PAS Tetap Diagendakan
Sukses Bertahan Setahun Lebih
Setiap akhir pekannya, pertunjukkan seni tidak hanya dari sanggar seni, tetapi juga sering kali diisi oleh sekaa gong di desa, Sekaa Truna-Truni dan juga sekolah di Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Kebudayaan memutuskan untuk mempertahankan Pekan Apresiasi Seni (PAS) yang dilangsungkan setiap akhir pekan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno. Agenda yang mewadahi seniman tradisional dan modern untuk tampil sekaligus pelestarian seni dan budaya Bali mendapatkan antusiasme tinggi dari sanggar seni termasuk sekaa-sekaa seni di desa. Bahkan hingga akhir tahun, Sabtu (30/12) lalu PAS masih berlangsung menghibur masyarakat Buleleng.
Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng I Nyoman Wisandika dihubungi Senin (1/1) kemarin mengatakan di penghujung tahun 2023 dan melaksanakan PAS terakhir, telah diputuskan akan terus berlanjut di tahun 2024 ini. “Kami dari Dinas Kebudayaan dan juga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebagai pengelola tempat sudah sepakat akan tetap memfasilitasi pertunjukan seni ini,” ucap Wisandika.
PAS digagas Disbud Buleleng pada tahun 2022 lalu. Dan pertunjukan seni perdana diawali pada bulan Mei 2022 lalu. Setiap akhir pekannya, pertunjukkan seni tidak hanya dari sanggar seni, tetapi juga sering kali diisi oleh sekaa gong di desa, Sekaa Truna-Truni dan juga sekolah di Buleleng.
“Hampir tidak pernah kosong, ada saja yang mengisi. Terkecuali saat Sabtu pas hari-hari tertentu, misalnya hari raya baru kosong. Tetapi antusias masyarakat Buleleng memanfaatkan PAS sebagai ajang tampil sangat tinggi. Bahkan ada sanggar setahun itu bisa tampil 2-3 kali,” jelas Wisandika.
Untuk melanjutkan PAS tahun ini Disbud segera akan menyelenggarakan rapat internal untuk mengevaluasi dan menyusun sejumlah ketentuan. Mengingat tahun ini sudah memasuki tahun politik. Wisandika berharap pertunjukan seni tidak menjadi bias di tahun politik ini. “Kami sih tidak ada penekanan khusus yang paling penting netralitas ASN. Nanti kami akan rapatkan juga dengan peserta pengisi PAS, sesuai koridor saja. Pertunjukan ini murni untuk pelestarian seni dan tradisi,” tegas dia.
Sejauh ini pengisian agenda PAS disebut Wisandika sangat terbuka. Tidak hanya untuk seni tradisional tetapi juga seni modern. Semua jenis seni diberikan kesempatan yang sama untuk tampil memberikan edukasi dan hiburan untuk masyarakat Buleleng.7 k23
Dinas Kebudayaan memutuskan untuk mempertahankan Pekan Apresiasi Seni (PAS) yang dilangsungkan setiap akhir pekan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno. Agenda yang mewadahi seniman tradisional dan modern untuk tampil sekaligus pelestarian seni dan budaya Bali mendapatkan antusiasme tinggi dari sanggar seni termasuk sekaa-sekaa seni di desa. Bahkan hingga akhir tahun, Sabtu (30/12) lalu PAS masih berlangsung menghibur masyarakat Buleleng.
Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng I Nyoman Wisandika dihubungi Senin (1/1) kemarin mengatakan di penghujung tahun 2023 dan melaksanakan PAS terakhir, telah diputuskan akan terus berlanjut di tahun 2024 ini. “Kami dari Dinas Kebudayaan dan juga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebagai pengelola tempat sudah sepakat akan tetap memfasilitasi pertunjukan seni ini,” ucap Wisandika.
PAS digagas Disbud Buleleng pada tahun 2022 lalu. Dan pertunjukan seni perdana diawali pada bulan Mei 2022 lalu. Setiap akhir pekannya, pertunjukkan seni tidak hanya dari sanggar seni, tetapi juga sering kali diisi oleh sekaa gong di desa, Sekaa Truna-Truni dan juga sekolah di Buleleng.
“Hampir tidak pernah kosong, ada saja yang mengisi. Terkecuali saat Sabtu pas hari-hari tertentu, misalnya hari raya baru kosong. Tetapi antusias masyarakat Buleleng memanfaatkan PAS sebagai ajang tampil sangat tinggi. Bahkan ada sanggar setahun itu bisa tampil 2-3 kali,” jelas Wisandika.
Untuk melanjutkan PAS tahun ini Disbud segera akan menyelenggarakan rapat internal untuk mengevaluasi dan menyusun sejumlah ketentuan. Mengingat tahun ini sudah memasuki tahun politik. Wisandika berharap pertunjukan seni tidak menjadi bias di tahun politik ini. “Kami sih tidak ada penekanan khusus yang paling penting netralitas ASN. Nanti kami akan rapatkan juga dengan peserta pengisi PAS, sesuai koridor saja. Pertunjukan ini murni untuk pelestarian seni dan tradisi,” tegas dia.
Sejauh ini pengisian agenda PAS disebut Wisandika sangat terbuka. Tidak hanya untuk seni tradisional tetapi juga seni modern. Semua jenis seni diberikan kesempatan yang sama untuk tampil memberikan edukasi dan hiburan untuk masyarakat Buleleng.7 k23
Komentar