Pusat Perbelanjaan Internasional Segera Dibangun di Kura Kura Bali
DENPASAR, NusaBali - Setelah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tahun ini, Kura Kura Bali terus melakukan pengembangan di kawasan seluas 498 hektare.
PT Bali Turtle Island Development (BTID) yang mengelola KEK Kura Kura Bali, baru saja melakukan penandatanganan kerja sama dengan Mitsubishi Estate untuk melakukan pembangunan ‘The Grand Outlet Bali’, sebuah pusat perbelanjaan berskala internasional di Kura Kura Bali.
The Grand Outlet Bali dirancang untuk menjadi tujuan belanja ritel terkemuka dan berskala internasional, menyediakan berbagai merek mewah dari berbagai produk fashion, tas dan koper, aksesoris, dan lainnya.
Proyek ini akan dibangun di atas lahan seluas 4,7 hektare, dengan total investasi sekitar US$ 100 juta (sekitar Rp 1,5 triliun). Proyek ini terinspirasi oleh konsep 'Desa Bhinneka,' yang berarti ‘Desa untuk Komunitas yang Beragam’, akan menampilkan beragam tempat rekreasi dengan pemandangan indah dan jalan di tepi pantai yang melayani pengunjung domestik maupun internasional, penggemar mode, pencinta kuliner, dan keluarga.
Setelah proses pembangunan rampung, pusat perbelanjaan ini menjanjikan kemewahan, kegiatan berbelanja, relaksasi, dan kemeriahan yang sarat dengan nuansa Bali. Pengunjung bisa mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan dan merasakan keragaman budaya Bali.
Head of Communication and Community Relation BTID Zakki Hakim menyebut keberadaan The Grand Outlet Bali nantinya diharapkan menarik minat masyarakat Indonesia yang biasanya membelanjakan uangnya di luar negeri untuk memberi barang-barang branded.
“Kenapa pemerintah menyetujui ini, harapannya adalah untuk mengurangi larinya devisa dari masyarakat Indonesia yang belanja ke luar negeri,” ujar Zakki saat temu media di kawasan KEK Kura Kura Bali, Desa Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Rabu (20/12).
Zakki menuturkan kolaborasi antara BTID dengan Mitsubishi Estate di Bali mengikuti Pembangunan The Grand Outlet - East Jakarta, di Karawang, sebuah pusat perbelanjaan mewah yang berlokasi di Jawa Barat.
Zakki menegaskan, pihaknya memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk warga sekitar khususnya Desa Serangan untuk ikut berkontribusi pada pengembangan kawasan Kura Kura Bali. Menurutnya untuk saat ini 53 persen karyawan BTID merupakan warga Desa Serangan.
“Per Desember 2022 PT BTID total menyerap tenaga kerja dari Desa Serangan sebesar 53 persen,” ucapnya. 7 cr78
The Grand Outlet Bali dirancang untuk menjadi tujuan belanja ritel terkemuka dan berskala internasional, menyediakan berbagai merek mewah dari berbagai produk fashion, tas dan koper, aksesoris, dan lainnya.
Proyek ini akan dibangun di atas lahan seluas 4,7 hektare, dengan total investasi sekitar US$ 100 juta (sekitar Rp 1,5 triliun). Proyek ini terinspirasi oleh konsep 'Desa Bhinneka,' yang berarti ‘Desa untuk Komunitas yang Beragam’, akan menampilkan beragam tempat rekreasi dengan pemandangan indah dan jalan di tepi pantai yang melayani pengunjung domestik maupun internasional, penggemar mode, pencinta kuliner, dan keluarga.
Setelah proses pembangunan rampung, pusat perbelanjaan ini menjanjikan kemewahan, kegiatan berbelanja, relaksasi, dan kemeriahan yang sarat dengan nuansa Bali. Pengunjung bisa mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan dan merasakan keragaman budaya Bali.
Head of Communication and Community Relation BTID Zakki Hakim menyebut keberadaan The Grand Outlet Bali nantinya diharapkan menarik minat masyarakat Indonesia yang biasanya membelanjakan uangnya di luar negeri untuk memberi barang-barang branded.
“Kenapa pemerintah menyetujui ini, harapannya adalah untuk mengurangi larinya devisa dari masyarakat Indonesia yang belanja ke luar negeri,” ujar Zakki saat temu media di kawasan KEK Kura Kura Bali, Desa Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Rabu (20/12).
Zakki menuturkan kolaborasi antara BTID dengan Mitsubishi Estate di Bali mengikuti Pembangunan The Grand Outlet - East Jakarta, di Karawang, sebuah pusat perbelanjaan mewah yang berlokasi di Jawa Barat.
Zakki menegaskan, pihaknya memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk warga sekitar khususnya Desa Serangan untuk ikut berkontribusi pada pengembangan kawasan Kura Kura Bali. Menurutnya untuk saat ini 53 persen karyawan BTID merupakan warga Desa Serangan.
“Per Desember 2022 PT BTID total menyerap tenaga kerja dari Desa Serangan sebesar 53 persen,” ucapnya. 7 cr78
Komentar