Petugas Kebersihan Tetap Siaga
Antisipasi Kemunculan Sampah Kiriman
MANGUPURA, NusaBali - Sampah kiriman belum terlihat di pesisir pantai bagian barat di Kabupaten Badung, seperti di Pantai Seminyak, Legian, dan Kuta (Samigita). Padahal biasanya kemunculan sampah kiriman puncaknya pada Desember. Kendati demikian, petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) tetap siaga.
Koordinator Deteksi dan Evakuasi Sampah Laut (Desalut) LHK Badung I Made Gde Dwipayana, mengatakan kondisi pantai di wilayah Samigita, termasuk saat ini masih aman-aman saja dari dampak sampah laut. Kondisi ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana puncak sampah kiriman terjadi pada Desember. Menurut Dwipayana, volume sampah yang terlihat di Pantai Samigita pada tahun ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Kondisi pantai sementara masih aman-aman saja, artinya sampah tidak terlalu tampak seperti tahun-tahun sebelumnya, yang jelas volume sampah tahun ini dibanding tahun lalu jauh sekali,” ujar Dwipayana pada Kamis (28/12) pagi.
Dia menjelaskan dalam beberapa tahun terakhir, Desember seringkali menjadi puncak masalah sampah laut di Gumi Keris, khususnya di Pantai Samigita. Namun, berita baik datang dari tahun ini. Dwipayana menyatakan jumlah sampah yang ditemukan di Pantai Samigita hanya sekitar 10 persen dari volume sampah tahun sebelumnya.
“Kalau tahun-tahun sebelumnya Desember menjelang Januari itu saat puncak-puncaknya. Rata-rata sampah per hari 100 sampai 150 ton. Kalau tahun ini sekitar 10 persennya,” ungkap Dwipayana.
Masih menurut Dwipayana, justru sampah kiriman muncul di bentang pantai barat sisi utara Kabupaten Badung, seperti di Pantai Petitenget, Batu Bolong, dan Pererenan. Bahkan, kemunculan sampah kiriman sejak November. Namun, volume sampah yang datang masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, dengan jenis sampah yang dominan berupa rumput laut dan ranting-ranting kecil.
Dwipayana menjelaskan sampah kiriman erat kaitannya dengan turunnya hujan. Saat ini meski sudah memasuki musim hujan, tapi intensitasnya masih tak begitu tinggi. “Kalau angin barat dan hujan sudah intens terjadi, biasanya pasti akan diikuti oleh menepinya sampah di pesisir barat,” jelasnya.
Meskipun kondisi saat ini masih bersih, Dwipayana menegaskan petugas kebersihan tetap siaga antisipasi jika sampah kiriman datang. Termasuk empat unit alat berat dan tiga unit beach cleaner juga sudah disiagakan untuk memastikan pantai tetap bersih.
“Saat ini kami rutin melakukan langkah penyisiran. Semua alat sudah kami pastikan dalam kondisi siap tempur. Tapi kami tetap berharap semoga benar-benar tidak ada sampah kiriman yang datang,” harapnya. 7 ol3
“Kondisi pantai sementara masih aman-aman saja, artinya sampah tidak terlalu tampak seperti tahun-tahun sebelumnya, yang jelas volume sampah tahun ini dibanding tahun lalu jauh sekali,” ujar Dwipayana pada Kamis (28/12) pagi.
Dia menjelaskan dalam beberapa tahun terakhir, Desember seringkali menjadi puncak masalah sampah laut di Gumi Keris, khususnya di Pantai Samigita. Namun, berita baik datang dari tahun ini. Dwipayana menyatakan jumlah sampah yang ditemukan di Pantai Samigita hanya sekitar 10 persen dari volume sampah tahun sebelumnya.
“Kalau tahun-tahun sebelumnya Desember menjelang Januari itu saat puncak-puncaknya. Rata-rata sampah per hari 100 sampai 150 ton. Kalau tahun ini sekitar 10 persennya,” ungkap Dwipayana.
Masih menurut Dwipayana, justru sampah kiriman muncul di bentang pantai barat sisi utara Kabupaten Badung, seperti di Pantai Petitenget, Batu Bolong, dan Pererenan. Bahkan, kemunculan sampah kiriman sejak November. Namun, volume sampah yang datang masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, dengan jenis sampah yang dominan berupa rumput laut dan ranting-ranting kecil.
Dwipayana menjelaskan sampah kiriman erat kaitannya dengan turunnya hujan. Saat ini meski sudah memasuki musim hujan, tapi intensitasnya masih tak begitu tinggi. “Kalau angin barat dan hujan sudah intens terjadi, biasanya pasti akan diikuti oleh menepinya sampah di pesisir barat,” jelasnya.
Meskipun kondisi saat ini masih bersih, Dwipayana menegaskan petugas kebersihan tetap siaga antisipasi jika sampah kiriman datang. Termasuk empat unit alat berat dan tiga unit beach cleaner juga sudah disiagakan untuk memastikan pantai tetap bersih.
“Saat ini kami rutin melakukan langkah penyisiran. Semua alat sudah kami pastikan dalam kondisi siap tempur. Tapi kami tetap berharap semoga benar-benar tidak ada sampah kiriman yang datang,” harapnya. 7 ol3
1
Komentar