183 Extra Flight Sudah Dilaksanakan
Bandara Ngurah Rai Terus Optimalkan Pelayanan
MANGUPURA, NusaBali - Mendekati Tahun Baru 2024, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan/Kelurahan Kuta, Badung tetap menjaga optimalitas pelayanan di tengah lonjakan arus penumpang yang terus meningkat.
Menurut General Manager Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan hingga saat ini, posko Nataru di bandara tersebut telah melayani total 535.350 orang dalam rentang waktu 19-26 Desember 2023.
Puncak lonjakan itu terang dia terjadi pada 23 Desember 2023 dengan 75.240 orang, mencapai 85 persen. Sebanyak 183 extra flight telah dilaksanakan dari 605 yang diajukan, memberikan indikasi kemungkinan kenaikan extra flight saat puncak kedatangan arus Nataru.
“Extra flight yang sudah dilaksanakan sebanyak 183 extra flight dari 605 yang mengajukan. Artinya masih akan terjadi kemungkinan kenaikan extra flight di puncak kedatangan arus Nataru,” ujar Handy saat ditemui di posko Nataru Bandara Ngurah Rai pada Rabu (27/12/2023) sore.
Dari data yang diberikan oleh pihaknya, per 27 Desember 2023, diprediksi jumlah penumpang mencapai 64.000, terdiri dari 29.000 penumpang domestik dan 36.000 penumpang internasional, ditambah 35 extra flight pada hari yang sama.
Sementara itu, lima destinasi dengan trafik tertinggi berdasarkan rute adalah Cengkareng, Surabaya, Lombok, Solo, dan Kupang. Di sisi internasional, Singapura, Kuala Lumpur, dan Australia menjadi destinasi dengan jumlah penumpang tertinggi.
Menyikapi proyeksi lonjakan penumpang pada 29 Desember 2023, Handy memprediksi sekitar 68.000 penumpang akan datang ke Bali. Sementara itu, perkiraan arus kepulangan pada 2 Januari 2024 mencapai 69.000 penumpang. Dengan estimasi ini, diprediksi realisasi penumpang akan melampaui estimasi sekitar 5-7 ribu penumpang, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya.
“Biasanya dari estimasi itu realisasinya lebih tinggi sekitar 5-7 ribu. Ini estimasi jadi data dari maskapai yang kita kumpulkan. Sehingga angka itu muncul, nanti biasanya realisasinya akan lebih 5-7 ribu dari total estimasi pax tersebut,” jelasnya.
Foto: GM Bandara Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan. -RIKHA SETYA
Handy menyampaikan bahwa pertumbuhan jumlah penumpang di Bandara Ngurah Rai sesuai dengan target, dengan perkiraan pertumbuhan sekitar 15-20 persen dibandingkan dengan tahun 2022. Faktor-faktor seperti peningkatan jumlah maskapai dan kedatangan maskapai dengan kapasitas lebih besar turut mendukung pertumbuhan ini.
“Kita optimis karena melihat dari extra flight, jumlah maskapai yang terbang lebih banyak dan lainnya. Namun tingkat kunjungan di tahun ini belum bisa melampaui tingkat kunjungan di tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19, ini angka best line kita, saat ini masih di bawah,” tuturnya.
Meskipun optimis, Handy mengakui bahwa tingkat kunjungan masih belum dapat melampaui tingkat kunjungan di tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19. Saat ini, tingkat pemulihan (Recovery Rate) baru mencapai sekitar 89 persen. Namun, Handy optimis bahwa angka ini akan terus tumbuh seiring perbaikan situasi pada tahun 2024.
Ia berharap Bandara Ngurah Rai dapat mendekati tingkat kunjungan tahun 2019, dengan melihat peningkatan jumlah maskapai internasional yang berencana terbang ke Bali pada tahun mendatang. Diharapkan pertumbuhan ini dapat berlanjut hingga akhir tahun 2023, melampaui pencapaian tahun 2022.
“Kita optimis ini terus tumbuh seiring dengan perbaikan, di tahun 2024 saya yakin bisa mendekati angka di tahun 2019. Karena kita lihat di tahun 2024 makin banyak maskapai internasional yang akan terbang ke Bali. Kita berharap di akhir tahun ini tetap terjadi pertumbuhan dibanding tahun 2022,” pungkasnya. *ris
Handy menyampaikan bahwa pertumbuhan jumlah penumpang di Bandara Ngurah Rai sesuai dengan target, dengan perkiraan pertumbuhan sekitar 15-20 persen dibandingkan dengan tahun 2022. Faktor-faktor seperti peningkatan jumlah maskapai dan kedatangan maskapai dengan kapasitas lebih besar turut mendukung pertumbuhan ini.
“Kita optimis karena melihat dari extra flight, jumlah maskapai yang terbang lebih banyak dan lainnya. Namun tingkat kunjungan di tahun ini belum bisa melampaui tingkat kunjungan di tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19, ini angka best line kita, saat ini masih di bawah,” tuturnya.
Meskipun optimis, Handy mengakui bahwa tingkat kunjungan masih belum dapat melampaui tingkat kunjungan di tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19. Saat ini, tingkat pemulihan (Recovery Rate) baru mencapai sekitar 89 persen. Namun, Handy optimis bahwa angka ini akan terus tumbuh seiring perbaikan situasi pada tahun 2024.
Ia berharap Bandara Ngurah Rai dapat mendekati tingkat kunjungan tahun 2019, dengan melihat peningkatan jumlah maskapai internasional yang berencana terbang ke Bali pada tahun mendatang. Diharapkan pertumbuhan ini dapat berlanjut hingga akhir tahun 2023, melampaui pencapaian tahun 2022.
“Kita optimis ini terus tumbuh seiring dengan perbaikan, di tahun 2024 saya yakin bisa mendekati angka di tahun 2019. Karena kita lihat di tahun 2024 makin banyak maskapai internasional yang akan terbang ke Bali. Kita berharap di akhir tahun ini tetap terjadi pertumbuhan dibanding tahun 2022,” pungkasnya. *ris
1
Komentar