Raih Prestasi Nasional, Pj Gubernur Minta Desa Lain Contoh Desa Tegal Harum
DENPASAR, NusaBali - Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengapresiasi capaian prestasi yang diraih Desa Tegal Harum, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar. Prestasi Desa Tegal Harum diharapkan bisa menjadi role model bagi desa lainnya di Bali.
Harapan tersebut disampaikan Mahendra Jaya saat menerima audiensi Perbekel Desa Tegal Harum I Komang Adi Widiantara di Ruang Adhi Sabha Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala, Denpasar, Rabu (27/12).
Untuk diketahui, tahun ini Desa Tegal Harum berhasil mengawinkan dua penghargaan bergengsi, yaitu Juara Lomba Desa Tingkat Nasional Tahun 2003 dan menempati peringkat pertama sebagai Desa Transparan untuk wilayah Indonesia Tengah.
Menurut Mahendra Jaya, apa yang diraih Desa Tegal Harum adalah capaian luar biasa dan bukan sesuatu yang main-main. Karena meskipun berada di pusat kota yang padat penduduk, Tegal Harum mampu mengelola desa dengan sangat baik melalui beragam inovasi. Menurutnya, capaian ini sekaligus mematahkan stigma sebelumnya, di mana juara lomba desa identik dengan desa wisata.
Oleh karena itu, dia mengajak desa lainnya menerapkan prinsip ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi). “Dengan demikian, akan lebih banyak lagi desa di Bali yang seperti Tegal Harum. Ini semacam pola replikasi untuk membuat desa menjadi lebih baik,” ucapnya.
Jika diumpamakan sebuah pertandingan olahraga, Mahendra Jaya menyebut seluruh desa di Bali itu adalah satu tim. “Jadi kalau seluruh anggota tim meningkatkan kualitas dan mampu bermain bagus, maka Bali akan menjadi luar biasa,” tandasnya sembari menyampaikan keinginan berkunjung ke Desa Tegal Harum.
Mahendra Jaya yang didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan, dan Catatan Sipil Provinsi Bali Putu Anom Agustina dan Kepala Biro Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali I Ketut Sukra Negara mengharapkan Desa Tegal Harum terus melakukan inovasi untuk menjadi lebih baik lagi.
Di sisi lain, Mahendra Jaya menyoroti kemiskinan ekstrem dan stunting yang masih membayangi Desa Tegal Harum. Untuk itu, dia minta perbekel dan perangkat desa melakukan pendataan ulang. “Mari kita ngrombo menuntaskan kemiskinan ekstrem yang ditargetkan tak ada lagi di tahun 2024. Demikian juga angka stunting yang harus segera diatasi. Ini membutuhkan kerja bersama,” ujarnya.
Adi Widiantara menyampaikan bahwa pihaknya terbuka menerima kunjungan dan berbagi informasi dengan desa lain. Hingga saat ini, tercatat 40 desa yang didominasi luar Bali telah melakukan studi banding ke Tegal Harum. “Dari Bali, tercatat baru dua desa yang mengunjungi kami,” ucapnya.
Ditambahkannya, capaian yang diraih tak terlepas dari dukungan berbagai pihak, tak terkecuali Gubernur Bali. Atas capaian Desa Tegal Harum pada lomba desa bulan Agustus 2023 lalu, Menteri Dalam Negeri memberikan penghargaan Upakarya Wanua Nugraha kepada Gubernur Bali.
Piagam penghargaan itu diserahkan Perbekel Tegal Harum kepada Pj Gubernur Mahendra Jaya.
Dalam kesempatan itu, Adi Widiantara juga menyerahkan Piagam Penghargaan Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan (Epdeskel) Kategori Cakupan Pengisian Tertinggi dan Persentase Kategori Cepat Berkembang Tertinggi yang diberikan kepada Pemprov Bali. 7 cr78
Untuk diketahui, tahun ini Desa Tegal Harum berhasil mengawinkan dua penghargaan bergengsi, yaitu Juara Lomba Desa Tingkat Nasional Tahun 2003 dan menempati peringkat pertama sebagai Desa Transparan untuk wilayah Indonesia Tengah.
Menurut Mahendra Jaya, apa yang diraih Desa Tegal Harum adalah capaian luar biasa dan bukan sesuatu yang main-main. Karena meskipun berada di pusat kota yang padat penduduk, Tegal Harum mampu mengelola desa dengan sangat baik melalui beragam inovasi. Menurutnya, capaian ini sekaligus mematahkan stigma sebelumnya, di mana juara lomba desa identik dengan desa wisata.
Oleh karena itu, dia mengajak desa lainnya menerapkan prinsip ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi). “Dengan demikian, akan lebih banyak lagi desa di Bali yang seperti Tegal Harum. Ini semacam pola replikasi untuk membuat desa menjadi lebih baik,” ucapnya.
Jika diumpamakan sebuah pertandingan olahraga, Mahendra Jaya menyebut seluruh desa di Bali itu adalah satu tim. “Jadi kalau seluruh anggota tim meningkatkan kualitas dan mampu bermain bagus, maka Bali akan menjadi luar biasa,” tandasnya sembari menyampaikan keinginan berkunjung ke Desa Tegal Harum.
Mahendra Jaya yang didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan, dan Catatan Sipil Provinsi Bali Putu Anom Agustina dan Kepala Biro Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali I Ketut Sukra Negara mengharapkan Desa Tegal Harum terus melakukan inovasi untuk menjadi lebih baik lagi.
Di sisi lain, Mahendra Jaya menyoroti kemiskinan ekstrem dan stunting yang masih membayangi Desa Tegal Harum. Untuk itu, dia minta perbekel dan perangkat desa melakukan pendataan ulang. “Mari kita ngrombo menuntaskan kemiskinan ekstrem yang ditargetkan tak ada lagi di tahun 2024. Demikian juga angka stunting yang harus segera diatasi. Ini membutuhkan kerja bersama,” ujarnya.
Adi Widiantara menyampaikan bahwa pihaknya terbuka menerima kunjungan dan berbagi informasi dengan desa lain. Hingga saat ini, tercatat 40 desa yang didominasi luar Bali telah melakukan studi banding ke Tegal Harum. “Dari Bali, tercatat baru dua desa yang mengunjungi kami,” ucapnya.
Ditambahkannya, capaian yang diraih tak terlepas dari dukungan berbagai pihak, tak terkecuali Gubernur Bali. Atas capaian Desa Tegal Harum pada lomba desa bulan Agustus 2023 lalu, Menteri Dalam Negeri memberikan penghargaan Upakarya Wanua Nugraha kepada Gubernur Bali.
Piagam penghargaan itu diserahkan Perbekel Tegal Harum kepada Pj Gubernur Mahendra Jaya.
Dalam kesempatan itu, Adi Widiantara juga menyerahkan Piagam Penghargaan Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan (Epdeskel) Kategori Cakupan Pengisian Tertinggi dan Persentase Kategori Cepat Berkembang Tertinggi yang diberikan kepada Pemprov Bali. 7 cr78
1
Komentar