Ganjar : Tugas Partai Disiplinkan Kader
Soal Isu Pendukung Membelot ke Capres-Cawapres Lain
Menurut Romy, mereka yang mengalihkan dukungan, tidak berhak mengatasnamakan DPP PPP
JAKARTA, NusaBali
Calon Presiden (Capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo, menanggapi serius kabar sejumlah kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mendukung pasangan Capres-Cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurut Ganjar, adanya kader partai mendukung pasangan Capres-Cawapres lain kemungkinan bisa terjadi.
Pembelotan bisa terjadi, karena partai kurang tegas mengendalikan atau mendisiplinkan anggotanya. Oleh karena itu, tugas partai untuk mendisiplinkan kadernya yang memilih calon lain. Ganjar menyampaikan itu, saat berkampanye di Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (29/12).
"Jadi tugas kita adalah mengembalikan ke partai untuk mendisiplinkan kader, agar bisa berpijak pada garis kebijakan dan suara partai," ucap Ganjar dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Ganjar, kader yang mendukung capres yang tidak didukung partainya dapat disebut sebagai oknum. Dukungan oknum ke Capres yang tidak dukung partainya bisa terjadi di partai apa pun selain PPP. Bahkan, Ganjar mengungkapkan, sebelum dicalonkan sebagai capres PDI Perjuangan (PDIP), sikap kader PDIP pun berbeda-beda. Setelah namanya diumumkan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, maka seluruh kader merapatkan barisan untuk mendukung Ganjar sebagai capres yang diusung PDIP
“Jadi, sebenarnya dalam konteks seperti ini, ketika partai tidak tegas betul mengendalikan anggotanya, maka split dukungan akan terjadi dengan model seperti itu (kader mendukung capres lain)," kata Ganjar.
Seperti diketahui pasangan Capres-Cawapres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud) didukung partai politik PDIP, PPP, Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hanura.
Soal isu pembelotan, Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merekomendasikan kepada Plt Ketua Umum DPP untuk segera melakukan langkah-langkah penegakan displin partai, terhadap kader-kader yang tidak mengindahkan atau melawan dengan keputusan partai.
Penegasan tersebut disampaikan Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Muhammad Romahurmuziy yang merespon adanya sejumlah kader tergabung dalam ‘Pejuang PPP’ mendeklarasikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo-Gibran.
“Majelis Pertimbangan DPP PPP merekomendasikan kepada Plt. Ketua Umum DPP untuk segera melakukan langkah-langkah penegakan disiplin partai mulai dari peringatan hingga pemecatan keanggotaan terhadap kader-kader yang membangkang, melawan, dan tidak mengindahkan keputusan partai,” tegas Romahurmuzy atau akrab disapa Romy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/12).
Menurut Romy, sikap kader yang mendukung pasangan calon nomor urut dua, tidak sejalan dengan keputusan partai yang telah memberikan dukungan kepada pasangan calon nomor urut tiga, Ganjar-Mahfud. Romy mengungkapkan, bahwa mereka yang tergabung sebagai ‘Pejuang PPP’ tidak pernah mendapatkan izin atau berkoordinasi dengan dirinya atau komponen DPP PPP lainnya terkait deklarasi tersebut.
Untuk itu, ia merekomendasikan beberapa penegakan disiplin pada internal partainya. “Jika yang bersangkutan adalah caleg, maka Majelis Pertimbangan DPP PPP merekomendasikan yang bersangkutan agar tidak dilantik meskipun terpilih dalam Pileg 2024,” ucap Romy.
Romy pun, menghimbau kader PPP tetap kompak. “Saya meminta kader PPP tetap kompak, dan berkonsentrasi sekeras-kerasnya untuk mendapatkan kursi legislatif sebanyak-banyaknya di semua tingkatan. Tidak perlu terpengaruh dengan bombardir propaganda aneka survei, karena PPP mau menang pemilu, bukan menang survei," imbuh Romy.
Menurut Romy, mereka yang mengalihkan dukungan, tidak berhak mengatasnamakan DPP PPP dan segala atribusinya, baik logo, nama, maupun turunan lainnya. “Seluruh fungsionaris dan struktur kepemimpinan partai di seluruh tingkatan mulai dari DPP, DPW, DPC, PAC dan Ranting PPP serta caleg PPP di seluruh Indonesia tetap tegak lurus mengamankan keputusan partai dalam pengusungan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024,” kata Romy.
Diketahui, Kamis (28/12) sejumlah kader PPP yang tergabung dalam ‘Pejuang PPP’ mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Gibran. Witjaksono, yang merupakan Wakil Ketua Majelis Pertimbangan PPP, memimpin gerakan tersebut dan menyampaikan bahwa deklarasi itu merupakan hasil konsolidasi dari berbagai aspirasi yang diterima dari akar rumput. Acara tersebut dihadiri Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani. k22
Komentar