Laba Perumda Air Minum di Bangli Anjlok
Tahun 2019 perusahaan milik Pemkab Bangli ini baru mampu meraih laba. Tahun 2019, laba perusahaan mencapai Rp 1,5 miliar, tahun 2020 laba Rp 1,6 miliar, dan tahun 2021 laba Rp 549 juta.
BANGLI, NusaBali
Laba Perumda Air Minum Tirta Danu Arta (PDAM) Bangli tahun 2022 anjlok hingga ke posisi Rp 76 juta. Manajemen Perumda beralasan keuntungan makin berkurang karena banyak pendapatan terkikis untuk membiayai perbaikan jaringan pascabencana.
Kabag Administrasi dan Keuangan Perumda Air Minum Tirta Danu Arta I Gusti Agung Jelantik Sutha Baskara, menjelaskan hasil penghitungan laba Perumda tahun 2022 baru keluar pada tahun 2023. Begitu juga untuk laba tahun 2023 baru diketahui pada 2024 nanti.
Diakui, sejak tahun 2019 perusahaan milik Pemkab Bangli ini baru mampu meraih laba. Tahun 2019, laba perusahaan mencapai Rp 1,5 miliar, tahun 2020 laba Rp 1,6 miliar, dan tahun 2021 laba Rp 549 juta. Namun, tahun 2022 laba Perumda ini hanya Rp 76 juta.
Sutha Baskara tidak menampik tentang banyaknya pihak yang mempertanyakan penurunan drastis laba tahun 2022 itu. Dia menjelaskan, kondisi ini akibat dari kas perusahaan tersedot untuk penanganan bencana alam.
Disamping itu, terjadi peningkatan biaya operasional akibat kenaikan tarif dasar listrik dan kenaikan harga barang penunjang operasional sekitar 5 persen. "Beberapa kali jaringan pipa di beberapa sumber mata air hancur. Karena diterjang longsor dan disapu air bah. Untuk perbaikan itu menelan anggaran perusahaan yang besar," jelasnya, Senin (25/12).
Lanjut dia, kondisi itu berimbas pada laba perusahaan. Kata Agung Baskara, selain biaya perbaikan kerusakan yang besar, pelayanan kepada pelanggan juga terganggu. "Dampaknya, pendapatan menurun karena layanan tidak optimal ke pelanggan," ujarnya.
Disampaikan, pada tahun 2024 perusahaan memiliki perencanaan untuk pengembangan daerah layanan. Ada dua daerah layanan yang dikembangkan, yakni di Kecamatan Tembuku dan Kintamani.
"Untuk pengembangan daerah layanan akan dibangun jaringan perpipaan. Anggaran untuk pengembangan daerah layanan murni menggunakan keuangan perusahaan,” kata Agung Baskara.7esa
1
Komentar