Liburan Natal, Penglipuran Dikunjungi 8.000 Wisdom
BANGLI, NusaBali - Kunjungan wisatawan domestic (wisdom) pada liburan Hari Raya Natal, Senin (25/12) kemarin, di Obyek Wisata Desa Tradisional Penglipuran, Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Bangli, tembus 8.000-an orang. Lonjakan kunjungan masih akan berlangsung hingga Tahun Baru 2024.
Hal tersebut disampaikan Manajer Obyek Wisata Penglipuran I Wayan Sumiarsa, Senin (25/12). Menurut dia, pada hari biasa kunjungan wisatawan ke obyek ini antara 2.000 - 2.500 per hari. Namun pada liburan Hari Raya Natal ini, mencapai 8.000 wisdom. "Wisatawan didominasi wisatawan domestik/nusantara. Pada Minggu, tembus 8.500 pengunjung. Kami optimis masih akan ada lonjakan kunjungan ke Desa Wisata Penglipuran," ungkapnya.
Terkait peningkatan kunjungan, pihak pengelola berkolaborasi dengan pihak kepolisian kaitannya keamanan bagi wisatawan yang berkunjung.
"Kami kolaborasi dengan kepolisian, pecalang dan pihak Desa Adat Penglipuran untuk memberikan rasa nyaman bagi wisatawan. Pecalang kami libatkan 20 orang, tersebar di sejumlah titik untuk mengarahkan wisatawan," ujarnya.
Dikatakan, guna menyambut wisatawan, pihak pengelola menyiapkan atraksi budaya. Atraksi budaya dikoordinasikan oleh sekaa teruna-teruni (STT). Menyambut Natal dan tahun baru, pihaknya menyelenggarakan simbar kontes. Kontes ini dilaksanakan oleh komunitas simbar di Desa Adat Penglipuran.
"Kontes simbar ini sedang tren. Kami juga ingin memfasilitasi UMKM di Desa Penglipuran ini serta memberikan wadah untuk anak-anak muda," kata Sumiarsa. Dia menyebutkan simbar kontes berlangsung 24 - 25 Desember 2023.
Dia mengharapkan, ke depan Desa Penglipuran masih menjadi obyek wisata favorit bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali. Terkait itu, pihaknya akan meningkatkan SDM. "Besar harapan kami, pengunjung juga ikut menjaga kebersihan Desa Penglipuran," imbuh Sumiarsa.
Salah seorang pengunjung, Madiono mengatakan baru kali ini datang ke Penglipuran. Dia mengaku terkesan dengan keasrian desa ini. "Kami datang bersama rombongan. Kunjungan kami mengawali dari sini (Penglipuran). Ini bisa jadi percontohan untuk desa lainnya," kata pria asal Jember, Jawa Timur ini.7esa
Komentar