Pendapatan Penglipuran Bisa Rp 26 M
Kunjungan ke Desa Wisata Penglipuran terus menunjukan peningkatan. Bahkan pada liburan Nataru tahun ini, 24 Desember, kunjungan sempat menembus angka 8.500 orang.
BANGLI, NusaBali
Pengelola Obyek Wisata Desa Wisata Penglipuran, Kelurahan Kubu, Bangli, optimis bisa meraih Rp 26 miliar pendapatan dari penjualan tiket pengunjung. Jumlah ini melampaui target tahun 2023 hanya Rp 24 miliar. Hingga jelang akhir 2023, realisasi telah mencapai Rp 25 miliar lebih.
Manajer Desa Wisata Penglipuran I Wayan Sumiarsa mengakui keoptimisannya itu. Karena dia melihat fakta yang terjadi belakangan ini, yakni trend kunjungan ke Desa Wisata Penglipuran terus menunjukan peningkatan. Bahkan pada liburan Nataru tahun ini, 24 Desember, kunjungan sempat menembus angka 8.500 orang.
“Kami melihat kunjungan wisatawan menjelang akhir tahun ini masih terus meningkat. Mudah-mudahan sampai akhir tahun ini kunjungan bisa mencapai 1 juta orang,” jelasnya, Kamis (28/12).
Kata Wayan Sumiarsa, peningkatan kunjungan wisatawan ke tidak lepas dari makin mendunianya Desa Wisata Penglipuran. Belum lama ini, Desa Wisata Penglipuran meraih predikat desa wisata terbaik di Dunia. "Desa Penglipuran menjadi salah satu desa terbaik di dunia. Penghargaan belum lama ini kami terima," ujarnya.
Dia mengakui Desa Wisata Penglipuran dikenal juga atas peran media massa. Media massa gencar memberitakan terhadap event – event di Penglipuran. “Ini tidak lepas dari dukungan semua pihak. Ke depan Desa Penglipuran terus disuport," sambungnya.
Sementara itu, untuk terget pemasukan tahun 2024 sejauh ini, Pemerintah Kabupaten Bangli belum memberikan target. Namun demikian pihaknya optimis bisa mencapai target seperti tahun ini yakni Rp 24 miliar. "Kami telah berkomunikasi dengan Dinas Pariwisata berkaitan dengan target yang akan dibebankan ke Penglipuran. Kami hanya optimis kunjungan bisa dipertahankan sesuai tahun ini,” kata Wayan Sumiarsa.
Ditambahkan, untuk mempertahankan kunjungan di tahun 2024, pihaknya akan terus melakukan pembenahan, seperti fisik maupun sumber daya manusia (SDM) pengelola. Manajemen juga akan menggelar pelatihan internal untuk pengelola dan para pemuda di Penglipuran. Sementara untuk pembenahan sarana fisik, tentunya pihaknya akan kolaborasi dengan pemerintah daerah, untuk penataan sarana fisik yang dibutuhkan.7esa
1
Komentar