24 TPS Petugas KPPS-nya Semua Perempuan, Terbanyak di Abiansemal
Saat KPU Badung Beri Ruang Kaum Perempuan Terlibat Aktif Sebagai Penyelenggara Pemilu 2024
Juga terdapat 8 TPS lainnya yang petugas KPPS-nya didominasi kaum perempuan, yakni masing-masing berjumlah 6 orang perempuan dari total 7 anggota KPPS
MANGUPURA, NusaBali
KPU Kabupaten Badung menyiapkan 24 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang seluruh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)-nya adalah kaum perempuan. Selain itu juga terdapat 8 TPS lainnya yang petugas KPPS-nya didominasi perempuan, yakni masing-masing berjumlah 6 orang perempuan dari 7 anggota KPPS.
Anggota KPU Badung Divisi Teknis Penyelenggaraan, I Nyoman Dwi Suarna Artha menjelaskan tidak ada aturan yang mewajibkan pengadaan TPS yang petugas KPPS-nya didominasi perempuan. Namun, KPU Badung berinisiatif memberikan ruang kepada kaum perempuan untuk terlibat aktif sebagai penyelenggara pemilu. Untuk itu, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Badung diminta menyusun minimal satu TPS khusus KPPS perempuan.
"Kami ingin memberi ruang kepada perempuan sebagai petugas KPPS. Untuk itu kami minta PPK, sekurang-kurangnya ada satu TPS di kecamatan dengan KPPS perempuan. Tetapi ternyata jumlah TPS yang bisa dipenuhi melebihi," tutur Dwi Suarna ketika dihubungi, Selasa (26/12).
Di antara 32 TPS yang didesain khusus untuk KPPS perempuan ini, 10 di antaranya berada di Kecamatan Abiansemal dan ini menjadi yang terbanyak di Badung. Sejumlah 9 dari 10 TPS ini berlokasi di Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani dan satu lagi di Desa Bongkasa. Jumlah TPS untuk KPPS perempuan di Kecamatan Abiansemal disusul Kecamatan Kuta Utara dengan 8 TPS. Masing-masing tiga TPS tersebar di Desa Dalung dan Desa Tibubeneng, satu di Kelurahan Kerobokan dan satu lagi di Kelurahan Kerobokan Kelod.
Di antara enam kecamatan di Badung, Kuta menyumbang TPS dengan KPPS perempuan paling sedikit, yakni satu TPS saja. Lokasi TPS ini berada di TPS 49, Lingkungan Segara, Kelurahan Kuta. "Dari update hingga Senin malam, ada 24 TPS yang ketujuh personel KPPS-nya perempuan dan 8 TPS dengan KPPS perempuan berjumlah enam orang (dari total tujuh orang anggota KPPS)," jelas Dwi Suarna. Lanjut mantan anggota PPK Mengwi ini, TPS dengan KPPS perempuan ini akan mendapat mekanisme pengamanan yang lebih mengkhusus.
KPU Kabupaten Badung menyiapkan 24 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang seluruh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)-nya adalah kaum perempuan. Selain itu juga terdapat 8 TPS lainnya yang petugas KPPS-nya didominasi perempuan, yakni masing-masing berjumlah 6 orang perempuan dari 7 anggota KPPS.
Anggota KPU Badung Divisi Teknis Penyelenggaraan, I Nyoman Dwi Suarna Artha menjelaskan tidak ada aturan yang mewajibkan pengadaan TPS yang petugas KPPS-nya didominasi perempuan. Namun, KPU Badung berinisiatif memberikan ruang kepada kaum perempuan untuk terlibat aktif sebagai penyelenggara pemilu. Untuk itu, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Badung diminta menyusun minimal satu TPS khusus KPPS perempuan.
"Kami ingin memberi ruang kepada perempuan sebagai petugas KPPS. Untuk itu kami minta PPK, sekurang-kurangnya ada satu TPS di kecamatan dengan KPPS perempuan. Tetapi ternyata jumlah TPS yang bisa dipenuhi melebihi," tutur Dwi Suarna ketika dihubungi, Selasa (26/12).
Di antara 32 TPS yang didesain khusus untuk KPPS perempuan ini, 10 di antaranya berada di Kecamatan Abiansemal dan ini menjadi yang terbanyak di Badung. Sejumlah 9 dari 10 TPS ini berlokasi di Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani dan satu lagi di Desa Bongkasa. Jumlah TPS untuk KPPS perempuan di Kecamatan Abiansemal disusul Kecamatan Kuta Utara dengan 8 TPS. Masing-masing tiga TPS tersebar di Desa Dalung dan Desa Tibubeneng, satu di Kelurahan Kerobokan dan satu lagi di Kelurahan Kerobokan Kelod.
Di antara enam kecamatan di Badung, Kuta menyumbang TPS dengan KPPS perempuan paling sedikit, yakni satu TPS saja. Lokasi TPS ini berada di TPS 49, Lingkungan Segara, Kelurahan Kuta. "Dari update hingga Senin malam, ada 24 TPS yang ketujuh personel KPPS-nya perempuan dan 8 TPS dengan KPPS perempuan berjumlah enam orang (dari total tujuh orang anggota KPPS)," jelas Dwi Suarna. Lanjut mantan anggota PPK Mengwi ini, TPS dengan KPPS perempuan ini akan mendapat mekanisme pengamanan yang lebih mengkhusus.
Sementara KPU Badung menginventarisir sejumlah masalah yang dihadapi di lapangan pasca digelarnya simulasi pemungutan suara di TPS 24, Banjar Culag Calig, Desa Mengwitani, Mengwi, Badung, Minggu (24/12) lalu. Di antara daftar invetarisasi masalah (DIM) yang dipetakan KPU Badung, dua hal yang menjadi catatan utama adalah kendala Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU dan pemilih yang masih kurang memahami tata tertib di TPS.
Dari simulasi ini, ditemukan dua catatan untuk dibenahi. Pertama adalah bugs pada Sirekap KPU, kedua yakni masih banyak pemilih yang masuk dan keluar bilik suara memilih jalur di belakang pemilih lain yang sedang mencoblos. Catatan kedua ini dinilai mencederai asas kerahasiaan pilihan. Untuk Sirekap KPU, aplikasi ini digunakan untuk mengunggah formulir C-Hasil melalui kamera scanner yang membaca kode dan isi formulir, bukan diunggah berupa jepretan foto. Kata Suarna, hasil pemindaian Sirekap terhadap formulir C-Hasil belum akurat.
"Data yang ditangkap pada saat pengambilan gambar (memindai) memang ada angka yang tidak sesuai dengan riilnya. Misalnya, huruf X, artinya tidak ada (jumlah) suara dibaca angka 8," ungkap mantan Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Mengwi ini. Kendala ini, sementara ini, sudah ada mitigasi manualnya berupa fitur edit. Data yang tidak ditangkap akurat oleh Sirekap ini masih bisa disunting menyesuaikan data riil yang tertulis pada formulir C-Hasil.
Kata Suarna, kendala ini pasti bakal diatensi oleh KPU RI lantaran sudah tercantum dalam DIM sebagai bahan pemetaan kendala selama uji coba di TPS. Di samping itu, Sirekap ini disebut masih dalam tahap pengembangan dan penyempurnaan. 7 ol1
Komentar