Banjar Abian Kapas Kaja Gelar Karya Metatah Massal, Bukti Komitmen Jaga Tradisi
DENPASAR, NusaBali.com - Banjar Abian Kapas Kaja, Desa Adat Sumerta, Denpasar Timur menggelar karya metatah massal pada Kamis (28/12/2023). Kegiatan yang dipuput oleh Ida Pandita Nabe Griya Tegal Jingga ini merupakan yang ke-5 kalinya diadakan.
Kegiatan metatah atau potong gigi merupakan bagian dari Panca Yadnya yakni Manusa Yadnya yang memiliki tujuan untuk menghilangkan sifat-sifat keraksasaan (sifat buruk) yang ada di dalam diri manusia.
Ketua Panitia Karya Metatah Massal I Ketut Sutrawan mengatakan, kegiatan metatah massal ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat. "Seperti kita ketahui, jika dilakukan pribadi akan mengeluarkan biaya yang cukup besar. Meskipun tergolong masal, kami menyesuaikan dengan tingkatan Yadnya itu sendiri," kata Sutrawan.
Menurutnya, kegiatan metatah massal ini menggunakan tingkatan tertinggi yakni tingkat utama dengan menggunakan bebangkit, bukan hanya bregemal. "Tujuan kami untuk menghapus kesan yadnya dalam agama Hindu mahal dan memberatkan," ujar Sutrawan.
Kegiatan metatah massal di balai banjar berlokasi di Jalan WR Supratman Denpasar ini merupakan salah satu bentuk program tiga tahun sekali. Dimana semua biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini berasal dari banjar.
"Harapan semoga kegiatan metatah massal ini dapat berjalan lancar, aman, dan damai serta dapat memberikan dampak positif, khususnya bagi masyarakat Hindu yang kurang mampu dalam melaksanakan prosesi metatah," kata Sutrawan.
Kegiatan metatah massal ini melibatkan elemen masyarakat Banjar Abian kapas Kaja yakni prajuru, pecalang, dan krama banjar.
"Setelah mendapatkan peserta yang mendaftar, kami lanjutkan mencari duwasa ayu (hari baik). Setelah itu membuat tempat, banten (sesajen), dan sarana prasarana untuk kegiatan metatah massal ini," kata Sutrawan.
Pada karya metatah kali ini ada 10 orang peserta yang berasal dari Banjar Abian kapas Kaja. Jumlah ini lebih sedikit dibanding tiga tahun lalu yang mencapai 49 orang peserta.
"Kami juga membuka kran untuk masyarakat yang beragama Hindu di luar Banjar Abian Kapas Kaja untuk mengikuti kegiatan metatah ini," kata Sutrawan.
"Kami siap membantu krama Hindu. Untuk biaya kegiatan kisaran Rp 16-20 juta dengan tingkat utama dalam pelaksanaan manusa yadnya. Dalam kegiatan metatah ini semua mendapatkan pelayanan berupa konsumsi dll," kata Sutrawan.
Kegiatan metatah massal ini juga dijaga ketat oleh pecalang yang berjumlah 16 orang yang terbagi 2 menjadi 8 orang. Mereka dibantu oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas dari kelurahan.
"Sebelumnya ada dua sesi pakemitan yakni dari prajuru banjar dan orang tua peserta metatah dan pecalang. Dalam kegiatan ini tanggung jawab terakhir adalah kelian adat dan prajuru lainnya," kata Sutrawan.
Kegiatan metatah massal di Banjar Abian Kapas Kaja ini merupakan bukti komitmen masyarakat dalam menjaga tradisi. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan manfaat bagi masyarakat yang kurang mampu untuk melaksanakan prosesi metatah. *m03
Komentar