Masa Liburan, Stok Kantong Darah PMI Menipis
DENPASAR, NusaBali - Unit Donor Darah (UDD) PMI Provinsi Bali mengungkap stok kantong darah yang dikelola pihaknya menipis pada momen pergantian tahun.
Menurunnya animo masyarakat menyumbangkan darah di masa libur dibarengi dengan berkurangnya kegiatan MU (mobile unite) donor darah memicu terjadinya kekurangan stok kantong darah.
Kepala UDD PMI Provinsi Bali dr I Gede Wiryana Patra Jaya, MKes, menyampaikan pihaknya selama ini bergantung pada donor sukarela dari masyarakat yang difasilitasi dengan MU. Euforia libur Nataru (Natal dan Tahun Baru) hampir setiap tahun mengakibatkan menurunnya animo masyarakat mendonorkan darah.
“Memang ada siklus yang menjadi hambatan di stok, yaitu Idul Fitri (bulan puasa) dan tahun baru. Orang merayakan tahun baru dan lain sebagainya, kegiatan MU (mobile unite) yang tidak bisa kita lakukan,” jelas Patra, dikonfirmasi NusaBali, Selasa (2/1).
Patra mengungkapkan, hingga Selasa pagi kemarin, stok kantong darah di UDD PMI Bali untuk golongan darah A sebanyak 10 kantong, golongan darah B (17 kantong), golongan darah O (8 kantong), golongan darah AB (3 kantong). “Besok (hari ini, Red) dan seterusnya sudah mulai normal lagi kegiatan donor darah. Sekarang sedang berlangsung pemanggilan donor pengganti dan nanti sore ada kegiatan bus donor darah di Lapangan Renon (Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar),” ujar Ketua Bali Medical Tourism Association (BMTA) ini.
Lebih jauh Patra mengatakan, selama ini RSUP Prof dr I GNG Ngoerah merupakan pihak utama memanfaatkan stok kantong darah UDD PMI Bali. Dia menegaskan sejauh ini belum ada laporan pasien emergency (membutuhkan donor darah) yang sampai tidak mendapatkan darah.
UDD PMI Bali memiliki strategi dengan bekerjasama dengan sejumlah pendonor dari berbagai golongan darah. Jika diperlukan donor darah darurat mereka dapat dihubungi sewaktu-waktu. Untuk itu mereka ini tidak melakukan donor darah sesuai siklus umum (tiga bulan sekali,red).
“Jadi kalau ada kekurangan misalnya golongan darah O, tiang punya daftar nama orang yang kita telepon,” jelas Patra.
Patra mengharapkan masyarakat tetap menyempatkan diri menyumbangkan darah meski pada momen libur. Dia mengingatkan bahwa pasien di rumah sakit tidak mengenal libur. Di sisi lain Patra berharap kegiatan MU juga tetap dapat dijalankan meski pendapatan kantong darah tidak seperti pada waktu hari-hari biasa. “Kalau minimal biasanya 50 kantong darah, tapi adanya 20, ayo tetap dijalankan,” harap Patra. cr78.
Kepala UDD PMI Provinsi Bali dr I Gede Wiryana Patra Jaya, MKes, menyampaikan pihaknya selama ini bergantung pada donor sukarela dari masyarakat yang difasilitasi dengan MU. Euforia libur Nataru (Natal dan Tahun Baru) hampir setiap tahun mengakibatkan menurunnya animo masyarakat mendonorkan darah.
“Memang ada siklus yang menjadi hambatan di stok, yaitu Idul Fitri (bulan puasa) dan tahun baru. Orang merayakan tahun baru dan lain sebagainya, kegiatan MU (mobile unite) yang tidak bisa kita lakukan,” jelas Patra, dikonfirmasi NusaBali, Selasa (2/1).
Patra mengungkapkan, hingga Selasa pagi kemarin, stok kantong darah di UDD PMI Bali untuk golongan darah A sebanyak 10 kantong, golongan darah B (17 kantong), golongan darah O (8 kantong), golongan darah AB (3 kantong). “Besok (hari ini, Red) dan seterusnya sudah mulai normal lagi kegiatan donor darah. Sekarang sedang berlangsung pemanggilan donor pengganti dan nanti sore ada kegiatan bus donor darah di Lapangan Renon (Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar),” ujar Ketua Bali Medical Tourism Association (BMTA) ini.
Lebih jauh Patra mengatakan, selama ini RSUP Prof dr I GNG Ngoerah merupakan pihak utama memanfaatkan stok kantong darah UDD PMI Bali. Dia menegaskan sejauh ini belum ada laporan pasien emergency (membutuhkan donor darah) yang sampai tidak mendapatkan darah.
UDD PMI Bali memiliki strategi dengan bekerjasama dengan sejumlah pendonor dari berbagai golongan darah. Jika diperlukan donor darah darurat mereka dapat dihubungi sewaktu-waktu. Untuk itu mereka ini tidak melakukan donor darah sesuai siklus umum (tiga bulan sekali,red).
“Jadi kalau ada kekurangan misalnya golongan darah O, tiang punya daftar nama orang yang kita telepon,” jelas Patra.
Patra mengharapkan masyarakat tetap menyempatkan diri menyumbangkan darah meski pada momen libur. Dia mengingatkan bahwa pasien di rumah sakit tidak mengenal libur. Di sisi lain Patra berharap kegiatan MU juga tetap dapat dijalankan meski pendapatan kantong darah tidak seperti pada waktu hari-hari biasa. “Kalau minimal biasanya 50 kantong darah, tapi adanya 20, ayo tetap dijalankan,” harap Patra. cr78.
Komentar