Pura Dadia Baingin Karangasem Terbakar
Diduga Dipicu Percikan Kembang Api
AMLAPURA, NusaBali - Pura Dadia Baingin yang berlokasi di depan TK Kuncup Mekar di Lingkungan Gede, Kelurahan Subagan, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, Senin (1/1) pukul 12.00 Wita terbakar.
Seluruh pratima aman, karena di-linggihang (stanakan) di tempat berbeda. Pemicu kebakaran diduga percikan kembang api di malam tahun baru 2024, membakar dua palinggih beratap ijuk dengan kerugian diperkirakan Rp 300 juta.
Salah satu Panglingsir Pangempon Pura Dadia Baingin, I Gusti Putu Sujana menuturkan malam tahun baru 2024 di sekitar Pura Dadia Baingin, berkelebat cahaya kembang api silih berganti hingga mencapai puncaknya pada, Senin dinihari pukul 00.00 Wita bertepatan pergantian tahun. Diperkirakan percikan bunga api itu jatuh yang awalnya di palinggih meru tumpang tiga. Setelah siang hari baru ketahuan kemunculan kepulan asap. Setelah ludes membakar meru tumpang tiga, menyusul api merembet membakar palinggih gedong yang ada di sebelahnya.
Salah satu pangempon lalu melaporkan ke Pos Pemadam Kebakaran Karangasem pukul 12.30 Wita. Tak lama datang dua mobil Damkar dikoordinasikan Komandan Regu 3 Damkar I Nengah Sentana. Guna memudahkan penanganan kebakaran, tenda yang selama ini dipasang dibongkar. Pura Dadia Baingin ini diketahui merupakan kawitan mantan Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri. Piodalan di pura ini jatuh pada setiap Purnama Kadasa. Mengingat yang terbakar adalah atap ijuk, sehingga petugas cukup kesulitan memadamkan api. Segenap pangempon dikoordinasikan Kelian I Gusti Sumerta bersama I Gusti Mangku Suardana lanjut membongkar atap gedong untuk memudahkan memadamkan kobaran api. Api baru bisa dipadamkan pukul 15.30 Wita dengan menghabiskan 60.000 liter air.
Kelian Pangempon Pura Dadia Baingin, I Gusti Made Sumerta mengatakan selama ini listrik di Pura Dadia Baingin memang dipadamkan saat malam hari. Jika ada pamedek yang melakukan persembahyangan di malam hari, listrik baru dihidupkan, setelah selesai sembahyang listrik kembali dipadamkan. "Rasanya penyebab kebakaran bukan korsleting listrik atau dupa. Sebab, listrik dimatikan, dan tidak ada yang mabanten sehubungan masih cuntaka," jelas I Gusti Made Sumerta.
Dia mengatakan dalam waktu dekat pihaknya berencana menggelar paruman, untuk membicarakan rencana menggelar upacara guru piduka sehubungan terjadi bencana kebakaran. Juga untuk membicarakan rencana melakukan perbaikan.
Hadir di lokasi kejadian kemarin, Kepala Lingkungan Gede, Kelurahan Subagan I Gusti Nyoman Ngurah, anggota Babinsa (Bintara Pembina Desa) Kelurahan Subagan Peltu I Komang Pujawan, anggota Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) Kelurahan Subagan Aiptu I Komang Suama, dan segenap krama pangempon. 7 k16
Salah satu Panglingsir Pangempon Pura Dadia Baingin, I Gusti Putu Sujana menuturkan malam tahun baru 2024 di sekitar Pura Dadia Baingin, berkelebat cahaya kembang api silih berganti hingga mencapai puncaknya pada, Senin dinihari pukul 00.00 Wita bertepatan pergantian tahun. Diperkirakan percikan bunga api itu jatuh yang awalnya di palinggih meru tumpang tiga. Setelah siang hari baru ketahuan kemunculan kepulan asap. Setelah ludes membakar meru tumpang tiga, menyusul api merembet membakar palinggih gedong yang ada di sebelahnya.
Salah satu pangempon lalu melaporkan ke Pos Pemadam Kebakaran Karangasem pukul 12.30 Wita. Tak lama datang dua mobil Damkar dikoordinasikan Komandan Regu 3 Damkar I Nengah Sentana. Guna memudahkan penanganan kebakaran, tenda yang selama ini dipasang dibongkar. Pura Dadia Baingin ini diketahui merupakan kawitan mantan Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri. Piodalan di pura ini jatuh pada setiap Purnama Kadasa. Mengingat yang terbakar adalah atap ijuk, sehingga petugas cukup kesulitan memadamkan api. Segenap pangempon dikoordinasikan Kelian I Gusti Sumerta bersama I Gusti Mangku Suardana lanjut membongkar atap gedong untuk memudahkan memadamkan kobaran api. Api baru bisa dipadamkan pukul 15.30 Wita dengan menghabiskan 60.000 liter air.
Kelian Pangempon Pura Dadia Baingin, I Gusti Made Sumerta mengatakan selama ini listrik di Pura Dadia Baingin memang dipadamkan saat malam hari. Jika ada pamedek yang melakukan persembahyangan di malam hari, listrik baru dihidupkan, setelah selesai sembahyang listrik kembali dipadamkan. "Rasanya penyebab kebakaran bukan korsleting listrik atau dupa. Sebab, listrik dimatikan, dan tidak ada yang mabanten sehubungan masih cuntaka," jelas I Gusti Made Sumerta.
Dia mengatakan dalam waktu dekat pihaknya berencana menggelar paruman, untuk membicarakan rencana menggelar upacara guru piduka sehubungan terjadi bencana kebakaran. Juga untuk membicarakan rencana melakukan perbaikan.
Hadir di lokasi kejadian kemarin, Kepala Lingkungan Gede, Kelurahan Subagan I Gusti Nyoman Ngurah, anggota Babinsa (Bintara Pembina Desa) Kelurahan Subagan Peltu I Komang Pujawan, anggota Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) Kelurahan Subagan Aiptu I Komang Suama, dan segenap krama pangempon. 7 k16
1
Komentar