399 Lakalantas Tewaskan 69 Orang
Sepanjang Tahun 2023, Kriminal di Jembrana Naik 104 Kasus
Kasus menonjol yang berhasil diungkap yakni pencurian sapi di 4 TKP, pencurian barang elektronik sekolah di 9 TKP, pembobolan ATM BCA di sebuah minimarket, dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
NEGARA, NusaBali
Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di wilayah hukum Polres Jembrana meningkat pada tahun 2023. Setahun ini, tercatat 399 kasus lakalantas dengan korban meninggal dunia 69 orang.
Sesuai catatan Polres Jembrana, jumlah 399 kejadian lakalantas tahun 2023 itu, meningkat 85 kejadian atau naik sekitar 27 persen dibanding tahun 2022 lalu dengan jumlah 314 kejadian. Jumlah korban tewas sebanyak 69 orang, meningkat sebanyak 11 orang dari tahun lalu sejumlah 58 orang. Sementara korban luka berat sejumlah 3 orang juga meningkat 1 orang dari tahun lalu sejumlah 2 orang.
Kemudian, korban luka ringan sejumlah 505 orang, meningkat 66 orang dari tahun lalu sejumlah 439 orang. Kasus tabrak lari tercatat masih sama dengan jumlah tahun lalu, yakni 22 kasus. Untuk total kerugian materiel tercatat mencapai Rp 1.400.050.000, dan meningkat dari tahun lalu dengan total kerugian materiel sebesar Rp 797.700.000.
Sementara itu, kasus kriminal di Jembrana juga meningkat. Sepanjang tahun 2023 ini tercatat ada sebanyak 319 kasus kriminal. Jumlah kasus itu meningkat sebanyak 104 kasus atau naik 48,37 persen dibanding tahun lalu dengan jumlah 215 kasus. Sementara penyelesaian kasus tahun ini tercatat mencapai 293 kasus dan meningkat sebanyak 121 kasus atau naik sebesar 70,3 persen dari tahun lalu dengan jumlah 172 kasus.
Sepanjang tahun 2023, ada 7 kasus menonjol yang berhasil diungkap Polres Jembrana. Diantaranya, kasus penipuan online dengan kerugian korban sekitar Rp 798 juta. Kasus pencurian kendaraan bermotor lintas kabupaten dengan barang bukti sebanyak 28 unit motor, dan kasus penyelundupan 18 ekor penyu hijau.
Selain itu, kasus menonjol yang berhasil diungkap yakni pencurian sapi di 4 TKP, pencurian barang elektronik sekolah di 9 TKP, pembobolan ATM BCA di sebuah minimarket, dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan puluhan orang korban.
Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto, saat rilis akhir tahun, Jumat (29/12), mengatakan peningkatan jumlah lakalantas dan korban jiwa tersebut, terjadi karena beberapa faktor. Salah satu faktor utama adalah human error atau kurangnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan lalu lintas. Kemudian ada faktor kendaraan hingga faktor jalan.
Menurut AKBP Endang, Kabupaten Jembrana yang merupakan jalur pintu keluar-masuk di ujung barat Bali, juga kerap dipadati kendaraan pribadi maupun kendaraan logistik. Dengan tingkat lalu lintas yang padat itu pun Jembrana menjadi salah satu wilayah rawan kecelakaan. Untuk itu, pihaknya berharap masyarakat dapat lebih meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi aturan lalu lintas.
"Kepada masyarakat yang menggunakan kendaraan bermotor, kami imbau untuk selalu mematuhi rambu lalu lintas. Berhati-hati saat berkendara dan tidak memaksakan diri jika lelah. Jangan berpikir asal cepat, tetapi tidak mempertimbangkan keselamatan diri ataupun pengendara lain," ujar AKBP Endang.
Selain mengimbau ketertiban mayarakat dalam berlalulintas, AKBP Endang juga akan meningkatkan patroli untuk pencegahan lakalantas di Jembrana. Terutama patroli di jalur-jalur rawan. "Selian itu, kami juga akan berkordinasi para stakeholder untuk memperbaiki kondisi jalan dan penerangan di jalur-jalur rawan," ucap AKBP Endang yang baru dua pekan menjabat Kapolres Jembrana ini.7ode
1
Komentar