jatuh ikonik di Times Square, New York. Konstruksi landmark ini dijadwalkan selesai sebelum 31 Desember 2024, tepat waktu untuk perayaan malam pergantian tahun.
Lokasi yang diusulkan untuk menara ini berada dalam jarak dekat dengan pesta kembang api tahunan, khususnya di area Mandala Loka, yang mencakup luas 1,4 hektar (sebelumnya area parkir VVIP untuk KTT G20). Andriani juga menyampaikan harapannya agar menara tersebut menjadi simbol yang terkait dengan Taman Budaya GWK selama perayaan malam pergantian tahun.
“Kami ingin menciptakan kenangan yang abadi bagi orang-orang saat merayakan tahun baru di GWK. Mereka tidak hanya akan menikmati tontonan kembang api yang spektakuler dan megah, tetapi juga menyaksikan kehadiran struktur cahaya yang menjulang tinggi,” ujar Andriani.
Secara bersamaan, Alam Sutra Grup disebut tengah membangun Galeri Budaya Bali. Meliputi area seluas 3.500 meter persegi, galeri ini terletak di sisi kanan dan belakang pedestal. Galeri ini bertujuan untuk merangkum esensi kehidupan tradisional dan budaya Bali, menyajikan pandangan menyeluruh tentang adat Balinese. Ini akan mencakup aspek seperti keluarga kerajaan di Bali, upacara dari lahir hingga kematian, dan lainnya.
Andriani menekankan bahwa pengembangan galeri ini dilakukan bekerja sama dengan Gallagher, sebuah konsorsium global yang terkenal dengan keahliannya dalam penelitian dan survei proyek konstruksi. “Kami sangat senang bermitra dengan Gallagher untuk menciptakan ‘Little Bali’, suatu ruang yang mencakup kekayaan budaya Bali. Visi kami adalah menawarkan pengalaman mendalam kepada pengunjung yang membawa mereka melalui seluruh kisah budaya Bali,” katanya. 7 ol3
Komentar