Suarnata: Calon PMI Kapal Pesiar Perlu Diperjuangkan Bantuan Pembiayaan Keberangkatan
SEMARAPURA, NusaBali.com – Bekerja di kapal pesiar masih menjadi idaman mayarakat Bali. Namun modal untuk pengurusan dokumen hingga biaya keberangkatan, acapkali menjadi kendala bagi calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI).
“Biaya yang diperlukan memang tidak sedikit. Kisaran Rp 35 juta hingga hampir Rp 40 juta,” kata Ketut Suarnata, Ketua Yayasan Ganesh Aksara Wiguna, Sabtu (30/12/2023).
Menurut Suarnata, biaya untuk bekerja di kapal pesiar cukup tinggi. Calon pelaut harus menyiapkan sejumlah dokumen, seperti paspor, visa, sertifikat, dan biaya pelatihan. Sehingga alokasi dana perlu disiapkan puluhan juta rupiah.
Suarnata mengakui jika selama ini pemerintah memberikan bantuan lewat pelatihan-pelatihan, namun peran yang lebih besar diharapkan bisa diambil oleh pemerintah. Oleh karena itulah Suarnata memantapkan dirinya maju sebagai calon legislatif pada Pemilu 2024 mendatang.
“Dengan menjadi anggota legislatif, maka saya akan bisa memperjuangkan secara resmi bagaimana agar generasi muda di Bali, khususnya Kabupaten Klungkung, mendapatkan bantuan permodalan,” ujar Suarnata yang akan maju melalui Partai Hanura di Dapil 1 Kecamatan Klungkung.
Bantuan ini, kata Suarnata, bisa diberikan dalam bentuk subsidi biaya pelatihan, pinjaman lunak ataupun dengan menggandeng pihak ketiga yang skemanya akan disiapkan nantinya.
"Bantuan ini akan sangat membantu generasi muda Klungkung untuk meraih cita-citanya. Selain itu, bantuan ini juga akan meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka," kata Suarnata.
Ketut Suarnata menegaskan siap memperjuangkan bantuan pembiayaan untuk generasi muda Klungkung yang ingin bekerja di kapal pesiar. Ia menilai, bantuan ini sangat penting untuk membantu generasi muda yang berasal dari keluarga kurang mampu untuk meraih cita-citanya.
Suarnata sendiri merupakan mantan karyawan kapal pesiar selama 14 tahun berkeliling dunia. Ia memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas tentang dunia kapal pesiar. Ia yakin, generasi muda Klungkung memiliki potensi besar untuk sukses di bidang ini.
Suarnata mengatakan, merantau ke luar negeri merupakan kesempatan yang baik bagi generasi muda Klungkung untuk menambah pengalaman dan meningkatkan kualitas diri. Ia juga mengatakan, peluang kerja di luar negeri, khususnya di kapal pesiar, masih terbuka lebar bagi generasi muda Bali.
"Gaji di luar negeri, khususnya di kapal pesiar, jauh lebih tinggi daripada di Bali. Dengan gaji yang tinggi, generasi muda bisa lebih mudah untuk mengembangkan diri dan membangun masa depan," kata Suarnata.
Suarnata mengatakan bahwa bekerja di luar negeri bisa menjadi jalan bagi generasi muda Klungkung untuk meningkatkan kesejahteraan dan membuka cakrawala berpikir.
"Selain itu, bekerja di luar negeri juga bisa menjadi modal untuk memulai usaha sendiri di kampung halaman," kata Suarnata.
Suarnata juga berpesan kepada generasi muda Klungkung yang ingin bekerja di kapal pesiar agar mempersiapkan diri dengan baik. Mereka harus memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik, serta sikap dan perilaku yang profesional.
"Jangan lupa untuk selalu menjaga sikap dan perilaku kita. Kita harus bisa menjadi duta bangsa yang baik di mata dunia," kata Suarnata.
1
Komentar