Petani Kopi Inginkan Pabrik Pengolahan Terintegrasi
TABANAN, NusaBali - Petani kopi di Kabupaten Tabanan menginginkan adanya pabrik kopi terintegrasi. Hal tersebut diharapkan untuk mengurangi rantai penjualan ke tengkulak.
Sebab jika rantai penjualan terlalu panjang akan menyebabkan murahnya kopi petani dibeli oleh tengkulak sehingga tidak merasakan harga yang maksimal sesuai dengan biaya produksi.
Salah satu petani yang menginginkan adanya pabrik kopi tersebut adalah I Ketut Saudi Andre Putra asal Banjar Margasari, Desa Pujungan, Kecamatan Marga.
"Kami inginkan adanya pengolahan pabrik kopi terintegrasi. Kemarin sempat diwacanakan dalam program KBS (Koster Bali Satu). Ya mudah-mudahan itu terakomodir," ujarnya, Jumat (22/12).
Disebutkan harapan besar terhadap adanya pengolahan ini untuk memutus mata rantai penjualan ke tengkulak. Dengan tujuan untuk mendapatkan harga kopi yang maksimal sesuai dengan biaya produksi. "Besar harapan kami, ini bisa terwujud," harap Andre, petani kopi robusta ini.
Di sisi lain saat ini kopi yang dihasilkan petani di Desa Pujungan menurun drastis sejak tiga tahun lalu. Hal tersebut dikarenakan curah hujan yang sangat tinggi menyebabkan bunga kopi rontok dan busuk. "Luas kebun 4 hektare, hasilnya jauh menurun drastis hanya 12 kuintal di luas 4 hektare. Biasanya kalau cuaca bagus di luas 1 hektare menghasilkan 1,5 sampai 2 ton," jelasnya.
Dengan kondisi itu dia pun tak bisa berbuat banyak. Karena belum ada solusi untuk menangani hal itu. Padahal dari segi harga disebutkan Andre sekarang harga kopi menjanjikan menyentuh di harga Rp 40.000 sampai 45.000 per kilogram jenis kopi kering. "Tapi yang gitu, produksi kopinya sedikit karena cuaca," katanya.
Dia berharap kopi yang tahun sekarang bisa menghasilkan panen yang bagus di bulan Juli mendatang. Karena bila dipantau pertumbuhan cukup bagus.
"Mudah-mudahan hasilnya bagus. Tapi belum bisa memastikan karena sekarang justru berbalik curah hujan sedikit. Kalau sedikit kena hujan, bobot kopi tidak bagus endemennya tidak maksimal," tandasnya. 7des
1
Komentar